67. Dont Leave Me

8.8K 970 303
                                    

Song: Kim Yeonji - The words in my heart ( Play media)

Yoongi berjalan masuk kedalam kamar rawat Jihyo, menampilkan segaris senyum yang terpancar dari wajahnya. Menyamarkan rasa gundah yang melanda batinnya.

"Hai, aku datang!" Yoongi mengecup pelan puncak kepala Jihyo, mengelusnya pelan lalu duduk disamping wanita itu.

"Maaf kemarin aku tidak datang. Kau tahu bukan, agensi bulan ini benar-benar disibukkan dengan segudang kegiatan. Dari masalah comeback sampai dengan masalah internal perusahaan. Kau tahu, sekarang aku bukan hanya sekedar seorang produser biasa, tapi seorang pebisnis juga. Jadi banyak hal yang harus ku urus."

"Oh ya, aku juga kemarin telah menyelasaikan tiga lagu dalam satu malam, sehingga hari ini aku bisa menemanimu disini seharian. Bagaimana? Aku hebat bukan?"

Yoongi terkekeh sendiri, berbicara sepanjang hari bersama Jihyo sudah menjadi kebiasaannya selama satu bulan terakhir ini. Berbincang membicarakan apa saja yang ada dipikirannya. Mulai dari kegiatannya sendiri, kegiatan anak gadisnya, bahkan sampai membahas tentang refrensi film terbaru tahun ini. Berharap suatu hari nanti Jihyo akan menjawab semua ocehannya itu. Meski hanya sebuah penggalan kata, ia sungguh sangat ingin sekali mendengarnya. Terlebih ingin melihat bagaimana mata indah itu terbuka dan menatap dirinya.

"Oh ya, aku membawakan satu salinan lagu yang sudah kubuat tadi malam. Lagu ini akan menjadi salah satu tracklist dalam album terbaru Bangtan. Judulnya 'Epiphany', dan yang menyanyikannya adalah Jin. Bukankah kau sangat menyukai Prince Charming itu? Aku yakin kau pasti sangat menyukai lagunya. Kau mau dengar?"

Yoongi memasangkan sepasang earphone pada kedua telinga Jihyo dan mulai memutar lagu yang sudah ia setting dalam ponselnya. Membiarkan lagu itu mengalun begitu saja, memberikan isyarat bagaimana syaraf-syaraf pendengarannya menyalurkan lagu itu dalam setiap hembusan nafasnya. Memberi afeksi dan berharap agar hati sang gadis bisa merasakan apa arti dari lagu ini.

"Kau tahu, lagu ini bercerita tentang kita yang harus bisa mencintai diri kita sendiri. Mencintai apa yang sudah kita miliki dan mencintai apa yang sudah kita yakini. Jadi, jika kau benar-benar mencintai dirimu sendiri, ku mohon cepatlah bangun dan buka matamu. Karena disini banyak orang yang sangat mencintaimu dan sedang menunggumu."

"Kau adalah satu-satunya penyemangat disaat aku merasa jatuh, kau juga menjadi penyemangat bagi Yoonji untuk terus belajar. Kau tahu, hari ini dia mendapat nilai sempurna karena dia berani menyanyi didepan kelas. Dia bilang, suatu hari nanti ia ingin sekali bernyanyi didepan ibunya. Hem, kurasa darah musisi benar-benar mengalir dalam raganya. Aku yakin, jika besar nanti ia akan bisa menjadi seorang penyanyi hebat atau mungkin mengikuti jejak ayahnya untuk menjadi produser yang hebat juga."

"Kau ingin melihatnya bukan? Maka dari itu berjuanglah. Berjuang demi anak kita. Dia menunggumu disini, merindukan pelukanmu dan juga merindukan ucapan kata cinta darimu."

*****

"Kau yakin akan melakukannya Jack?"

Jackson terdiam sejenak mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Lee, teman seprofesinya sekaligus tim dokter yang juga bertugas mengurus adiknya selama ini. Ia tampak ragu. Hatinya terasa berkecamuk, ada rasa takut, sedih, dan juga rasa tak rela. Tapi semua rasa itu coba ia kesampingkan dengan sebuah gelengan pelan. Kemudian mengangguk menjawab pertanyaan itu.

"Aku yakin, kurasa ini sudah saatnya."

"Bagaimana dengan kakekmu? Apa dia sudah menyetujuinya?" Lee kembali bertanya dengan nada khawatir. Jelas ia takut jika pak tua itu tidak akan sanggup dan berujung pada sebuah penyesalan.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang