73. Terbiasa

2.2K 343 20
                                    

(namakamu) kini tengah berada di kantor Eksis, karena paksaan dari Bocor yang menjemputnya pagi-pagi di rumah. Dengan sangat malas (namakamu) mengikuti Bocor untuk datang ke kantor.

"Hai heboh, sepi kantor kagak ada lo nih," ucap Pika saat melihat (namakamu) tengah duduk di ruang tengah.

(namakamu) menoleh, "Kak Pika, pagi amat uda di sini dah," ucap (namakamu).

Pika menaikkan alisnya, "Mabok ya lo, uda jam 11 bege," ucap Pika.

(namakamu) menoleh ke arah jam dinding, "Oh iya ya, linglung gue," ucap (namakamu).

Pika menggelengkan kepalanya kemudian menghampiri (namakamu).

"Ada masalah? Lo beda hari ini," ucap Pika sambil duduk di sebelah (namakamu).

(namakamu) menoleh dan melayangkan senyumannya.

"Kagak ah, kakak kali yang aneh," ucap (namakamu) berusaha menutupi masalahnya.

Pika tersenyum kemudian mengacak pelan rambut (namakamu) yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.

"Tegar boleh, tapi kalau uda gak mampu jangan suka sok-sokan," ucap Pika menepuk pelan bahu (namakamu).

(namakamu) tersenyum, "Gue uda terbiasa kak," ucap (namakamu).

Pika tersenyum miris melihat ekspresi (namakamu), ia tau gadis itu sangat amat tersakiti.

"Yauda, gue ke belakang dulu. Kalau butuh apa-apa chat gue aja ya," ucap Pika kemudian berlalu pergi.

(namakamu) kemudian melanjutkan aktifitasnya memainkan ponsel miliknya. Ia hanya membuka beberapa foto selfie miliknya dan membaca quotes-quotes galau yang tersave di dalam galerinya itu.

Tak lama Bocor datang sambil membawa tentengan yang (namakamu) yakini adalah es krim dan beberap cemilan lainnya

"Nih gue beliin, ga usa bete mulu lo. Males gue liat muka galau lo," ucap Bocor sambil menyerahkan sebuah cup es krim kesukaan (namakamu).

Dengan senang hati (namakamu) mengambil cup es krim itu.

"Habis makan es krim, di depan ada yang mau nemuin lo," ucap Bocor yang langsung membuat (namakamu) menghentikan suapan es krimnya.

"Bukan Iqbaal elah," ucap Bocor seperti tau apa yang ada di pikiran (namakamu).

(namakamu) menghela nafasnya lega, ia masih tak bisa menghadapi Iqbaal untuk kali ini. Meskipun hatinya ingin sekali menyapa dan bertemu dengan kekasihnya itu.

"Siapa emangnya?" tanya (namakamu) sambil memasukkan lagi es krim ke dalam mulutnya.

"Lo samperin aja ntar, gue si bilang lo lagi ada urusan bentar. Jadi abisi es krim lo, habis itu lo temuin dia," ucap Bocor kemudian berlalu pergi dari hadapan (namakamu) untuk menyimpan belanjaan yang baru saja ia beli itu.

(namakamu) melanjutkan aktifitas makan es krimnya tanpa memperdulikan orang yang ingin menemuinya itu.

Setelah dirasa sudah habis, barulah (namakamu) beranjak dan berjalan ke arah ruang tamu.

Dapat (namakamu) lihat seorang gadis berambut keriting, (namakamu) seperti mengenali wajah ini. Namun di mana ia bertemu orang ini, ia lupa.

Gadis itu melihat (namakamu) langsung berdiri. Seperti mengerti arti tatapan (namakamu) yang bingung dirinya siapa, "Gue Rinrin, orang yang lo liat waktu di WTF kemarin. Teman satu bandnya Iqbaal, ingat?" ucap Rinrin memperkenalkan diri.

(namakamu) akhirnya ingat siapa gadis ini, gadis yang Iqbaal upload fotonya beberapa hari yang lalu.

Dengan ragu (namakamu) duduk di kursi yang berhadapat dengan Rinrin.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang