28

3.2K 331 26
                                    

Shania Pov

Rasanya hari ini aku ingin berteriak gembira karena aku dan Beby sudah kembali berbaikan. Sebenarnya aku sudah mengaku bersalah akan apa yang sudah terjadi. Aku mengetahui kebejatan Rendy dari Aurel, teman sekelasku. Dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Rendy bersama teman-temannya di belakang sekolah.

Aku juga sebenarnya tidak memiliki perasaan apapun dengan pemuda sombong itu. Dia hanya mementingkan hawa nafsunya dari pada cinta. Orang terkasar yang pernah aku temui. Begitulah dia.

Kalian bingung kenapa aku bisa menerima Rendy? Jawabannya hanya satu. Itu karena Beby. Karena Beby? Ya!

Ketika aku mulai masuk kelas 1 SMA, aku berusaha memberanikan diri menemuinya. Tapi nyaliku belum kuat. Aku masih takut jika Beby tidak mempercayai kalau aku kembali ke dunia. Ini adalah satu anugerah terindah dari Tuhan, membiarkan aku lahir kembali dengan masih mengingat banyaknya kejadian keji di dunia ini.

Saat aku masih kelas 4 SD dan dia yang sudah duduk di kelas 2 SMA, aku melihatnya bermain bola basket bersama Kak Kinal, Ci Jeje, Kak Viny, Kak Lidya, dan Nabilah. Yang aku tahu, dulu kami masuk sekolah di tahun yang sama. Meski umur kami hanya terpaut setahun, orang tua kami memutuskan kami masuk sekolah di tahun yang sama.

Dulu memang aku seumuran dengan Beby dan Nabilah. Tapi kejadian itu, aku harus kembali menjadi anak SD. Mungkin jika aku tidak di bunuh oleh keparat itu, aku akan seumuran dengan mereka.

Pada hari itu, aku sengaja mengikuti mereka yang baru saja pulang sekolah. Mereka berhenti di lapangan yang sama, yang dulu pernah kami pakai untuk bermain. Kak Kinal yang membawa bola basket langsung memantulkan bola itu. Aku tidak berani memperlihatkan wajahku pada mereka. Aku takut jika Beby tidak percaya karena aku yang masih kecil ini.

Selama itu pula, aku berusaha mencari tahu mereka. Aku menemukan makamku dan aku yakin jika Beby selalu mendatangiku di sana. Memberikan bunga yang hingga kini aku sukai. Setiap tanggal dimana aku meninggal, dia selalu datang dan memberikan bunga yang sama.

Mungkin kedengarannya gila, seorang yang meninggal bisa kembali hidup dengan cara reinkarnasi. Ini kepercayaanku yang aku dapat dari cerita-cerita Mama dan Papaku dulu. Mereka sering menceritakan tentang hal semacam itu kepadaku. Dan aku mempercayainya.

Dan saat aku sudah menjadi seorang siswi kelas 2 SMA, aku memberanikan diri menemui Beby. Mencoba memberanikan diri dan memberitahu dia kalau aku sudah kembali.

Hal pertama yang aku rasakan itu... rindu. Aku sangat merindukannya. Merindukan orang yang sejak lama aku cintai. Ya, aku mencintainya. Dia adalah orang terakhir yang aku lihat sebelum aku melepaskan nafas terakhirku.

Jika kalian berfikir aku tidak mengetahui tentang jodoh, kalian salah. Aku hanya berpura-pura tidak mengingatnya agar dia bahagia.

Semester pertama di SMA, aku memutuskan pergi menaiki taxi menuju rumahnya yang masih tetap sama. Berjalan perlahan mendekati pintu pagar yang lumayan besar. Aku melihatnya ada di teras rumahnya. Tapi sayang, saat itu aku melihat dia sedang duduk bersama seorang gadis. Aku fikir itu kekasihnya.

Gadis itu manis, memiliki dua lesung pipi, alis yang tebal dan rambut sebahunya yang terlihat lebat juga. Aku bisa melihat mereka bercanda dan terkadang Beby mencoba menjahilinya yang sedang mengetik di laptop.

Dan karena itu, aku memutuskan untuk menerima Rendy. Aku sakit ketika melihat kenyataan jika Beby tidak mengingat janji kami. Dulu kami pernah mengucapkan sebuah janji, jika besar nanti, kami akan menikah dengan dekorasi pernikahan yang megah bagaikan di kerajaan dongeng.

Tapi itu hanya sebuah khayalan anak kecil dan sekarang dia lebih memilih dengan gadis manis itu. Tidak apa. Setidaknya aku masih mencintainya hingga detik ini.

Semua Karena Cinta(Completed)Where stories live. Discover now