45. Bahagia (2)

2.5K 286 5
                                    

"Aaa bantetnya guee," teriak 2 orang ralat lebih tepatnya seorang gadis.

Yang mendengar teriakan itu hanya dapat mendelik kesal.

"Gak usa teriak-teriak pe'a, ini cafe bukan warung," ucap (namakamu) sambil menatap sahabatnya kesal.

Sahabat? Ya, (namakmau) berjanji bertemu dengan kedua sahabatnya Viona dan Renny.

"Habisnya gue uda kangen parah sama lo, sombong sih," ucap Renny sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Nih bocah emang dari tadi, nyesel gue jemput dia," ucap Viona sambil menatap Renny kesal.

"Tega mah lo, kalau lo kagak jemput gue mau datang pake apa," ucap Renny mulai drama.

"Gak usa drama bego, siapa suruh lo buat ulah. Untung aja bokap lo kagak nyoret lo dari kartu keluarga," ucap Viona menceramahi Renny yang membuat (namakamu) bingung.

"Nih bocah buat masalah apa dah?" tanya (namakamu) penasaran.

Viona langsung menoleh ke arah (namakamu), " Lo kagak baca grup?" tanya Viona bingung melihat (namakamu).

(namakamu) menggelengkan kepalanya, "Kebanyakan chat lo berdua, males banget gue harus scrool," ucap (namakamu)

"Nih bocah taroh cicak di sepatu teman bisnis bokapnya, lah tuh bapak-bapak kejut lah langsung di opname di rumah sakit. Bokapnya nyabut semua fasilitasnya, makanya lo kagak lihat nih bocah jadi gembel sekarang?" tanya Viona sekaligus menjelaskan kronologis kejadian yang dialami Renny.

Renny yang dikatain gembel langsung sontak menatap Viona kesal.

(namakamu) yang fokus menatap Renny pun tak lama mengeluarkan tawa dahsyatnya.

"Parah lo parah, kenapa gue punya teman otak sengklek gini yak. Ampun dah gue, apa faedahnya Renny ku sayang," ucap (namakamu) masih dengan tawanya.

"Ya mana gue tau itu sepatu punya bapak itu, orang gue mau jailin anaknya juga," ucap Renny membela diri.

Viona langsung memukul jidat Renny dengan kesal, "Tuh anak Pak Bambang masih umur 3 tahun bego, mana mungkin sepatu segede itu. Kalau bunuh teman kagak dosa, uda gue bunuh lo," ucap Viona dengan kesalnya.

"Serah dah serah, iya gue bego iyaaa. Lo kalau uda masalah ngina temen paling jago dah," ucap Renny dengan kesal menatap Viona.

"Lo berdua diam ah, capek telinga gue dengernya," ucap (namakamu) menyudahi perdebatan keduanya.

Kedua sahabat (namakamu) memang tidak dapat akur jika berdekatan, tapi anehnya mereka selalu bersama kemanapun. Ntahlah, memang aneh tapi itulah dua sahabat (namakamu).

***

"Lo sama siapa dah ke sini?" tanya Renny setelah ketiganya selesai makan.

"Diantar sama abang gue, nebeng ye gue," ucap (namakamu) sambil menyeruput habis minumannya itu.

"Iqbaal mana?" tanya Viona penasaran.

"Lagi ngumpul sama team produksinya, mulai sibuk dia," ucap (namakamu) menjawab pertanyaan Viona.

"Eh bingung dah gue, cowo lo super yak kayaknya. Dia bisa muncul di manapun dan kapanpun. Gue baru aja kemarin ketemu dia di cafe apa lah itu, gue jalan di mall ketemu lagi tuh bocah lagi nyari baju," ucap Renny panjang sekaligus curhat.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang