16.

46 10 20
                                    

•••

"DORRRR,"

Sebuah suara berhasil mengejutkan gadis bernama Valentine yang sedang duduk lesehan di lantai perpustakaan ini, mengingat di perpusatakaan ini akan selalu sunyi, Valentine merasa dirinya tenang. Namun dengan tiba-tiba seseorang itu justru dengan sengaja ingin mengejutkan gadis itu dan membut keributan.

"Kau....."

Valentine membalikkan tubuhnya kesal sembari sebelah tangan kirinya yang sibuk mengusap-usap dadanya, menahan keterkejutan dan kekesalannya secara bersamaan.

"Kau ini apa-apaan sih?"

Orang itu terkekeh,
Bukannya menjawab, justru ia malah ikut duduk di samping Valentine.
Sesekali ia membenarkan letak tas yang ada di gendongan sebelah kirinya, karena pergerakannya berhasil membuat tasnya itu selalu menurun dari bahunya.

"Kenapa semalam tidak membalas pesanku?"

Orang itu bertanya balik, seolah pertanyaan Valentine yang tadi sama sekali tidak penting untuk ia jawab.

"Pesan yang mana, aku tidak tahu,"

Valentine menjawab dengan sedikit nada kesal, ia sungguh merasa terganggu dengan orang ini, yang sedari kemarin sudah benar-benar mengganggu harinya ketika di kampus.

"Semalam, aku semalam mengirimimu pesan. Masa tidak ada?"

Valentine mencoba mengingat-ingat kapan ia mendapat pesan dari nomor baru, apakah ia sudah menerimanya?
Dan ketika ingatannya kembali ke kejadian tadi malam, ia baru ingat, bahwa ada sebuah nomor baru yang mengirim pesan pada ponselnya.
Dan sekarang ia tahu, bahwa orang yang sekarang ada di hadapannya lah pemilik nomor itu.

"Kau dapat dari mana nomor ponselku?"

Orang itu terkekeh senang, membuat Valentine hanya bisa memutarkan bola matanya kesal dengan sikap menyebalkan calon temannya itu.

"Dari...."

Valentine membalikkan lagi tubuhnya ke posisi semula, kembali mengalihkan matanya pada buku yang sedang ia baca.
Ia tidak ingin membuang waktu hanya untuk memperhatikan orang menyebalkan itu.

"Ah iya Valentine, boleh tidak jika aku ingin berkunjung ke rumahmu?"

Gadis itu membulatkan matanya terkejut,
Mau orang ini apa sih sebenarnya? Kenapa permintaannya selalu aneh-aneh, membuat gadis itu lelah.

"Kau--"

Valentine menahan ucapannya sejenak,
Kemudian segera melanjutkannya.

"Kau ini siapa sih sebenarnya, kenapa kau menyebalkan sekali? Aku bahkan baru saja mengenalmu beberapa hari yang lalu, tetapi kau begitu lancang ingin ke rumahku,"

Orang itu tampak diam seketika,
Ia merasa ia telah benar-benar melakukan kesalahan, sampai membuat gadis itu marah.
Sebenarnya ia sama sekali tidak berniat ingin lancang, ia hanya ingin mengenal gadis ini lebih dekat.

"Maaf jika itu membuatmu berpikir bahwa aku sudah lancang, tapi sungguh aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya-- ingin mengenalmu lebih dekat,"

Kali ini Valentine yang diam,
Dalam hatinya ia mengutuk dirinya sendiri karena sudah emosi secepat itu, padahal ia tahu orang itu mengatakannya dengan nada sedikit candaan, dan kini ia merasa sudah berlebihan.

"Namaku Ashton by the way, thank you ya Val kemarin sudah antar aku berkeliling,"

Lanjutnya,
Memperkenalkan dirinya diiringi senyuman yang menimbulkan lesung pada pipinya.
Sedangkan ditempatnya, Valentine hanya bisa terdiam.

Trouble • 5SOSWhere stories live. Discover now