星と夜 ▪ Chapter 4 ▪

805 140 7
                                    

Yerin bangun sebelum oppanya itu bangun. Sekarang dia ada dibelakang rumah. Menatap langit cerah pagi ini.

Tiba- tiba saja senyum tertarik dikedua sudut bibir Yerin. Gadis berumur 13 tahun itu berdiri lalu masuk kedalam.

Yerin berlari kekamar eommanya, tidak ada. Dia kembali turun dengan langkah lincah dan pergi kedapur. Disana juga tidak ada.

Akhirnya Yerin pergi kedepan rumah. Dan akhirnya orang yang dia cari- cari ketemu juga.

Eommanya ada, tengah menyiram tanaman anggrek. "Eomma!!" Seru Yerin sambil menghampiri Ny. Jung.

Wanita dengan lesung pipi itu menengok kebelakang dengan tersenyum. "Ada apa, Yerin?"

Yerin masih mengatur nafasnya sebentar. "Eomma, oppa hari ini tidak terapi 'kan?"

Ny. Jung mengangguk. "Jadwalnya hari senin, selasa, rabu dan sabtu. Selain itu tidak. Kenapa kau bertanya seperti itu eoh?"

Bukannya menjawab, Yerin masih sempat- sempatnya memperlihatkan senyum manisnya. "Eomma, aku akan membawa Oppa ke taman ya?"

"Mau apa pergi kesana? Kau tahu 'kan banyak orang yang meledek oppamu disana?" Nada bicara Ny. Jung mulai berubah.

Yerin memasang wajah memelasnya. "Sekali saja, eomma. Kemarin oppa sangat ingin bermain ayunan."

Akhirnya Ny. Jung menyerah. "Baiklah, tetapi jangan sampai lewat jam 12. Arraseo?"

Yerin mengangguk semangat dan berbalik menuju kamar oppanya.

Ny. Jung hanya menggelengkan kepala saja dan melanjutkan kegiatannya tadi.

Tok tok tok..

"Oppa??" Seru Yerin sambil terus mengetuk pintu kamar oppanya.

Tak ada jawaban.

Yerin menautkan alis dan memilih untuk membuka pintu yang ternyata tak terkunci itu.

Dia sontak membulatkan mata ketika melihat apa yang terjadi didalam sana.

Soonyoung sedang berjongkok disudut kamar sambil menutup telinganya. Dia menangis.

"Oppa kenapa?"

Yerin mencoba menyentuh Soonyoung tetapi oppanya itu malah menepis tangan Yerin. Dia menjerit kencang.

Mata Yerin beralih pada handphonenya yang memang sedari tadi menyala keras.

Yerin mengambil handphonenya, ternyata Psikolog Minho yang telpon.

Baru saja hendak dijawab, panggilan itu sudah putus.

"Oppa, kenapa menangis?"

Soonyoung tak menjawab. Dia menjerit- jerit menutup telinganya sambil menangis. Walau tak mengeluarkan air mata, Yerin tahu oppanya itu menangis.

"Oppa tenanglah, oppa kenapa?"

"Aaaargghh!!"

Yerin bingung. Hingga akhirnya kembali berlari kebawah untuk memanggil eommanya. "Eomma, oppa.. "

"Ada apa lagi, Yerin? Oppamu kenapa?"

"Oppa mengamuk.. "

▪❤▪

Ny. Jung menutup pintu ruangan dengan perlahan. Dia menunduk, ada kelegaan dan kecemasan semuanya menjadi satu.

Dikursi tunggu, Soonyoung menjadi sensitif. Dia akan menghindar kalau Yerin menyentuh kulitnya. Matanya juga mulai bergerak kesana- kemari.

 √ [SEASON 1] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang