61. Galau

2K 338 16
                                    

(namakamu) pagi-pagi sekali sudah berada di dalam mobilnya, ia ingin pergi ke rumah kekasihnya untuk meminta maaf lagi. Ia berencana sebelum berangkat ke lokasi, ia ingin menghampiri Iqbaal terlebih dahulu. Tak ada balasan apapun dari semua pesan yang ia kirimkan kepada Iqbaal setelah dirinya sampai di rumah.

Dengan membawa sarapan yang ia masak sendiri dengan penuh perjuangan pagi tadi. Ia rela bangun pagi-pagi buta hanya untuk membuatkan makanan untuk Iqbaal.

Saat sudah sampai di rumah Iqbaal, (namakamu) melirik ke arah jam di mobilnya itu. Masih menunjukkan pukul 07.23 dan (namakamu) berharap Iqbaal belum berangkat pergi.

(namakamu) memarkirkan mobil miliknya tepat di depan rumah Iqbaal, kemudian ia melangkah keluar berjalan masuk ke dalam rumah Iqbaal.

Ia menghela nafasnya pelan, dan mengetuk pelan pintu rumah Iqbaal. Tak lama pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya tersenyum ke arah (namakamu).

"Pagi sayang, ada apa nih pagi-pagi uda mampir?" tanya Rike saat melihat (namakamu) yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya itu.

Rike mempersilahkan (namakamu) untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Iqbaal ada bun?" tanya (namakamu) saat dirinya sudah duduk di ruang tamu rumah Iqbaal.

Rike tersenyum mengerti bahwa keduanya sepertinya belum berdamai, "Iqbaal ada jadwal shooting pagi tadi, jadi uda berangkat dari jam 6 dia," ucap Rike tak enak hati.

(namakamu) tersenyum miris, ia kemudian berdiri dan menyerahkan makanan yang ia sudah buat pagi tadi.

"Bun, tolong kasiin Iqbaal kalau dia pulang ya. (namakamu) mau berangkat ke lokasi dulu juga bun," ucap (namakamu) sambil menyalimi Rike.

Rike tersenyum paham, ia mengelus punggung gadis itu perlahan.

"Sabar ya sayang," ucap Rike pelan.

(namakamu) menganggukkan kepalanya pelan, kemudian ia mulai berjalan ke arah mobilnya dan melaju menuju lokasi shootingnya.
***

"Murung amat tuh muka, pengen mami jadiin belacan dah," ucap Rheina saat melihat (namakamu) berjalan dengan lesu ke arahnya.

(namakamu) baru saja tiba di lokasi, semua crew memandang bingung gadis ini. Tak biasanya gadis yang petakilan seperti (namakamu) hari ini menampakkan wajah lemahnya.

(namakamu) berjalan ke arah Rheina dan duduk di sebelahnya.

"Gapapa kok," ucap (namakamu) sambil berusaha tersenyum.

Rheina yang tau gadis ini sedang tidak baik-baik saja akhirnya menepuk pelan punggung (namakamu).

"Kamu lagi gak baik-baik aja," ucap Rheina masih menepuk pelan punggung gadis itu.

Tanpa hitungan detik air mata gadis itu sudah meluncur bebas dari matanya, Rheina yang melihat itu langsung merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Meskipun tidak tau apa masalah yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini, tapi Rheina tau gadis ini benar-benar terluka.

Masih di dalam pelukan Rheina, Alzi tiba-tiba datang menghampiri (namakamu) dan Rheina.

"(nam..), maafin gue uda buat hubungan lo kayak gini," ucap Alzi saat dirinya sudah sampai di depan keduanya.

(namakamu) melepaskan pelukan Rheina dan menatap Alzi dengan kedua mata yang memerah dan hidung yang memerah.

"Lo.. Lo gak salah," ucap (namakamu) masih dengan sesegukan.

Alzi bingung apa yang harus ia lakukan, ia mendapat kabar tak mengenakan ini dari salah satu temannya yang kebetulan satu lokasi shooting dengan Iqbaal.

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang