13. Semesta

2.9K 238 1
                                    

(namakamu) termenung sendiri di kolam renang belakang rumahnya. Di rumah hanya tersisa dia dan pembantu rumahnya. Melina sedang menemani Aldi perform di luar kota, bukan (namakamu) tidak diajak tapi gadis itu yang menolak dengan alasan sedang tidak mood untuk bepergian.

"Kamu ngapain duduk di sini sendirian?"  (namakamu) menoleh , suara itu, suara yang ia rindukan. Setelah kepulangannya dari Samarinda keduanya tidak saling bertemu lagi , bukan karena ada masalah antara keduanya namun karena Iqbaal yang sibuk dengan urusan filmnya.

Ya, orang yang berbicara dengannya adalah Iqbaal.

"Kamu kagetin aja tau gak.." ucap (namakamu) sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jangan gitu yang, nanti gak kuat iman aku," goda Iqbaal sambil mencubit gemas kedua pipi gadisnya.

"Mesum banget otaknya pak," ucap (namakamu) setelah berhasil melepaskan tangan Iqbaal dari pipinya.

Keduanya diam menikmati dinginnya malam dan sinar bulan dan bintang.

"Besok aku premiere, dan besok nya lagi aku bakal balik ke USA," ucap Iqbaal membuka pembicaraan.

"Iya aku tau," ucap (namakamu) tetap dalam posisinya dan tidak menoleh sama sekali.

"Aku berharap kamu datang besok, untuk melihat Dilan milik Semesta bukan Dilan milik Milea," ucap Iqbaal mengerti gadisnya itu masih sangat kesal dengan Vanesha yang sering mengumbar kemesraan mereka di depan kamera.

"Tapi di film itu Dilan milik Milea, aku gak suka," ucap (namakamu) tetap dalam posisinya tanpa menoleh.

Iqbaal kemudian menangkup kedua pipi gadisnya itu menghadap ke arahnya, "Semesta, lihat aku.. Ini aku Iqbaal, milik semesta bukan milik Vanesha atau siapapun itu. Semesra apapun aku di layar lebar itu, hati aku cuman milik kamu," ucap Iqbaal lembut.

"Baal, kamu tau gak.. Sekuat apapun batu, jika terkena air terus ia akan rapuh. Sama kayak hati aku, bukan kamu yang buat aku gak nyaman. Perkataan mereka yang buat aku ngerasa gak pantas," ucap (namakamu) kemudian menolehkan kepalanya pergi menghadap ke arah lain.

"(nam..), mungkin kamu bakal bosan dengarin apa yang aku bilang. Satu hal yang kamu harus tau, aku cinta kamu sampai kapanpun. Jangan dengarin omongan mereka, mereka gak pernah paham apa yang kita jalanin. Okei?" ucap Iqbaal kemudian memeluk gadisnya itu. Setelah itu Iqbaal mengajak gadisnya masuk ke dalam rumah.

***

Iqbaal tengah duduk di ruang tunggu dengan gadisnya, (namakamu). Ya, gadis itu memutuskan hadir karena perkataan kekasihnya itu tadi malam. Iqbaal terkekeh mendengar keluhan gadisnya itu tentang adegan film Dilan yang barusan ia tonton itu. Tampak gadisnya itu sangat cemburu setelah menonton film itu. Iqbaal hanya dapat tertawa dan menenangkan gadisnya itu.

Tapi , tiba-tiba Vanesha menghampiri keduanya. Vanesha milirik ke arah (namakamu) seakan tidak suka, (namakamu) membalasnya dengan mata melotot. Iqbaal yang melihat wajah gadisnya itu hanya bisa terkekeh. Kemudian merangkul bahu gadisnya itu.

"Ada apa, Sha?" tanya Iqbaal kepada Vanesha.

"Dicariin sama crew, diajak makan bareng. Kamu ikut kan?" tanya Vanesha sambil menekankan pertanyaannya.

