20

4.6K 422 66
                                    


Author Pov

Kinal menoleh sambil memegangi bahu kirinya yang tiba-tiba merasa sakit. Ingatan akan perkataan Beby langsung berputar dikepalanya. Matanya terus menatap orang yang ada dihadapannya sekarang.

Apa mungkin, dia ini yang ada di masalalu gue? Tapi, dia kan guru baru disini. Gumam Kinal dalam hati.

"Kamu kenapa, Nal?" Tanya pria berkemeja abu-abu itu. Kinal yang tersadar langsung berusaha tersenyum.

"Nggak apa-apa kok, pak. Cuma kaget aja. Bapak kok kenal saya?" Pertanyaan Kinal membuat orang itu sedikit salah tingkah dan terlihat seperti orang yang sedang berfikir.

"Oh, saya tau dari pak Hendrik. Dia guru kelas tiga kamu kan? dia bilang kalo kamu ini murid berpengaruh disekolah ini dulunya. Jadi, saya tertarik buat ngobrol sama kamu. Kamu kesini ngapain? mau ambil legalisir?" Tanya pria itu.

Kinal menggeleng sembari tersenyum. "Enggak kok, pak. Saya kesini cuma lagi kangen aja sama sekolah. Terus saya dulunya anak basket, liat anak-anak sekarang kalo main asal-asalan." Pria itu terkekeh mendengar ucapan Kinal. Sementara Kinal terus berusaha menahan sakit di bahunyanya.

"Pasti kamu yang di juluki kapten basket kece? daritadi saya perhatiin, anak-anak disini pada ngomongin kamu sambil liatin kamu." Kinal tersenyum dan melirik ke arah segerombolan siswi yang sedang duduk sambil mengobrol dan pandangannya mengarah padanya.

"Saya sih, nggak tau yang begituan, pak." Jawab Kinal berusaha seramah mungkin. Dia terus berdoa agar ada yang meneleponnya.

"Kamu kenapa? kok kayaknya gelisah gitu?" Kinal tersentak. Dia hanya bisa menggeleng sambil tersenyum.

"Maaf, pak, saya harus pulang. Permisi," ucap Kinal yang hanya diangguki pria itu.

Seperginya Kinal, pria itu mengeluarkan ponselnya dan berbicara oleh seseorang diseberang sana dengan nada hati-hati. "Dia sudah keluar dari sekolah. Segera eksekusi."

*****

Kinal berlari dengan cepat ke arah mobil yang dia parkir. Namun sebuah mobil sedan hitam melaju tepat ke hadapannya. Kinal yang sigap langsung menghindar, tapi dia salah, mobil itu mundur hingga ke hadapannya dan memperlihatkan seorang gadis berlesung pipi menyuruhnya masuk.

"Cepet masuk, lo dalem bahaya!" Kinal terdiam. Dia sangat bingung dengan perkataan orang dihadapannya ini.

"Ma-maksud lo?" Tanya Kinal.

"CEPET MASUK! LO ITU DALEM BAHAYA KINAL!" Kinal langsung masuk ke dalam mobil sedan itu dan mobil itu segera melaju meninggalkan parkiran sekolah.

Kinal melirik kesampingnya dan sesekali mengerutkan keningnya. "Kok lo tau gue disini?" Tanya Kinal akhirnya.

"Hp lo nggak bisa kita hubungin. Terpaksa Jeje ngelacak nomer lo dari rumah sakit." Jelas gadis disampingnya.

"Rumah sakit? siapa yang sakit? Jeje sakit, Beb?" Orang disampingnya geram sendiri dengan pertanyaan Kinal. "Makanya, lo kalo punya hp itu digunain yang bener. Lo itu dalem bahaya, kalo gue gak dateng, bisa-bisa lo kebakar sama mobil-mobil lo." Kinal mengerutkan keningnya mendengar ucapan Beby.

"Kebakar?" Beo Kinal masih tidak mengerti.

"Pokoknya kita sekarang harus ke rumah sakit. Ayah ditusuk orang yang nyamar jadi Lidya. Orang itu juga yang bawa mobil Nabilah." Ujar Beby masih sibuk dengan kemudinya.

Semua Karena Cinta(Completed)Where stories live. Discover now