《12》 Happy New Year, Kook

1.2K 201 37
                                    


-Yerin's POV-


December 31th, 2011.


"Jam itu cocok untukmu nona."

Aku menoleh kearah sumber suara yang baru saja berbunyi tersebut.

"Jungkook?!" Aku memekik tertahan. Begitu terkejut melihat kehadiran sosok manusia kelinci yang tiba-tiba ada disebelahku.

"Terkejut nona?" Tanyanya dengan senyum kelinci yang masih terpatri diwajahnya.

"Kau? Kenapa bisa ada disini?" Refleks aku menanyakan pertanyaan yang cukup tidak masuk akal. Pertanyaan yang sudah pasti bisa dijawab oleh Jungkook.

"Tentu saja menonton kembang api, menunggu kalender 2011 berganti menjadi 2012. Memangnya apa lagi?" Jawab Jungkook.

"Baiklah, aku memang menanyakan pertanyaan yang bodoh. Lupakan saja." Ujarku merutuki kebodohan yang baru saja kuperbuat di hadapan pria Jeon ini.

"Baiklah. Aku akan menghapusnya dari memoriku." Ia menirukan gerakan seolah-olah sedang membersihkan otaknya dari ingatan yang baru saja terjadi. Aku tertawa kecil melihat tingkah aneh bin lucunya itu.

"Ngomong-ngomong, kau dari tadi terus saja memegang jam itu, mau membelinya atau tidak? Jangan memberi harapan palsu pada penjualnya Yerinnie." Bisiknya padaku, bertingkah seakan-akan sang penjual tak bisa mendengar ucapannya.

"Berisik. Penjualnya bahkan tidak mengatakan apa-apa." Balasku ketus.

Entah kenapa, aku berubah menjadi sosok Yerin yang mendadak bodoh dan sedikit ketus ketika berhadapan langsung dengan manusia kelinci ini. Sebuah respon aneh yang keluar untuk menutupi perasaanku padanya, agar tak terlalu kentara dan membuat ia menyadarinya. Sebagai kamuflase agar aku bisa terus berada didekatnya, tanpa perlu terlihat menyukainya.

"Ahjussi, aku ambil ini. Berapa?" Potong Jungkook yang kemudian mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan sejumlah uang seperti yang di katakan oleh si penjual.

"Yak kau mau membayarnya? Tidak usah. Aku hanya iseng mencobanya." Tolakku halus kemudian meletakkan kembali jam itu.

Jungkook mengambilnya, meminta si penjual meletakkannya kedalam kotak dan memasukkannya kedalam paperbag kecil seukuran kotak jam itu.

"Ambillah." Ujarnya menyodorkan paperbag tersebut padaku.

"Tidak usah Jeon. Sudah kubilang tidak perlu." Jawabku masih berusaha menolak. Aku benar-benar tidak enak menerima sesuatu lagi darinya. Gelang yang sedang kupakai ini saja belum genap sebulan umurnya.

"Aku tidak menerima penolakan, nona." Tegasnya, kemudian memaksakan tanganku untuk mengambil paperbag itu dari tangannya.

Mau tak mau aku mengambil paperbag yang berisi jam tangan yang baru saja ku pegang tadi. Aku menatap paperbag tersebut. Satu lagi kenangan berharga dari seorang Jeon Jungkook. Meski bukan barang mahal, aku benar-benar merasa tersentuh dengan hadiahnya ini.

"Terimakasih." Gumamku pelan.

"Apa? Aku tidak dengar."

"Terimakasih kataku, Jeon Jungkook." Aku mengulangi dengan suara sedikit keras.

"Sama-sama. Maaf karena itu hanya sebuah jam yang murah. Lain kali jika aku sudah menghasilkan banyak uang sendiri, aku membelikanmu satu yang mahal. Tunggu saja." Janjinya.

Hi! My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang