第十七

5.8K 1K 39
                                    

Jisung berbaring memunggungi pintu kamarnya, dengan selimut tebal yang membungkus tubuh nya. Di dalam selimut ia sesekali terisak kecil sambil menatapi cincin yang tersemat di jari telunjuknya, itu cincin yang minho buang tadi.

Bayangan wajah minho yang terlihat sangat kecewa tadi benar - benar membuat rasa bersalah semakin menghantui benak nya. Apalagi tentang kebohongan tadi, rasanya jisung ingin berteriak sekencang - kencangnya karena rasa bersalahnya ini.

Drrt drrt

Suara ponsel di meja nakas membuatnya terbangun dengan malas.

Kak changbin

Sung, tadi gue liat minho pergi dari apartement bawa barang2 nya.

Lo gpp?

You
Gue gpp. Btw, mending lo jagain seungmin

Kalo udah sadar lo tanya apa yang terjadi

sorry, gue belum bisa nemuin felix

Setelah membalas pesan changbin, ia langsung melempar asal ponselnya ke nakas saat mendengar suara langkah kaki. Jisung kembali meringkuk membelakangi pintu dan pura - pura tidur.

Brian memasuki kamar jisung untuk memastikan putra nya tidur. Ponsel jisung di nakas kembali berkedip berkali - kali, membuatnya tertarik untuk mengecek nya.

Kak changbin

Gue tau kalian pasti ada masalah.

Lo dimana? gue jemput biar kita bisa cari felix bareng2

[Read]

Sung?

Lo read doang?

Brian langsung mematikan ponsel jisung dan mengantonginya. Lalu berjalan mendekati jisung,

"Selamat malam." bisiknya sambil mengusak lembut surai jisung.

klik

Jisung langsung melompat dari ranjangnya saat mendengar suara pintu yang di kunci. Ia mencoba berkali - kali memutar kenop pintu, tapi nihil. Pintunya terkunci, dan yang lebih sial ponselnya juga dibawa.

"Mampus."

Malam itu jisung tak bisa tidur dengan tenang, ia terbangun setiap 2jam sekali. Banyak yang mengganggu pikiran nya, termasuk keberadaan felix maupun minho saat ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 7:30 pagi, pintu kamarnya baru terbuka dengan beberapa maid yang menyambutnya.

Dengan segera jisung menuntun langkahnya keluar dari kamar untuk mencari keberadaan sang ayah.

"Iya nyonya doyeon, saya akan segera membawa felix ke bandara saat ini juga"

"Haha senang bisa membantu anda."

Langkah jisung terhenti saat mendengar suara brian yang sedang berbincang dengan seseorang di telepon. Dan apa tadi? Felix? Bandara?

"Pa"

Brian berbalik dan menemukan jisung yang masih dalam balutan piyama berdiri diambang pintu ruang kerjanya.

Placebo  |ChanglixWhere stories live. Discover now