51. Possessive

9.4K 806 99
                                    

Beberapa Chapter depan kemungkinan akan memuat konten NC. Jadi aku mutusin buat private beberapa Chapternya. Kenapa? Karena aku mau buat NC 21+ 😂😅😅
Jadi bagi yang udah cukup umur dan yang mau lihat, harap di follow dulu akun ini. Supaya nanti ggh ribet lagi harus log out, hapus library dan sebagainya..OK

******

Yoongi membanting pintu mobilnya kasar. Duduk pada salah satu jok mobil dan sesegera mungkin mencari posisi paling nyaman untuk dirinya. Ia kemudian melirik sekilas gadis yang masih membisu sembari memegang pipinya yang masih merona segar.

Kepuasan tersendiri bagi Yoongi menikmati mahakarya Tuhan yang menurutnya begitu menggemaskan.

"Sudah puas tebar pesonanya?" Desisan suara itu mengaburkan fantasi Jihyo. Sang gadis lalu menoleh dan mendengus kesal terhadap apa yang dituduhkan kekasihnya.

"Tebar pesona? Kapan aku melakukannya?"

"Kau memang tidak sadar atau pura-pura tidak sadar ah?" desisan Yoongi semakin jelas. "Ah, pantas saja kau begitu semangat untuk berangkat kuliah, pasti semua karena kau sangat suka dikelilingi oleh banyak pria tampan yang mengejarmu."

"Ku lihat kau juga sangat menikmatinya. Apa menyenangkan bagimu diperebutkan oleh banyak lelaki pemuja wanita cantik dan juga sexy?"

Jihyo menganga lebar mendengar sederet kalimat tuduhan yang dilayangkan padanya.

Oh Tuhan! Bolehkah ia berkata kasar saat ini?

Yoongi, pemuda itu benar-benar sudah kelewatan. Adakah hal yang lebih menjijikan dari tuduhan tidak berdasarnya itu? Jika ada, Jihyo yakin saat ini Yoongi pasti sudah mengeluarkannya. Membombardir Jihyo dengan segala spekulasi anehnya itu.

"Apa maksudmu dengan kata 'menikmati' itu? Apa kau pikir aku menginginkannya? Apa kau pikir aku suka ditatap mesum oleh para lelaki itu? Tidak Yoongi! Aku sama sekali tidak mau itu terjadi."

"Lalu kalau kau tidak suka, kenapa justru kau malah bersikap seperti tadi? Menebar senyum kepada para pria. Belum lagi dengan di Kang sialan itu, kalian bahkan tertawa bersama. Benar-benar menjijikan."

Ya Tuhan! Ingin rasanya Jihyo menendang bokong Min Yoongi sekarang juga. Bisakah dia melihat sesuatu dari sisi positifnya? Kenapa dia justru bersikap bahwa semua yang dia lihat itu berkonotasi negatif?

"Tadi itu, aku hanya mencoba menjadi salah satu mahasiswi yang mempunyai sopan santun. Mereka hanya menyapaku, jadi apa salah aku membalas sapaan dari mereka?"

"Dan satu lagi, untuk masalah Daniel. Bukankah aku sudah pernah bercerita padamu jika kami hanya berteman. Kami berada pada fakultas yang sama, jurusan yang sama dan juga kami sering berkelompok bersama. Jadi apa salah jika aku berteman baik dengannya?"

"Lagipula aku sama sekali tidak menyukainya, jadi apa yang sebenarnya kau khawatirkan?" Jihyo menatap Yoongi dengan perasaan kesal namun juga mengandung tanya yang mendalam.

"Tapi dia yang menyukaimu Jihyo. Aku dengan jelas melihat dari sorot matanya, jika dia sangat mengagumi dirimu." Yoongi kali ini ikut meninggikan suaranya.

Jihyo terpaku sejenak, sebelum gadis itu tertawa terbahak-bahak. Entahlah, perkataan Yoongi tadi justru membuat perut Jihyo merasa tergelitik. Sejak kapan pemuda itu berasumsi jika Daniel menyukai dirinya?

"Yak! Darimana kau mendapat kesimpulan seperti itu ah?" Jihyo terpingkal sembari memegangi perutnya yang mulai terasa nyeri.

"Dari sudut pandang sebagai seorang lelaki." Jawab Yoongi yang lagi sukses membuat tawa Jihyo makin memuncah.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDWhere stories live. Discover now