Chapter 15 luka tonjok di muka dita

87 4 1
                                    

Selepas dua clurut pergi, Dita langsung masuk ke kamar dan mengompres luka tonjokan dari Affan.
"Si Affan gimana sih, masa muka cantik gue di tonjok gini. Sebenernya ini salah gue juga sih, ngapain coba gue make nyelamatin si Yoga? Ya emang sih gue itu berhati baik tapi liat deh muka gue" katanya sambil mengaca di kaca kamarnya.
Dita lalu berpindah membaringkan badannya ke atas kasur. Dita lalu membuka instagramnya dan melihat Story Story di Instagram. Dita penasaran dengan Story yoga dan Affan yang terjerat di barisan pertama dan kedua. Story mereka sedang menyanyikan lagu 'mimpilah dalam tidurmu bersama bintang' ditambah tulisan GWS Dita Putri Pratama. Dita kaget ,terharu,seneng,malu juga.
"Kok mereka bisa samaan sih? Suaranya merdu banget juga dua duanya. Sembuh nih luka gue " Dita tertawa bangga. Lama kelamaan Dita mengantuk dan memutuskan untuk tidur.
****
Di sekolah. Dita berangkat dengan muka yang masih lebam. Saat dia berjalan ada beberapa cowok yang menanyakannya. Maklum lah Dita kan cantik . Dita lalu memasuki kelasnya dan duduk di tempat duduk biasa di samping Icha. Baru saja duduk Dita langsung di kaget kan oleh duo clurut.
"Nih gue punya obat buat Lo" kata Yoga.
"Pake obat ku aja " kata Affan
Dita langsung menerima dua duanya daripada mereka ribut kaya kaleng rombeng.
Icha yang duduk di sebelah Dita langsung menatap kagum dan sedikit cemburu.
"Cie so sweet banget kalian ya" kata Icha sambil terkekeh.
"Ya iya lah cha ga kaya Riko" kata Affan. Perkataan Affan membuat muka Riko yang duduk di seberang meja Icha menjadi merah .
"Maksud Lo apa hah?Jangan dengerin kata kata curut ini cha. Jangankan Se kotak salep murahan kaya gini gue beliin sama tokonya sekaligus juga gue bisa kok buat Lo"Kata Riko. Icha langsung malu malu kucing di gombalin.
"Ngapain Lo beli salep se toko? Si Icha panuan seluruh badan?" Kata Affan.
Icha dengan otomatis menjitak kepala Affan.
"Affan Lo ga liat body gue kaya Sandra Dewi gini mulusnya? Cuma bedanya ada kurapnya secuil di kaki gue. Eh sini salep Lo buat gue aja buat ngobatin kurap di kaki gue. Si Dita kan udah ada tuh yang di kasih Yoga" kata icha sambil merebut Salep yang ada di meja Dita. Namun Affan langsung merebut Salep tersebut.
"Apa apaan sih lo cha. Ga ada! Ini buat Dita. Lo minta aja tuh sama pangeran curut Lo!" Kata Affan.
"i ih Affan ! dia bukan pangeran Curut ya! Sembarangan banget Lo kalo ngomong!" Kata Icha tak terima.
"Terus pangeran apa cha?" Kata Riko penasaran.
"Pangeran kodok " kata Icha . Yoga Affan dan Dita langsung tertawa terbahak bahak. Riko langsung berdiri menendang mejanya dan pergi keluar kelas. Icha tidak mengejarnya karena Icha hanya mengira Riko tidak serius marahnya.
Selang 20 menit bel berbunyi. Sekarang waktunya jam pelajaran Olahraga. Seluruh siswa berganti pakaian. Pak Arga tidak hadir karena sedang melatih tim sepakbola kota yang akan bertanding 1 bulan lagi. Murid-murid berolahraga sendiri. Affan memutuskan untuk bermain basket. Dia memang atlet basket sewaktu smp. Affan,yoga ,dan Dita memang mempunyai kesamaan yang sama yaitu bermain basket. Yoga dan Affan ingin bertanding dengan maksud yang tak lain adalah tebar pesona kepada Dita. Permainan di mulai, kali ini tim Yoga memimpin perlawanan. Affan yang sedari tadi melihat Dita senyum senyum melihat permainan yoga menjadi geram. Sehingga ketika yoga memegang bola, Affan langsung menabraknya sampai Yoga jatuh tersungkur pelipis sebelah kanannya membentur lantai sampai mengeluarkan darah. Dita yang melihat kejadian tersebut langsung berlari ke arah yoga. Dita memangku kepala yoga.
"Lo ga papa kan ga?. Temen temen cepetan panggil ambulan!" Teriak Dita sambil menahan air matanya namun tetap mengalir ,untung cuma sedikit.
"Lo jelek banget Dit kalo nangis" ucap Yoga dengan keadaan setengah sadar dan sangat lemas.
Affan mendekati yoga . " Maafin gue ga"
"Sante aja bro . Tapi thanks ya . Gue jadi dapet pangkuannya Dita nih" kata yoga dengan sedikit tertawa dan kesakitan.
Sirine ambulan berbunyi . Affan yang tidak tahan melihat Dita memangku Yoga langsung mengangkat yoga dan membawanya ke dalam Ambulan. Seluruh orang yang melihat hanya tertawa terbahak bahak melihat romantisnya Affan dengan Yoga.
****
Di dalam Ambulan. Perawat pria langsung membersihkan luka di pelipis yoga. Lukanya tidak parah hanya luka sedikit. Tapi yoga akting sok parah supaya mendapatkan perhatian dari Dita. Perawat pria yang melihat kejadian itu langsung mengerti apa maksud yoga dan memilih untuk diam karena tidak ingin mengganggu 2 anak muda yang labil ini.
"Dit gue bener bener ga kuat lagi, maafin gue ya. Kayaknya kita ga bakal ketemu lagi deh" kata yoga sok lemas dan langsung berakting pingsan. Dita yang tidak tahu apa apa langsung menangis sejadi jadinya.
"Yoga bangun, gue gak mau kehilangan Lo ga, sebenernya gue sayang sama Lo ga. Lo harus bangun ga. Gue gak mau Lo mati ga." Dita histeris. Perawat pria yang berada di sebelahnya pun lama lama tak tahan melihat kebrisikan tersebut.
"Mba pacarnya cuma lecet sedikit kok. Gak meninggal. Cuma akting tuh mba!" Kata perawat pria. Dita yang mendengar pun langsung malu dengan apa yang di ucapnya tadi.
"Yoga Lo gila ya! Pak supir berhenti sekarang juga!" Kata Dita . Mobil putih pun berhenti. Dita langsung keluar dari mobil tersebut dan berjalan menjauh. Yoga langsung mengejar Dita.
"Dit Lo jangan marah dong" kata yoga sambil memegangi tangan Dita yang tidak mau berhenti berjalan.
"Minggir ga. Lo tuh nyebelin banget tau yoga. Alay banget! Make akting gitu!" Kata Dita .
"Nyebelin tapi kamu sayang kan?" Kata Yoga sambil mengelus rambut Dita.
"Gak kok aku cuma akting" kata Dita sambil menepis pelan tangan yoga.
"Ah masa sih , kok sampe nangis gitu" kata yoga sambil menyentuh janggut Dita dengan telunjuknya.
"Apaan sih ga !" Kata Dita yang sangat malu dan mukanya begitu merah.

Vote and comment ya guys thanks ya

December Rain (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora