《22》 The Answer

995 150 65
                                    

-Author's POV-

 
"Jung Yerin, maukah kau menerimaku menjadi kekasihmu?"

 
Pertanyaan itu menggantung diudara, tak mengundang Yerin untuk segera menjawabnya. Ia bahkan bingung, apa sebenarnya penyebab yang membuatnya begitu sulit menerima sosok pria dihadapannya ini?

Benarkah hanya karena perasaannya pada Jungkook?

Sungguh, Yerin merasa jika dia begitu kejam pada Taehyung. Yerin sungguh tak berniat menyakiti hati pria itu, Taehyung terlalu baik padanya. Bahkan, segala tingkah brengseknya perlahan menghilang ketika Yerin mengatakan pada Taehyung jika ia tak menyukai sikap buruknya tersebut. Membuat Taehyung perlahan berubah, berhenti menjadi cassanova yang gemar menebar pesonanya setiap kali melewati barisan para gadis disekolah.

"Taehyung, bisa beri aku waktu lagi?" Jawab Yerin akhirnya membuka suara.

Taehyung tertunduk lemah, masih dengan tangan yang menggenggam jari-jemari kecil Yerin. "Apa sesulit itukah menerima perasaanku Yerin-ah?" Tanya Taehyung dengan suara yang terdengar putus asa.

Hati Yerin terasa teriris begitu melihat Taehyung yang perlahan melepaskan genggaman ditangannya. Memalingkan wajahnya dari Yerin, terlihat begitu kecewa.

"Tae..." Kini ganti Yerin yang mengambil tangan itu, balas memegangnya. "Aku tak bermaksud begitu."

Yerin benar-benar tidak tega melihat tatapan terluka yang dipancarkan oleh mata Taehyung. Sorot mata yang penuh akan kekecewaan dan terluka. Ia bahkan melepas rengkuhan jari-jari Yerin pada tangannya.

"Maaf. Aku harus pergi menyusul teman-temanku diruang ganti. Kau menunggu jemputan oppamu kan?" Ujar Taehyung tanpa menatap mata Yerin.

Taehyung berbalik dan segera beranjak dari duduknya. Yerin berusaha menghentikannya dengan memanggil nama pria itu, namun diabaikan. Belum genap enam langkahnya berjalan meninggalkan Yerin, suara nyaring gadis itu menembus gendang telinganya, membuat ia mau tak mau menghentikan laju langkah kakinya.

"KIM TAEHYUNG!"

Yerin ikut berdiri dan menyusul Taehyung. Pekikannya tadi membuat beberapa pasang mata kini menaruh atensi pada mereka, memperhatikan keduanya.

"Ikut aku!" Yerin menarik paksa Taehyung keluar dari kafetaria, menghindari tatapan penasaran dari orang-orang disekitarnya, tak terkecuali Sinbi yang sedang asik melahap spagheti pesanannya.

Mereka tiba di areal parkir arena tersebut. Yerin sengaja menarik mereka kesini, agar tak menarik begitu banyak perhatian orang-orang jika seandainya mereka bertengkar lagi nanti.

"Kim Taehyung aku perlu bicara denganmu." Ujar Yerin yang kemudian melepaskan pegangannya pada lengan kekar Taehyung.

"Kurasa aku sudah mendengarnya tadi. Aku ditolak lagi kan?" Balas Taehyung, masih enggan menatap Yerin. Ia memiringkan tubuhnya, menyamping dari hadapan Yerin.

"Aku hanya meminta waktu darimu Taehyung. Bukan menolakmu. Apa kau sudah kehilangan pendengaranmu sekarang eoh?" Lagi, gadis itu tersulut emosi.

"Lupakan. Aku memang tak pernah bisa mengambil hatimu Jung Yerin. Benar-benar tak ada tempat bagiku disana." Lirih Taehyung.

"Tae... Beri aku waktu hingga besok. Aku janji akan memberikan jawabannya untukmu besok. Bagaimana? Hm?" Kini Yerin melunak setelah mendengar lirihan Taehyung. Bukan tempatnya untuk marah sekarang. Justru lelaki didepannya ini yang harus marah pada Yerin karena terlalu lama menggantung perasaannya.

"Terserah kau." Taehyung kemudian berjalan meninggalkan Yerin, namun ia berhenti setelah beberapa langkah.

"Kuharap aku akan mendengar sesuatu yang menyenangkan besok." Ucapnya sebelum benar-benar pergi dari areal parkir, meninggalkan Yerin seorang diri disana tanpa bisa membalas ucapan lelaki itu lagi.

Hi! My DreamWhere stories live. Discover now