《18》 Happiest Birthday

1.3K 184 103
                                    

-Author's POV-

  
August, 2012

  
Sepasang langkah kecil seorang gadis bersurai panjang dengan poni yang menutupi dahinya membelah kepadatan jalan protokol yang berada tak jauh dari kediamannya. Hanya langkah kecil, tidak ada acara berlari ala peserta lari jarak pendek seperti yang biasa dilakukannya.

Gadis itu sedikit sombong kali ini, menaiki bus tanpa perlu berdesakan seperti biasa. Tak menunggu lama, bus yang ia tunggu akhirnya datang. Yerin melangkahkan kakinya, menaiki bus tersebut. Setelah menscan kartu busnya, matanya berpendar mencari kursi yang bisa ia duduki.

Penuh. Tidak ada kursi untuknya.

'Sialan! Bukankah aku sudah datang cukup pagi untuk bisa mendapat kursi didalam bus?' Gerutunya dalam hati, yang mendadak harus terinterupsi oleh suara seorang pria yang sangat ia kenali.

"Yak! Kemarilah." Ujar sang pemilik suara, mengajak Yerin untuk di kursi kosong disebelahnya, pada bagian paling belakang.

Mau tak mau gadis itu melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Sang pemilik suara menggeser tubuhnya yang tadi berada didekat jendela, membiarkan gadis itu yang kini duduk disana, didekat jendela, spot favorit gadis tersebut.

"Terimakasih, Jungkook." Ucap Yerin begitu ia duduk.

"Tidak perlu berterimakasih. Kursi ini bukan milikku. Aku hanya memberitahu seseorang yang sedang kebingungan mencari tempat duduk." Balas Jungkook.

Yerin hanya menatap Jungkook, tak membalasnya.

Ia memalingkan wajahnya dari wajah tampan itu, memilih untuk melihat pemandangan yang sudah sangat ia hapal dari balik jendela bus. Melihat Jungkook terlalu lama sungguh tidak baik bagi masa depan hatinya. Duduk bersebelahan dengan lelaki itu seperti ini saja sudah membuat jantung Yerin berdetak dengan kecepatan diatas rata-rata, belum lagi lengan kokoh lelaki itu yang bersentuhan dengan lengannya, membuat rasa panas menggerayangi tubuhnya.

Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut keduanya. Tak ada yang ingin memulai. Keduanya begitu sibuk didalam pikirannya masing-masing.

Jungkook ikut melihat keluar jendela, mengikuti arah pandangan gadis disebelahnya. Sejujurnya, ia sangat ingin memulai pembicaraan dengan gadis itu, namun sebagian dari dirinya seakan menahannya, mencegahnya dan mengingatkannya selalu akan sosok sahabatnya yang menyukai gadis itu, Kim Taehyung. Jungkook sesungguhnya merindukan obrolan kecil antara ia dan Yerin. Omelan gadis itu ketika ia mengerjainya, dan rona merah yang tersemat dipipi bulatnya setiap kali Jungkook menggodanya, membuatnya lelaki itu gemas.

Setelah menghabiskan lima belas menit berdiam diri satu sama lain, bus mereka tiba di halte depan sekolah. Jungkook turun lebih dulu yang kemudian disusul oleh Yerin. Jungkook bahkan mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu turun dari bis, yang mau tak mau disambut oleh gadis tersebut.

Mereka berjalan beriringan memasuki sekolah, kembali dalam mode diam yang sedari tadi menghantui sejak di dalam bus.

Keheningan tersebut mendadak cair ketika sosok Taehyung datang dan memberi jarak diantara keduanya. Berada diantara keduanya. Taehyung mengalungkan lengannya pada leher Jungkook, setengah memiting.

"Terimakasih sudah menjagakan Yerinku selama di bus Jungkook-ssi!" Ucapnya, yang kemudian dibalas tatapan sengit oleh gadis disebelahnya.

"Yak! Sejak kapan aku jadi milikmu eoh?!" Yerin mendengus.

"Bagaimana jika sejak hari ini? Aku tidak keberatan." Balas Taehyung seraya memamerkan senyum kotak menawannya.

"Tidak mau!" Yerin menoyor kening Taehyung, kemudian berjalan dua kali lebih cepat, setengah berlari meninggalkan kedua makhluk tampan tersebut.

Hi! My DreamDonde viven las historias. Descúbrelo ahora