Chapter 10

68 7 0
                                    

Dita tau tadi Tea melihat mereka berdua. Dita juga tahu kalo Yoga pergi untuk mengejar Tea. Terlihat Yoga sedang berbicara dengan Tea. Dita memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka.
"Te ini nggak seperti yang Lo liat" yoga mencoba menahan tangan Tea.
"Kamu gak perlu ngejelasin apa apa lagi ga. Aku tahu kok kalo kamu gak suka sama aku". Jelas Tea.
"Aku suka kok sama kamu" kata yoga.
Tea mendongakkan kepalanya. Dita yang sedari tadi mendengarkan merasa tercabik cabik hatinya.Dita tetap bersedia menguping meski  hatinya tidak kuat menahan perih.
"Terus kenapa kamu tadi pegangin kakinya Dita?"
"Aku cuma bantuin dia kakinya terkilir"
"Oh gitu" singkat Tea.
"Te gue mau ngomong sesuatu"
"Ngomong apa?"
Yoga lalu memetik bunga di depan kelas(duh ga modal amat nih anak) dan yoga merendahkan tubuhnya . Tangannya memegang tangan Tea.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" Kata Yoga.
Dorrr. Seperti ada bom yang meletus dan membakar hati Dita sampai benar benar hangus, yang tersisa hanya puing puing harapan yang masih bisa ia kumpulkan menjadi sebuah pertanyaan, apakah aku masih bisa memilikinya?.
"Ya aku mau" jawab Tea.
Air mata Dita tak dapat lagi di bendung. Pertahanannya hancur. ia berlari berusaha mencari sahabatnya. Ia menemukan Icha. Di peluknya Icha yang sedari tadi bertanya ada apa dengan sahabatnya ini.
"Lo kenapa ta? " Tanya Icha.
"Yog yog yoga jadian sama Tea cha" jawab Dita sambil menangis.
"Ya ampun , Lo yang sabar cha . Tenang aja masih ada gue kok yang sayang sama Lo. Lo harus kuat. Gue bakal ada terus buat Lo. Lo masih punya gue yang bakal selalu ada buat Lo. Lo harus yakin kalo cinta Lo buat yoga itu tulus . Lo kan juga cantik. Atau Lo mau gue cariin pengganti yoga?"
"Gue sayang banget cha sama yoga. Emang dia ga bisa ngerasain?" Kata Dita.
"Iya Dit gue tau. Sekarang Lo jangan nangis lagi ya. Lo harus kuat." Icha berusaha menguatkan sahabatnya.
"Ya udah sih cha. Gue gak mau nangis ini orang kaya gitu. Kurang kerjaan banget duh" kata Dita sambil mengusap air mata nya.
"Ya udah ta masuk kelas yuk"
****
Jam pelajaran matematika sudah habis. Pak guru memberikan secarik kertas kepada yoga dan Dita. Isinya jadwal mereka belajar bersama. Pak guru lalu pergi karena bel pulang telah berbunyi.
"Gila padet banget jadwalnya. Padahal kan gue baru mau ngelupain Yoga" batin Dita.
"Jadwalnya banyak banget Ta, kita jadi sering ketemu deh. Lo pasti seneng kan?" Kata Yoga.
"Apaan sih lo? Nih jadwal ngrepotin gue banget tau. Males gue ketemu Lo terus !"Dita lalu berdiri dan pulang. Yoga lalu mengejar dan berjalan di samping Dita.
"Oh ya Dit , Lo kan tadi menang main basket gue juga udah janji ngajak Lo jalan jalan. Ntar malem gue jemput ya"
"Kaki gue masih sakit lain kali aja ya?" Dita berbohong. Kakinya hanya kaget saja saat jatuh. Dan sekarang sudah tidak sakit sama sekali.
"Kaki Lo kan udah gak sakit. Lo aja jalannya udah biasa aja. Pokoknya ntar malem gue jemput ya. Lo dandan yang cantik ya" kata yoga sambil berlari meninggalkan Dita . Padahal Dita belum menjawab apa apa.
"Duh yoga Lo ngapain sih ngajak gue jalan segala . Gue itu lagi berusaha ngelupain Lo. Lo malah bikin gue baper." Batin Dita.
****
Kemeja putih tanpa lengan alias Rompi dipadukan dengan Rok pendek bewarna pink. Rambut di kuncir setengah dengan make up natural. Dita benar benar cantik.

Ting tong Ting tong . Bel rumah Dita berbunyi . Dita segera turun dan membuka pintu. Ternyata yang datang Yoga. Yoga lalu melihat Dita dengan sangat fokus dari ujung kaki sampai ujung kepala. Yoga sampai melongo melihat Dita yang benar benar cantik.

Vote and comment ya guys. Thanks udah baca.

December Rain (TAMAT)Where stories live. Discover now