Chapter 11 : It Was Always You

72 13 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.


14:30 pm

4 hari, 14 jam dan 30 menit setelah acara tahunan The Infraction Week dimulai.


Taehyung menodongkan senjatanya ke arah Sungjae yang hanya memandangi mantan rekan militernya.



"Kau tidak bisa membunuhku, Tae. Kau tahu itu. Aku lah yang mengajari mu bagaimana cara membunuh. Kita berdua tahu dengan pasti bagaiamana akhirnya, hentikan ini dan pergilah. Aku tidak ingin menyakitimu." Sungjae memberikan peringatan ke Taehyung, berharap rekan kerja yang sudah dia anggap sebagai adik itu akan mundur.




Sungjae menyayangi Taehyung. Taehyung selalu tersenyum meski dalam posisi sulit. Taehyung selalu positif meski berada dalam tekanan besar. Bahkan saat Sungjae kehilangan cahayanya karena dia mulai membunuh orang. Taehyung selalu menyemangati.


Taehyung adalah orang yang di kagumi. Taehyung bisa membedakan tugas dan kehidupan pribadinya. Taehyung bisa menjadi mesin pembunuh saat bertugas, lalu kembalo menjadi anjing menggemaskan saat tidak dalam tugas.


Sedangkan Sungjae? Sungjae sudah kalah. Dia mengikuti bisikan dari sisi gelapnya. Melepaskan kehidupan normalnya yang dipenuhi cahaya hanya untuk tenggelam dalam kegelapan.


Semakin hari Sungjae semakin tenggelam dalam kegelapannya. Setelah ayahnya tewas, Sungjae terpaksa meneruskan bisnis keluargnya. Kuil penyucian.

Sungjae bisa saja memilih berhenti meninggalkan bisnis terkutuk itu. Hingga suatu hari, saat Sungjae memutuskan untuk melepaskan semuanya, dia melihay Taehyung.



Taehyung yang menangis kencang, meraung disamping seonggok daging yang bahkan sudah tidak bisa Sungjae kenali. Taehyung memohonnya untuk mencari tau siapa pembunuh kedua orang tua Taehyung.



Tentu, Sungjae mengabulkannya. Dia menyayangi Taehyung, toh dia akan melepaskan tangan dari bisnis terkutuk itu. Dia tidak peduli apakah Taehyung akan menghancurkan atau melakukan apapun pada bisnis sialan itu.



Karena itu Sungjae memberikan semua informasi yang Taehyung minta. Semua tanpa terkecuali.


Saat itu Sungjae sadar, bahwa orang yang menolongnya beberapa tahun lalu adalaj anak tunggal Choi Minho. Saat itu pula Sungjae baru mengetahui namanya.


Choi Sooyoung.



Tragis sebenarnya, Sungjae mengetahui identitas penyelamatnya dengan cara sepertinitu. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasihnya, Sungjae menghapus semua jejak Sooyoung dari data Choi Minho.


Toh Sooyoung yang sedang menempuh pendidikan nyaris tidak pernah pulang. Data Sooyoung pun nyaris tidak ada di dalam silsilah keluarga dan semua informasi terkait Choi Minho dan Hyundai Corp.



Sungjae rasa, Choi Minho tau ada yang ingin membunuhnya. Dengan alasan itu pula, semua informasi mengenai Sooyoung tidak pernah dibeberkan kemanapun.



Setelah memberikan informasi ke Taehyung, Sungjae kali ini akan keluar dari dunia gelapnya. Sungjae ingin kembali ke kehidupan normalnya.


Sayangnya, tepat saat ia akan mendeklarasikan kepergiannya, Sooyoung kembali ke Korea. Menjadikannya target empuk bagi semua musuh keluarganya.


Termasuk Taehyung.



—————



"Menyingkir Jae. Aku akan menemui Sooyoung. Dia ada di dalam kamar itu kan? Daritadi kau tidak bergeser sedikitpun dari pintu kamar itu. Jadi aku yakin 100% kalau Sooyoung berada di dalam sana."



The Day of InfractionWhere stories live. Discover now