7(Revisi)

6.3K 514 38
                                    

Author Pov

Kinal tersenyum-senyum menatap Veranda yanga berada di hadapannya. Sedangkan keempat sahabatnya sibuk memakan makanannya dan Beby sibuk melirik Shania yang memasang wajahnya biasa saja.

"Duh kalau makan yang bener dong." Kinal dengan santainya membersihkan sudut bibir Ve karena makanannya.

"Makasih." Ucap Ve singkat tanpa melihat Kinal.

Jeje dan Nabilah yang sedaritadi memang memperhatikan Kinal susah payah menahan tawanya agar tidak lepas.

"Kak Ve, mereka ini adiknya kak Ve ya?" Tanya Viny menatap Shania dan Gracia bergantian.

"Oh iya, mereka adik aku. Adik sepupu." Jawab Ve mengangguk kecil.

"Kalian berdua kembar ya?" Tanya Lidya memperhatikan wajah mereka baik-baik.

"Hehehehe iya, kak. Kita kembar tapi nggak identik." Ucap Gracia dengan senyum tipisnya.

"Tapi masih cantikan kakaknya." Ucap Beby pelan sambil terus memakan makanannya.

"Apa, Beb?" Tanya Jeje yang memang duduk disamping Beby.

Kepo banget sih ini angry bird. Gerutu Beby dalam hati.

"Nggak. Gapapa." Jawab Beby meneruskan makanannya. Sedangkan Shania tersenyum samar karena dia mendengar apa yang Beby ucapkan.

"Yeee... Ditanya malah bilang gapapa." Ucap Jeje sedikit menyenggol tangan Beby yang akan memasukkan sendok berisi makanan. Dan alhasil Beby tersedak karena Jeje terlalu kuat menyenggolnya.

"Uhuk...uhuk...uhuk!" Dengan reflek Shania menyodorkan minumannya dan menepuk pelan punggung Beby.

"Pelan-pelan dong kalo makan." Ucap Shania dengan raut wajah khawatir.

Semua yang ada disana langsung berhenti makan dan memperhatikan Shania yang terlihat sangat khawatir pada Beby.

Kinal menumpu dagunya dengan tangan kanannya sambil menatap serius ke arah keduanya.

"Lo bedua udah saling kenal ya?" Tanya Kinal membuat keduanya terdiam. Cepat-cepat Shania duduk kembali ke tempatnya dan melanjutkan makan. Sedangkan Beby langsung melanjutkan makannya juga.

"Lah? Ditanyain malah diem. Bisu ya? Beb!" Ucap Kinal sedikit kesal.

"Udah sana dimakan itu makanannya. Malah ngurusin orang." Ucap Ve tetap tidak menatap Kinal.

"Iya tuan putri." Ucap Kinal tersenyum senang.

"Yeee..... Langsung jinak dia." Celetuk Nabilah dan langsung mendapat tendangan di kakinya.

"Aduh! Sakit bego, Nal! Kaki gue masih di butuhin di tim basket ini." Pekik Nabilah yang tidak di gubris oleh Kinal.

"Dasar pleier cap kadal." Gumam Viny yang membuat Ve terkekeh pelan.

"Kak Ve kenapa?" Tanya Gracia menatap Ve aneh.

"Gapapa." Ucap Ve singkat dan menghabiskan suapan terakhirnya.

"Kalian udah selesai? Kalau udah, langsung ke mobil aja ya? Kakak duluan." Ucap Ve berdiri dan meninggalkan mereka.

"Maaf ya kakak-kakak. Kak Ve emang gitu orangnya." Kata Gracia tidak enak.

"Gre, cepet abisin makanannya." Ucap Shania menyelesaikan makanannya.

"Iya bawel." Ucap Gracia tanpa menoleh ke arah Shania.

"Kalian kembar nggak identik kan?" Tanya Nabilah memperhatikan Shania dan Gracia bergantian.

Kedua gadis kembar itu mengangguk kompak sambil memandang ke arah Nabilah.

Semua Karena Cinta(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang