75. Bersama

Mulai dari awal
                                    

"Maaf uda buat kamu kepikiran sama kata-kata aku kemarin, maaf uda sering nyakitin kamu berulang-ulang kali. Tetap di sini, jangan pergi. I love you so much," ucap Iqbaal semakin mengeratkan pelukannya.

Dapat Iqbaal rasakan kemeja yang ia gunakan sudah sangat amat basah. Iqbaal merasa bodoh, bagaimana bisa Iqbaal meninggalkan gadis yang sudah tinggal di dalam hatinya selama lebih dari 3 tahun ini.

Dengan Iqbaal masih berada di sini saja (namakamu) menangis seperti ini, bagaimana jika dirinya pergi dari gadisnya ini.
***

"Kamu jahat minta aku buat nyerah tau. Makasih noh sama Kak Pika, kalau aja gak ada dia aku uda nyerah dan gak akan ketemu kamu lagi," ucap (namakamu) saat dirinya dan Iqbaal sudah berada di dalam mobil milik Iqbaal.

(namakamu) memang tidak mengendarai mobil, karena tadi ia pikir hubungannya dan Iqbaal akan selesai hari ini. Dan tidak memungkinkan untuk dirinya mengemudi di kala pikirannya yang kacau itu.

"Aku harus anterin bunga buat Kak Pika deh kayaknya," ucap Iqbaal sambil terkekeh saat mendengar cerita gadisnya itu.

"Kamu mau selingkuh sama Kak Pika?" tanya (namakamu) sambil memelototkan matanya ke arah Iqbaal.

Iqbaal lagi-lagi dibuat terkekeh.

Iqbaal menatap gadis di sampingnya ini erat, masih dengan mata yng sedikit bengkak dan hidung yang memerah bekas tangisnya tadi.

"Makasih uda bertahan, makasih untuk gak pernah nyerah, dan makasih sudah sangat sabar hadapin sikap aku," ucap Iqbaal sambil mengelus pelan rambut gadisnya ini.

(namakamu) dibuat terdiam, meskipun sering Iqbaal berkata romantis tapi ntah kenapa rasanya ia selalu terbang setiap kali Iqbaal berkata romantis.

Tanpa basa-basi (namakamu) langsung memeluk Iqbaal erat seakan tak ingin kehilangan Iqbaal lagi, Iqbaal kemudian membalas pelukan gadisnya itu tak kalah erat.

"Thankyou for everything, Bei," ucap Iqbaal di sela-sela pelukan keduanya.
***

Kini keduanya memutuskan untuk singgah di sebuah taman. Belum terlalu larut untuk keduanya duduk santai, keduanya hanya ingin menghabiskan waktu bersama untuk kali ini.

"Aku uda mau mulai shooting 'Bumi Manusia'," ucap Iqbaal saat keduanya sudah duduk di sebuah kursi.

Taman ini tidak begitu ramai, hanya beberapa orang yang sedari tadi berlalu lalang.

Mendengar perkataan Iqbaal, (namakamu) menganggukkan kepalanya mengerti.

Sebenarnya bukan kalimat itu yang (namakamu) tunggu, ia ingin Iqbaal memberitahukan sesuatu yang ingin dia dengar dari mulut Iqbaal sendiri.

"Jangan rindu ya nanti," ucap Iqbaal meledek gadisnya itu.

(namakamu) menoleh dan tersenyum mendengarnya.

"Baal," ucap (namakamu) sambil menatap Iqbaal.

Iqbaal mengangkat alisnya seakan bertanya 'Kenapa?'

(namakamu) menghela nafasnya.

"Kapan berangkat Australia?" tanya (namakamu) tiba-tiba.

Iqbaal menghela nafasnya berat, topik yang sangat malas untuk dirinya bahas. Meskipun Iqbaal tau gadisnya pasti sudah dengar dari beberapa media, tapi Iqbaal seakan enggan untuk membahas masalah ini dengan (namakamu).

"Aku gapapa," ucap (namakamu) sambil tersenyum lebar.

Iqbaal menghela nafasnya sebelum menjawab gadisnya, "Februari aku bakal pergi," ucap Iqbaal menjawab gadisnya itu.

(namakamu) menoleh dengan wajah tersenyum.

"Walaupun masih lama, tetap jaga hati ya Baal. Kapanpun kamu capek, beritau aku biar aku bisa belajar juga," ucap (namakamu) masih tetap tersenyum.

Iqbaal menoleh dengan tatapan tak sukanya, "Apaan sih, jangan ngomong gitu ah," ucap Iqbaal.

"Ya mana tau kalau kamu kepincut sama bule lagi di sana," ucap (namakamu) mulai mengganti suasana yang tadinya tegang menjadi santai kembali.

"Lah kan bunda sukanya produk lokal," ucap Iqbaal.

(namakamu) tertawa mendengar perkataan Iqbaal.

"Bunda sukanya sama aku," ucap (namakamu) dengan pedenya.

"Tau dari mana bunda sukanya sama kamu?" tanya Iqbaal kepada gadisnya itu.

"Bunda lebih belain aku dari pada kamu," ucap (namakamu) kemudian diakhiri dengan juluran lidahnya itu.

Iqbaal kemudian terkekeh dan mengacak pelan rambut gadisnya itu.

"Anak Bunda jadi ada tiga sekarang, tapi aku anak tirinya," ucap Iqbaal membuat (namakamu) terkekeh mendengarnya.

"Kenapa anak tiri?" tanya (namakamu).

"Kamu sama teteh mulu yang dibelain, aku mah salah mulu," ucap Iqbaal.

(namakamu) semakin ngakak mendengar perkataan (namakamu).

"Masih mending dianggap anak, belum aja dicoret dari KK kamu mah," ucap (namakamu).

"Lah nanti jadi satu doang anak bunda di KK dong," ucap Iqbaal.

"Aku yang gantiin kamu nanti," ucap (namakamu) kemudian kembali ngakak lagi.

Iqbaal tersenyum tipis melihat tawa gadisnya yang begitu lepas hari ini. Iqbaal bahagia melihat gadisnya sudah bisa kembali ceria seperti biasanya, apalagi itu karena dirinya.

"Kamu jangan masuk di kartu keluargaku," ucap Iqbaal yang mampu membuat (namakamu) menghentikan tawanya.

"Loh kenapa emangnya? Kan biar anak bunda dua lagi," ucap (namakamu) tak terima.

"Kita buat kartu keluarga baru dengan aku sebagai kepala keluarganya, kamu sebagai ibu rumah tangga, dan kita buat keluarga kecil bahagia," ucap Iqbaal.

(namakamu) yang mendengar itu dibuat tersipu malu, ia menundukkan kepalanya berusaha menyembunyikan semburat merah di kedua pipinya itu.

"Kamu mah malu-malu terus, yuk ke KUA sekarang. Kita daftarin nama," ucap Iqbaal sambil menggandengan tangan gadisnya itu.

(namakamu) yang mendengar itu kemudian memukul pelan bahu Iqbaal.

"Aku mau pulang," ucap (namakamu) saat keduanya sudah beranjak pergi.

"Pulang ke mana? Rumah masa depan kita mau?" tanya Iqbaal lagi-lagi menggoda gadisnya itu.

(namakamu) lagi-lagi memukul bahu Iqbaal namun kali ini mampu membuat Iqbaal meringis kesakitan.

Dengan langkah kesal (namakamu) langsung berjalan dengan cepat mendahului Iqbaal.

Di belakang sana Iqbaal tengah terkekeh melihat gadisnya ini. Ia langsung berlari menyusul gadisnya itu sebelum semakin jauh.

***
Hola holaaa
Maafkan baru bisa next sekarang :(((
Dari kemarin pengen next tapi gak ada ide gitu dan tiba-tiba cerita ini ilang gitu... Tapi sekarang sudah kembali kok 😘😘

Jadi maafkan ya kalau cerita ini semakin tidak jelas :((

Dannn, beberapa part lagi menuju ending yaaa ❤️❤️

Semoga kalian suka dan terhibur 😘

05 Juli 2018

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang