星と夜 ▪ Chapter 22 ▪

532 108 31
                                    

Klo lupa, bisa baca lagi chapt sebelumnya.

▪❤▪

"Soonyoung- ie cinta Yoru."

"Hah?"

"Op.. oppa tadi.. apa? Cinta?"

Soonyoung masih menatap Yerin serius kemudian memiringkan kepalanya dan mengangguk. "Dokter tampan bilang cinta itu rasa kasih sayang."

"M..mwo?"

Yerin tak habis pikir. Oh bagaimana bisa dia mengira jika ucapan oppanya barusan itu serius? Mengapa Yerin bisa mengira oppanya benar- benar tahu arti dari kata cinta itu.

Memang tidak salah. Cinta itu rasa kasih sayang. Tapi sayangnya Soonyoung hanya mengerti arti dari kata 'sayang' yang sering dia ucapkan pada Yoru nya.

Betapa bodohnya Yerin bisa berpikiran seperti itu. Dia hampir lupa jika oppanya ini autis. Oppanya berbeda, dan mempunyai pikiran seperti anak kecil.

"Yoru?"

Yerin kembali tersadar dari lamunannya. Dia melihat oppanya kini tengah tersenyum lebar.

"Enak ya Yoru, Soonyoung- ie cium di bibir? Mau lagi tidak?"

"Eh oppa andwae!!" Yerin buru- buru menjauhkan diri saat Soonyoung memajukan tubuhnya lagi.

"Tapi Soonyoung- ie ingin lagi." Ujarnya polos. Berhasil membuat pipi Yerin memerah lagi.

Ditatap dengan jarak sedekat ini, ditambah ucapannya barusan. Yerin hampir melupakan sedikit rasa bencinya pada lelaki dihadapannya ini.

"Errr... oppa, oppa harus minum obat, ne? Sebentar Yoru ambil dulu."

"Aish.. baiklah baiklah."

Sengaja Yerin melama- lamakan diri didapur. Obatnya sudah dia dapatkan. Air putih juga sudah dia pegang.

Namun masalahnya jantung dan pipinya masih memanas. Bagaimana bisa.. oh ya ampun Yerin tidak pernah menyangka akan merasakan hal itu lagi.

Setelah jantungnya sudah mulai berdetak normal, barulah gadis itu melangkahkan kaki kembali ke kamar.

Oppanya masih diposisi sebelumnya. Dan langsung tersenyum lebar melihat Yerin masuk.

"Sebentar oppa,"

Ternyata usahanya tadi berlama- lama di dapur sia- sia saja. Buktinya kini pipinya kembali merah dan terasa panas. Jantungnya berdetak cepat lagi, kala sadar jika oppanya sedang menatap gadis itu dengan serius.

Menatap Yerin yang sibuk menuangkan 2 macam obat ke sendok.

Tatapannya berbeda dengan Soonyoung yang sebelum sebelumnya. Ini bukan tatapan polos. Yerin yakin sekali ada yang berubah pada oppanya ini.

Bisa dibilang oppanya sedikit lebih dewasa, tetapi terkadang tak kenal waktu, sifat kanak- kanaknya keluar. Itu yang membuat Yerin tidak menyadari perubahan pada oppanya ini.

"Ayo buka mulutnya, oppa."

"Aaaa... aahh.. pahit, Yoru. Pahit! Ilyekkk.. pahit!! Aaahh.. Soonyoung- ie ingin permen!"

"Iya iya oppa, Yoru kasih permen. Tapi telan dulu obatnya ya? Ayo telan."

Enggan. Tapi demi permen yang dijanjikan sang adik, Soonyoung menelan obat pahit itu dengan mata terpejam.

"Mana.. permennya Yoru?"

"Errr.. tidak ada hehe.."

Soonyoung memanyunkan bibir. "Ish Yoru, obatnya pahit! Soonyoung- ie ingin permen!! Ingin permen!!"

 √ [SEASON 1] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFWhere stories live. Discover now