Chapter 17 Vei mantan Fafa

59 4 0
                                    

Bel istirahat berbunyi.
Affan berdiri menghampiri meja Veina.
"Vei ngapain kamu make pindah kesini segala?" Kata Affan. Veina lalu menatap Affan yang telah mengagetkan dirinya.
"Emangnya aku ga boleh pindah sekolah? Itu kan hak asasi setiap orang" kata Veina tenang.
"Ya dari sekian banyak sekolah kenapa kamu milih sekolahan ini?" Tanya Affan.
"Karena ada kamu" kata Veina . Yoga menatap Veina masih dengan tatapan yang sama seperti 1 tahun sulam. Tatapan penuh kasih.
"Kamu cuma bikin aku ke inget terus sama masa laluku waktu kamu ninggalin aku tanpa alasan" (oh ternyata si Affan mantannya Veina). Kata Affan.
"Kamu itu gak tau. Keluargaku waktu itu bener bener berantakan. Mamah tiriku menyakiti orang orang yang aku sayang. Kakakku aja sampe kabur dari rumah karena tidak tahan melihat kelakuan galak mamah tiri aku, aku gak mau kamu disakitin kaya kakak aku. Aku sayang banget sama kamu . Makanya dengan berat hati aku memutuskan hubungan ini. Mamah tiriku nekad banget. Untung sekarang mamah tiriku udah di penjara gara gara korupsi di salah satu kantor pemberian papah aku. Jadinya papah dan bunda kembali baikan.papah bener bener menyesal karena menikahi mamah tiriku yang mirip iblis. Dan papah memutuskan pindah rumah untuk mendapat suasana yang lebih baik." Veina masih berbicara meski dengan nafas yang tersengal-sengal. Veina menarik nafas panjang.
"Maafin aku Vei aku bener bener ga tau kondisi keluarga kamu" kata Affan sambil memegang tangan Veina namun Veina segera melepaskan dan menarik nafas panjang lagi.
"Gapapa kok Fan. Kayaknya kamu gak suka ya aku sekolah di sini? Atau mungkin aku ganggu hubungan kamu sama Dita ya?" Jelas Veina. Veina memang tahu betul tentang apa yang di lakukan Affan setahun ini. Jadi Veina juga tahu kalo Affan dekat lagi dengan mantan pertamanya yaitu Dita. Veina adalah mantan kedua. Kalo kata orang pandangan pertama itu ga bakalan jadi, jadi masih ada harapan kan buat Veina. Veina gak bakalan mohon mohon kok ke cowok. Dia benar benar menjaga imagenya.
"Kok kamu tahu Dita ? Vei, aku ga ada hubungan apa apa. Aku cuma suka doang. Gak sayang. Aku fikir aku bisa ngelupain kamu kalo aku ngedeketin dia. Tapi ternyata sama aja. Aku gak bisa ngelupain kamu" jelas Affan. Veina terharu mendengar penjelasan dari Affan. Sebenarnya Affan mulai timbul rasa sayang kembali dengan Dita namun dia tidak tega jika harus memberitahukan hal ini kepada Veina. Affan juga sudah mulai melupakan Veina tapi mengapa Veina malah muncul lagi.
Tanpa mereka sadari Yoga sedari tadi mendengar pembicaraan mereka berdua dan tiba tiba brukkkk. Yoga meninju pipi Affan.
"Berani banget Lo bikin Dita jadi pelampiasan , Lo gak mikirin perasaan Dita apa?" Kata yoga.
Affan terus memegangi bibirnya yang berdarah. Affan lalu menarik yoga ke depan kelas agar Veina tidak mendengar pembicaraan mereka. Tapi Veina sudah terlanjur kepo dan menguping pembicaraan mereka.
"Gue awalnya emang jadiin Dita sebagai pelampiasan tapi sekarang gue bener bener sayang sama Dita " ucap Affan
"Ga usah ngelak deh lo . Terus Lo ngapa tadi bilang ke Vei gitu?" Kata yoga tak percaya dengan penjelasan Affan.
"Gue gak tega sama Vei. Ternyata dia punya alasan yang bener bener bikin gue kasihan dan ngerasa bersalah. " Jelas Affan. Yoga langsung pergi setelah mendengarkan penjelasan Affan. Veina yang mendengar penjelasan Affan kaget dan tidak percaya kalau mantan kekasihnya sudah mencintai wanita lain. Tapi meski begitu, Vie tetap tidak bisa membenci Affan. Perasaannya kepada Affan sudah sangat dalam.
****
Pulang sekolah.
"Dit kita ke mall yuk" ajak yoga.
"Boleh" jawab Dita.
Sesampai di Mall yoga mengajak Dita pergi ke restoran Korea yang lagi hits.

Pulang sekolah
"Fan kamu mau gak aku ajak ke Mall?" Tanya Veina
"Ngapain Vei?" Jawab Affan.
"Aku pengin nyobain makan di restoran Korea yang baru buka. Lagian aku kan murid baru disini jadi aku belum punya temen. Cuma kamu yang aku kenal. Kamu mau kan?" Pinta Veina.
"Ya udah deh kita pergi tapi kamu jangan sedih gitu dong" kata Affan. Sambil mengelus rambut Veina pelan.
"Gak sedih lagi kok kan kamu udah nemenin aku" kata Veina sambil mengeluarkan senyum paling manis.

Di Mall.
"Dit kamu makannya jangan belepotan gitu dong, kaya anak kecil aja" kata Yoga sambil membersihkan makanan yang menempel di bibir Dita. Affan yang baru masuk ke restoran dan melihat kejadian itu langsung menghentikan langkahnya.
"Fan kita pergi aja yuk" kata Veina . Veina merasa kasihan kepada Affan. Pasti Affan cemburu, kasihan Affan. Veina tidak memperhatikan perasaannya sendiri. Yah ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan ego ketika orang yang di sayang lebih butuh perhatian.
"Ga usah. kamu kan penginnya makan disini " kata Affan.
"Bener kamu gapapa?" Tanya Veina.
"Gapapa Vei" kata Affan.
Mereka berdua lalu memilih tempat yang tak jauh dari meja Yoga dan Dita. Sebenarnya Affan males banget disini tapi dia tidak tega melihat Veina.
"Maafin aku ya fan. Kamu pasti cemburu kan ngeliat kedekatan yoga dan Dita?" Kata Veina.
"Jangan jangan kamu sengaja ya ngajak aku kesini karena kamu tau yoga dan Dita disini?" Kata Affan.
Kalimat Affan dari benar benar membuat Veina tidak dapat menahan air matanya. Cairan bening itu keluar.
"Aku beneran gak tau fan. Aku emang suka sama kamu. Jadi aku ga mungkin bikin hal hal yang nyakitin kamu" kata Veina sambil menangis. Affan benar benar menyesal mengatakan demikian kepada Veina. Affan terbawa emosi.
"Maafin aku ya Vei. Kamu jangan nangis lagi ya ntar cantiknya ilang loo" kata Affan sambil mengusap air mata Veina (dengan tissu Dan tangannya ga nemplek). Veina tersenyum.

Vote and comment ya guys thanks yaaa.

December Rain (TAMAT)Where stories live. Discover now