《8》 I Can't Hold it Alone

1.2K 206 9
                                    

-Yerin's POV-

 
December, 2011

 
Jungkook baru saja selesai dari karantina pelatihan untuk kejuaraan nasional pertamanya sebagai seorang atlet selama hampir satu bulan lamanya.

Dan selama itu juga, bangku disebelah kiriku kosong.

Tak bisa dipungkiri, aku benar-benar merindukan sosok kelinci tampan disebelahku ini. Hampir selama sebulan ini hidupku datar-datar saja karena tidak ada yang merecokiku dengan hal-hal aneh dan peminjaman barang yang rutin dilakukannya.

'Huft~ Aku merindukannya. Bukannya kejuaraan sudah selesai? Kapan ia pulang?' Batinku sembari memandangi bangku kosong disampingku ini.

Selama itu juga, yang bisa kulakukan untuk mengobati kerinduanku pada kelinci Jeon itu hanya dengan memandangi foto kami yang diambil saat liga basket kemarin. Foto pertamaku bersama Jungkook, hanya berdua, dengan pose yang cukup dekat, bahkan menurutku sangat dekat.

Well, aku bahkan mencetak foto itu dan membingkainya serta menyembunyikannya dengan baik dibawah bantalku, menghindarkannya dari dua manusia berbahaya dirumahku, Jung Hoseok dan Jung Chanwoo. Aku terdengar menyeramkan bukan? I sound like a stalker.

Sampai saat ini, tidak ada yang tau perihal perasaanku pada manusia kelinci itu. Bahkan tidak untuk kedua sahabatku dikelas, Yuju dan Sinbi. Bukan karena aku takut tersebar mengingat Yuju adalah ratu gosip sekolah dan Sinbi yang sering keceplosan saat berbicara, tapi lebih kepada aku yang belum siap untuk memberitahu mereka.
 

☆☆☆

Aku mengayunkan langkahku dengan santai setibanya didepan gerbang sekolah. Tidak ada lari-larian sepertinya biasanya karena Hoseok oppa mengantarku kali ini, meskipun aku harus mengancamnya dulu tadi malam dengan bantuan appa yang mengatakan tidak akan membiarkannya menggunakan mobil lagi jika meninggalkanku.

Haha, rasakan kau Jung Hoseok!

"Selamat pagi Non Yerin." Sapa Han ahjussi begitu aku melewati gerbang.

"Selamat pagi ahjussi." Balasku tersenyum.

"Tumben sekali tidak terlambat. Ada angin bagus ya?" Tanyanya. Han ahjussi adalah saksi hidup yang tau seberapa sering aku terlambat dan berlari mengejar jam pertama.

"Hari ini aku menghirup angin dari mobil appa ahjussi, bukan dari bus seperti biasanya. Hehe." Candaku pada Han ahjussi.

"Aku masuk dulu ya ahjussi. Sampai nanti." Pamitku kemudian melanjutkan langkah menuju kelas.

~

Aku melihat sosok yang sangat aku rindukan terduduk dengan manis dikursinya dan tengah dikelilingi oleh teman-teman sekelas kami saat aku baru saja tiba dikelas. Aku begitu bahagia, berusaha menyamarkan senyum yang terasa sangat ingin mengembang melihat kehadirannya yang sangat aku rindukan.

'Aku benar-benar merindukanmu Jeon Jungkook.'

Aku mulai berjalan menuju bangkuku, mengusir Sungjae yang  menginvansi bangkuku dan kemudian mendaratkan bokongku disana. Sungjae hanya mendengus kesal karena telah kuusir dan beringsut kebangku disebelahku, bangku Yuju. Yuju sepertinya belum datang. Tumben sekali.

"Eo, Yerin-ah! Lama tidak bertemu! Kenapa pipimu jadi semakin bulat? Ini bahkan hanya sebulan." Sapa Jungkook yang diiringi dengan penghinaan terhadap pipiku. Enak saja mengatai pipiku, ini aset berharga tau!

"Aku hidup tenang selama sebulan tanpamu. Dan sekarang ketenanganku berakhir sudah." Aku berbohong. Aku tidak tenang, aku merindukanmu kelinci brengsek, sangat!

Hi! My DreamWhere stories live. Discover now