《35》 Badmood

1.4K 176 101
                                    

-Author's POV-

 
Adegan berpelukan ala telenovela antara Jungkook dan Yerin kala itu ternyata berdampak cukup besar terhadap kondisi hati keduanya. Sudah pasti tidak cukup baik untuk Yerin yang notabenenya memang pernah -well bisa dibilang masih- menaruh rasa untuk sang pria tampan bergigi kelinci tersebut.

Sedang untuk Jungkook sendiri, dia seakan perlahan menyadari jika rasa nyaman yang diperolehnya dari pelukan gadis dalam dekapannya ini ternyata begitu ia rindukan. Sejenak memunculkan getaran tidak biasa yang sudah tidak pernah ia rasakan bertahun-tahun belakangan ini.
 
 
Ia tak pernah merasa serindu ini pada seorang gadis.
  
 
Sesaat ia bahkan enggan untuk melepas pelukan gadis itu. Rasa nyaman yang telah bertahun-tahun hilang kini muncul kembali, menyisakan sedikit sesal pada hatinya karena pernah bersikap kasar pada gadis didekapannya ini. Rasa sesal karena pernah merelakan gadis ini untuk orang lain, serta sesal karena menyia-nyiakan gadis ini ketika Tuhan telah kembali memberinya kesempatan setelah kepergian Taehyung empat tahun yang lalu.

Empat tahun yang seharusnya bisa ia gunakan dengan baik untuk bersama Yerin, namun ia sia-siakan dengan menghilang begitu saja dari gadis itu.
 
 
"Aku membencimu."
 
 
Dua kata itulah yang keluar dari mulut Yerin untuk membalas kata rindu yang diungkapkan Jungkook. Kata yang keluar disela dekapan eratnya pada Jungkook. Pria itu mengerti, sangat mengerti jika gadis itu membencinya.

Siapa yang tidak akan membenci pria brengsek yang menghilang seenaknya lalu datang tiba-tiba dan mencoba sok dekat denganmu sepertinya sekarang?

Tidak ada.

Hanya gadis gila yang tidak akan membencinya setelah semua yang ia lakukan.

Dan ia tau, Yerin masih sangat waras untuk dapat membencinya seperti saat ini.

Gadis itu memeluknya erat dengan tangan yang tak henti melampiaskan amarah pada Jungkook. Umpatan demi umpatan silih berganti memenuhi gendang telinganya, berusaha memahami jika gadis itu sedang melampiaskan amarah padanya. Amarah yang telah dipendamnya selama bertahun-tahun lamanya.

Ia bahkan menduga-duga tentang seberapa keras gadis itu berusaha menahan diri untuk tak memakinya ketika pertemuan pertama mereka kemarin, serta hari ini.

"Aku tau. Benci aku sepuasmu malam ini. Luapkan semuanya." Ujarnya mengusap pelan surai cokelat gelap sang gadis yang meronta didalam dekapannya.

"Maafkan aku karena baru memahamimu sekarang, Yerin-ah. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya, percaya padaku."
 
 
 

¤¤¤
    
 

 
 
Sejak saat itu, komunikasi antara Jungkook dan Yerin pun terus berjalan, bahkan menjadi lebih dekat. Yerin benar-benar meluapkan segala emosinya yang tertahan pada Jungkook malam itu, namun melupakan segalanya segera setelah ia terbangun dari tidurnya esok hari. Ia menerimanya, permintaan maaf dari lelaki kelinci tersebut.

Dengan modus menjemput keponakannya, Jungkook hampir setiap hari datang kesekolah the twins agar bisa menemui Yerin. Bahkan disaat Seokjin jelas-jelas sudah menjemput kedua anaknya disekolah, Jungkook tetap saja datang untuk menculik Yerin meski hanya sekedar menemaninya makan siang.

Bagaimana dengan korban penculikan bernama Yerin tersebut?

Well, gadis itu tidak masalah. Ia justru bahagia diculik oleh makhluk setampan Jungkook.

Meski terkadang ia kesal karena Jungkook datang hampir setiap hari, membuatnya menjadi bahan godaan para guru disekolah. Apalagi, selama masa penelitian dulu hingga ia mengajar disekolah itu sekarang, Yerin sama sekali tidak pernah menunjukkan jika ia memiliki seorang kekasih. Jadi tidak mengherankan jika para guru disana semakin senang menggodanya ketika seorang pria hadir disekitarnya, terlebih hanya Yerin saja yang masih berstatus single disana.

Hi! My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang