18.

50 10 42
                                    

•••

"Terimakasih, dan sampai jumpa minggu depan,"

Kira-kira itulah kata-kata yang bisa membuat semua orang satu kelas itu merdeka seketika, ketika kelas berakhir tanpa tugas yang membayangi kepala mereka.

"Hey.."

Valentine yang menjadi salah satu orang dalam kelas itu pun tampaknya begitu antusias, membereskan segala buku-buku dan juga tasnya. Tapi sebuah suara ternyata berhasil membuatnya menghentikan aktivitasnya, dan mau tak mau ia pun menoleh ke arah sumber suara.

"Kenapa Ash?"

Orang yang ternyata Ashton itu pun tersenyum, menatap Valentine sejenak tanpa bersuara apapun, membuat Valentine merasa salah tingkah karenanya.

"Maaf, umm mau kemana setelah ini?"

Valentine menghembuskan nafasnya sebentar, melanjutkan meraih tasnya dan berdiri dari duduknya.

"Aku mau ke kafetaria, teman-temanku sudah menunggu. Umm, kau ingin bergabung?"

Valentine berucap dengan sedikit bingung.
Jujur saja ia masih merasa kesal dan merasa bersalah secara bersamaan pada Ashton, karena hal kemarin. Kesal, karena pria itu benar-benar lancang menurutnya. Dan merasa bersalah karena kemarin ia sudah membentak pria ini, yang pada kenyataannya tidak berniat lancang sama sekali padanya.

"Boleh?"

Ashton mengangkat kepalanya dengan senyum senang, menatap Valentine tidak percaya karena ini pertama kalinya gadis itu mengajaknya.

"Y-ya tentu saja, ayo,"

Valentine gugup dan segera berbalik, berjalan menuju pintu keluar, disusul Ashton yang tampak merasa menang karena berhasil membuat gadis itu salah tingkah dan perlahan luluh.

Setelah sampai di area kafetaria, Valentine mulai memutarkan kepalanya kesana kemari, mencari keberadaan teman-temannya yang tidak lain adalah Livia dan juga Michael.

"Kau tidak apa-apa mengajakku?"

Valentine tidak menjawab pertanyaan Ashton, ketika matanya berhasil menemukan meja Livia dan Michael. Fokusnya hilang seketika, karena ternyata, ada seorang pria yang tidak ia harapkan hadir juga di sana, tentu saja pria bernama Calum, kekasih dari sahabatnya, Livia.

"Val, kenapa? Aku bisa memilih meja lain saja jika kau keberat--"

Belum selesai Ashton berkata, dengan cepat Valentine meraih tangan Ashton dan menariknya menuju meja Livia. Ia tidak tahu apa yang ia pikirkan saat ini, tapi ia hanya merasa ini akan menjadi sebuah jalan baginya.

"Hay guys,"

Livia, Michael, dan tentunya Calum langsung mengangkat kepalanya masing-masing. Menatap Valentine yang baru saja datang, dan dengan seorang pria baru, kejutan untuk mereka. Apalagi untuk Calum, yang kini tampak terkejut dan entahlah apapun itu yang kini ada di kepalanya.

"Hei Val, siapa ini?"

Livia bersuara lebih dulu, memecah keheningan yang ada.

"Ah ya, kenalkan ini Ashton, mahasiswa baru di kampus kita,"

Ashton yang merasa dirinya harus bereaksi, langsung tersenyum pada ketiganya. Meski ia merasa sedikit aneh, ketika ia melihat pria yang kini duduk di samping Livia, yaitu Calum. Ia tidak tahu kenapa, tapi sepertinya ia merasa tidak asing.

Trouble • 5SOSWhere stories live. Discover now