"Sorry, Sha. Gue harus temanin cewek gue jalan nih. Maklum rewel dia besok gue balik," Ucap Iqbaal sambil mengacak rambut kekasihnya itu.

Vanesha yang melihat itu hanya dapat mendengus dan kemudian menganggukkan kepalanya dan pergi dari hadapan Iqbaal dan (namakamu).

"Rese banget mukanya, pengen ninju tapi takut dosa akunya," ucap (namakamu) sambil menghentakkan kakinya. Iqbaal terkekeh melihat kelakuan kekasihnya itu, dan kemudian menggandeng gadisnya itu untuk pergi dari tempat itu.

***

Keduanya kini tengah berada di sebuah tempat makan di tepi jalan. Keduanya memilih untuk makan makanan seafood. Banyak makanan yang mereka pesan, bukan mereka tepatnya Iqbaal lah yang memesan. Iqbaal sengaja memesan banyak agar gadisnya itu tidak diet. (namakamu) hanya dapat mendengus kesal melihat kelakuan Iqbaal.

Keduanya larut dalam makanan mereka masing-masing, tidak ada pembicaraan di antara mereka. Keduanya asik menyantapi makanannya.

"Tuh kan kamu, uda dibilang jangan banyak-banyak. Gak mau tau, kamu yang habisin," ucap (namakamu) kesal karena melihat Iqbaal yang sudah tidak mampu untuk memakannya lagi.

"Aku mana tau sebanyak ini yang, yauda aku suruh bungkus aja ya," ucap Iqbaal kemudian berlalu meminta penjualnya untuk membungkus makanannya.

Setelah membayar dan membawa makanan yang mereka bungkus, keduanya masuk kembali ke mobil.

"Mau ke mana lagi yang?" tanya Iqbaal kepada (namakamu).

"Pulang aja, kamu harus istirahat. Aku tau kamu capek," ucap (namakamu)

"Gapapa lagi, aku masih kangen kamu juga," ucap Iqbaal lagi

"Kan besok pagi masih bisa, berangkat besok malam kan?" jawab (namakamu) sekaligus bertanya kepada Iqbaal

"Iya, besok malam. Yauda deh, pulang aja," ucap Iqbaal setengah hati karena merasa waktu keduanya sangat pendek.

Setelah mengantar (namakamu), Iqbaal memaksa untuk ikut masuk ke dalam rumah (namakamu). Namun sekali lagi, (namakamu) melarangnya. Bukan karena tidak suka kekasihnya itu ingin bertamu, namun ia tau Iqbaalnya capek. Akhirnya Iqbaal memilih mengalah dan pamit untuk pulang.

Setelah masuk ke dalam rumah, (namakamu) langsung masuk ke dalam kamarnya. Karena Mama dan Abangnya baru akan pulang besok pagi.

Setelah membersihkan diri, (namakamu) merebahkan diri di kasurnya. Ia mengetikkan pesan untuk kekasihnya itu

Hai, Bale ku. Istirahat ya, maaf bukannya aku gak mau kamu bertamu. Aku tau kamu capek. Langsung istirahat ya, Good night and Sleep tight Baleku 😘😘
Gak usa dibalas, kalau balas aku marah 😘😘
11.03 P.M
read

Setelah melihat pesannya sudah dibaca, (namakamu) memutuskan untuk mengistirahatkan badannya juga.

Sementara di tempat lain, seorang pria tersenyum membaca pesan dari gadisnya itu,
"Good night too, Semestaku," dan kemudian ia juga mulai berlabuh ke alam mimpinya itu.

***
Selamat membaca cerita gak jelas ini ya.. Maafin kalau banyak typo atau ceritanya ga srek sama kalian
Gue masih baru di dunia begini..

Jangan lupa tinggalin vote sama comment yaa ❤️❤️❤️

22 April 2018

Dear Itchy -IDR-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang