星と夜 ▪ Chapter 19 ▪

525 104 39
                                    

Sudah 3 hari Yerin berada di rumah sakit untuk pemulihan kondisinya. Lama tidak melihat Yerin nya bangun, Soonyoung nyaris tak pernah lepas dari adiknya itu. Dia menjadi sedikit, atau mungkin sangat manja.

Tapi Yerin tidak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya itu wajar saja. Soonyoung pasti merindukan dirinya.

Hari ini mereka berdua, ditemani oleh Dr. Minho. Dokter tampan itu juga sangat sering datang menjenguk Yerin dan Soonyoung di rumah sakit. Entah itu saat pulang bekerja, atau ketika ada waktu luang seperti saat makan siang dan yang lainnya. Sebelum berangkat ke klinik pun Minho menyempatkan diri untuk ke rumah sakit.

Bukan apa. Pasalnya dulu Ny. Jung pernah mengatakan jika sesuatu terjadi, apapun itu, beliau ingin Minho mau menjaga kedua anaknya.

Tak ada lagi anggota keluarga yang dimiliki keluarga mendiang Ny. Jung. Semenjak suaminya meninggal, tak ada satu pun keluarga dari pihak suaminya, yang peduli pada Ny. Jung.

Padahal saat itu Yerin sedang dalam kandungannya dan sudah seharusnya sebagai keluarga, mereka mendukung Ny. Jung. Seorang istri pasti sangat sedih ketika mengetahui suaminya meninggal. Dan keluarganya tak ada disaat dia membutuhkan mereka.

Maka dari itu Ny. Jung meminta tolong kepada Minho. Untuk alasan yang hanya diketahui oleh Ny. Jung sendiri, dia sangat percaya pada Dokter yang sudah menjadi psikolog anaknya ini.

Beruntungnya lagi Dr. Minho tidak keberatan, malah sangat senang mau merawat Yerin dan Soonyoung.

Di usianya yang bisa dibilang cukup matang, saat ini seharusnya Minho sudah menikah bahkan mungkin mempunyai beberapa anak. Tapi dibalik sosok ramah dan fisiknya yang amat sempurna ini, ternyata dia mempunyai masalah yang membuat pria itu tidak bisa menghasilkan keturunan.

Dan saat ini, belum ada wanita yang benar- benar mau bersamanya dengan kondisi nya yang seperti ini.

Dengan adanya Yerin dan Soonyoung, Minho bisa memberikan mereka kasih sayang layaknya anaknya sendiri.

"Yoru kita mau kemana?" Lelaki yang kini menjadi sedikit kurus itu memiringkan kepalanya bingung.

"Kita akan menemui eomma, oppa." Jawabnya sambil terus berjalan.

Disinilah mereka bertiga sekarang. Di pemakaman tempat Ny. Jung di kuburkan. Sore ini cuaca tidak terlalu cerah, seakan menggambarkan suasana hati Yerin yang campur aduk.

"Eh memang eomma ada disini? Tidak ada kok, Yoru."

"Oppa diam saja."

Soonyoung mengangguk. "Baiklah." Kemudian mengedarkan pandangan tak tentu arah. Mengamati sekitarnya yang tampak asing.

Mereka berhenti didepan salah satu makam yang terlihat baru.

Yerin sudah tak bisa menahan air matanya lagi. Saat melihat nama eommanya tertera diatas nisan, gadis itu menumpahkan tangisnya.

Sebagian dari dirinya belum bisa percaya jika eommanya telah pergi. Ini semua terasa seperti mimpi. Dan memang Yerin harap begitu.

Ini mimpi. Dan saat Yerin terbangun, dia berada di kamarnya sendiri. Lalu turun kebawah untuk sarapan bersama eomma dan oppanya.

Tangis Yerin semakin kencang. Soonyoung sampai memeluk adiknya itu dan mengusap bahunya. Dr. Minho tetap berdiri sejak tadi, menahan haru melihat apa yang terjadi didepannya.

"Eomma.. kau jahat! Eomma tinggalkan aku dan oppa. Hiks.. eomma kami tidak punya siapapun lagi." Jerit Yerin histeris.

"Ih Yoru kenapa menangis? Ayo kita keluarkan eomma saja. Soonyoung- ie bingung deh kenapa eomma tidur di dalam peti terus di masukan ke tanah. Dirumah kan ada kasur yang empuk, hangat, kenapa eomma malah tidur di-"

 √ [SEASON 1] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFWhere stories live. Discover now