Chapter 19

88 5 2
                                    

Bel istirahat
"Yoga aku mau ngomong sama kamu" kata Kayla.
"Mau ngomong apa lagi sih Key" yoga biasa memanggilnya Key. Yang berarti kunci. Karena Kayla adalah orang yang dapat membuka pintu hati yoga yang paling dalam(dulu).
"Kita ngomong di taman ya" kata Kayla sambil berjalan kearah taman dan di ikuti oleh Yoga di belakangnya. Dita yang penasaran langsung mengikutinya secara diam diam.
Di taman
"Gue kangen banget sama Lo ga". Kata Kayla sambil menggenggam erat kedua tangan yoga. yoga segera melepasnya namun terlambat, Dita sudah melihatnya. Dita langsung berlari sambil menyeka air matanya yang tumpah. Yoga berniat mengejar Dita namun key menahannya. Yoga juga bingung.
"Kamu kenapa ninggalin aku demi vero?" Tanya yoga.
"Maafin aku ga. Aku ga ada apa apa sama dia. Aku kembali buat kamu nih" kata Key.
"Aku udah gak ada perasaan lagi sama kamu" kata yoga.
"Plis ga ini demi mamah aku"
****
Dita segera menghapus air matanya saat tiba di kelas. Namun Icha sudah melihatnya.
"Lo kenapa Dit kok nangis . Si kunyuk yoga nyakitin Lo lagi ya?"
Dita mengangguk.
"Lo di apain? Cerita"
"Dia pegangan tangan sama si Kayla?"
"Loh bukannya Lo baru jadian kemarin?"
"Iya cha. Kata Kayla dia kangen banget sama yoga sama megang megang tangannya yoga .Maksudnya apa coba?"
"Trus mereka ngomong apa lagi?"
"Gitu doang. Gue gak ndengerin semuanya cha"
"Lah kalo gitu ya belum tentu ada apa apa. Lo sih cuma setengah setengah gak jago ngintipin." Kata Icha .
"Kamu jago ngintipin ya yang" kata Riko menggoda Icha.
"Diem Lo curut" kata Icha
Dita meneruskan.
"Lah gimana mau ngedengerin. Gue udah gak sanggup." Kata Dita sambil menyeruput es milik Riko tanpa ijin.
"Ya gak usah nyolongin es orang kali mbaa" kata Riko protes.
"Sabar Dit. Gapapa gak ada yoga AA Affan pun jadi" kata Icha sambil melirik Affan yang tengah bercanda dengan Vei. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.
"Tapi kayaknya AA Affan udah punya pengganti karena udah Lo buang. Jomblo lagi deh Lo Dit Dit "
Dita mengeraskan tangisannya. Veina lalu mendekat ke arah Dita.
"Dita kamu kenapa? Nih buat kamu " kata Veina sambil memberikan cokelat untuk Dita.
"Si Dita lagi patah hati karena si yoga CLBK sama Kayla." Kata Icha.
"Oh itu. Aku sih udah tau dari dulu kalo si Kayla pacaran sama Yoga sejak SMP. Kan se SMP sama aku" kata Vei.
"Ya udah kita mata matai yuk Vei. Kasihan dita.Lo mau kan jadi sahabat kita." Kata Icha.
"Iya Vei Lo mau kan bantuin gue?" Pinta Dita.
"Mau kok" kata Veina sambil tersenyum.
"Vei jangan senyum,gue gak kuat liatnya" kata Riko yang duduk di depan Veina yang berdiri.
"Eh apa apaan Lo godain cewek orang" kata Affan sambil mendekat ke arah Veina yang lagi di goda Riko.
"Gak kok bos. Cewek lu manis senyumnya" kata Riko.
"Genit banget Lo dasar kambing. Icha gue ambil nih." Kata Affan
"Affan kok genit?" Kata Veina polos dengan muka manyun yang sangat imut dan sangat di sukai Affan.
"Enggak kok. AA Affan cuma suka sama neng Vei yang imut" kata Affan.
"Riko kamu genit banget yah gak pernah ngertiin perasaan cewek" kata Icha ngambek.
"AA Riko juga cuma buat neng kok " kata Riko.
"Dih ngikut ngikut" kata Affan.
"Lo yang ngikut"
"Lo"
"Lo"
"Wuaaaaaa kalian apa apaan sih. Gue kaya Baygon yang tak terpakai nih disini" kata Dita sambil menangis.
"Jangan nangis gitu Dit, malu sama muka cantiknya" kata Affan. Veina mencubit perut Affan yang genit.
"Ke kantin aja yuk laper nih" ajak Riko.
"Boleh" kata Affan, Veina,dan Icha.
"Wuaaa Trus gue gak ada pasangannya gitu?" Kata Dita.
"Noh sama si gendut aja" kata Riko sambil melirik vino. Vino lalu mengedipkan matanya ke Dita.
"Eh gendut jangan natap kaya gitu. Geli njirr. Buruan cabut yuk ntar si gendut makin menjadi " Kata Dita.
****
Mereka berlima duduk sambil menikmati bakso di cafetaria. Tiba tiba yoga dan Kayla menghampiri mereka berlima.
Ngapain sih tuh duo munafik. Batin Dita.
"Kita duduk sini boleh gak?" Pinta Kayla.
"Duduk aja kali,Lo kira gue yang punya bangkunya?" Kata Icha sinis.
Yoga dan Kayla duduk. Yoga duduk tepat di depan Dita . Mereka sempat bertukar pandang namun Dita langsung memutar bola matanya malas.
Kayla mengangkat sesendok bakso dan mengarahkan ke arah yoga.
Jangan jangan mereka mau suap suapan di depan gue lagi. batin Dita.
Kayla lalu menyuapi yoga dan yoga melahapnya meski sedikit ragu ragu.
Dugaan gue bener bangke. Batin Dita.
Dita berdiri dan pergi ke arah toilet. Iya tak tahan menahan air matanya yang hampir jatoh di pelupuk matanya.
"Baru 1 hari yoga nembak gue, yoga langsung memberikan kejutan yang luar biasa. Thanks banget ga." Gerutu Dita sambil mengaca.
"Dit gue minta maaf ya" kata yoga tiba tiba muncul.
"Gapapa kali. Mungkin gue cuma jadi pelampiasan Lo aja karena muka gue mirip sama gebetan Lo kan?"
"Awalnya emang gitu ta____" omongan yoga terpotong.
"Stop. Udah terlalu sakit ga. Ga usah di terusin" kata Dita sambil berjalan keluar namun di tahan.
"Tapi gue sayang sama Lo Dit. Beneran sumpah ga bohong" kata yoga sambil menahan tangan Dita.
"Tapi Lo juga sayang kan sama Kayla?" Tanya Dita. Yoga terdiam.
"Iya. Gue juga sayang sama kayla. Tapi____" omongan yoga dipotong lagi oleh Dita.
"Cukup ga. Jawaban Lo udah cukup kok buat membumihanguskan hati gue." Kata Dita sambil melepaskan genggaman tangan yoga.
Tapi itu dulu Dit. Gue cuma kasihan sama mamahnya Kayla yang lagi sakit dan minta gue jagain Kayla. Batin yoga saat melihat Dita hilang di belokan koridor sekolah.

Bener gak tuh alasan yoga. Si Vei kaya Author loh hehe. PD banget sih nih.

December Rain (TAMAT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu