69. Alive

14.3K 1.2K 493
                                    

Song : Taeyeon - All with you (play media)

"Selamat pagi."

Sapaan lembut Jackson terdengar mengalun berbarengan dengan suara derit pintu kamar yang terbuka. Menampilkan seorang wanita yang tengah terbaring di tepi ranjang dengan ditemani sebuah buku ditangannya. Tersenyum manis tatkala melihat kakaknya datang menyapanya pagi ini.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" Jackson kembali bertanya seraya mengelus pelan puncak kepala adiknya itu. Matanya mengedar sejenak, memastikan indah kamar adiknya tetap terjaga meski telah sekian tahun pemiliknya tidak pernah berada disini. Tersenyum tipis menyaksikan jika tempat luas ini kini telah terisi oleh sebuah suara yang begitu ia rindukan.

"Tak ada yang berubah, sama seperti yang kau lihat," Jihyo menjawabnya dengan lembut disertai senyuman tipis. Namun, matanya terlihat sedikit menunduk seperti ada sesuatu yang menganggu pikirannya.

"Jack...."

"Ya, ada apa?" Jackson bergeming saat Jihyo menyerukan namanya.

"Yoonji, bagaimana? Apa dia sudah berangkat ke sekolah?" Tanyanya kembali setelah sejenak ia terdiam dalam kabut keraguannya.

"Sudah, mungkin sekitar satu jam yang lalu." Jawab Jackson.

Mendengar itu membuat Jihyo kembali menunduk, tiba-tiba saja ada rasa penyesalan yang membebani batinnya. Ia terlambat lagi kali ini. Seharusnya ia bisa bangun lebih pagi dan menyiapkan keperluan sekolah si kecil, tapi angan itu sering terputus karena dia yang kedapatan selalu terlambat bangun. Dalam diam ia mengutuk dirinya karena telah menjadi ibu yang buruk bagi gadis kecilnya itu. Setelah sekian tahun tak pernah mengurusnya, sekarangpun rasanya sama saja. Merasa dia memanglah ibu yang begitu buruk.

"Jangan di pikirkan, kau bisa melakukannya lain kali. Bukankah banyak hari esok yang akan menanti untuk kalian berdua?" Jackson yang mengerti kesedihan Jihyo berusaha menenangkan adiknya itu. Ia tahu betul bagaimana sedihnya Jihyo yang sering merasa tak berguna karena tidak bisa mengurus Yoonji dengan baik.

"Apakah besok dan seterusnya aku akan bisa melakukannya? Apakah kau bisa memastikan jika besok aku sudah bisa menjadi ibu yang baik untuknya?" Jihyo mengangkat wajahnya, memandang Jackson penuh harap. Matanya berkaca-kaca dengan hati yang berdebar penuh harap. Jujur, ia sangat mengharapkan hal itu bisa terjadi. Ia sangat berharap jika besok segala keajaiban akan datang, semua hal yang menyakitkan akan terbang bersama angin dan musim baru akan tiba. Mengubah seekor ulat menjadi kupu-kupu cantik yang bisa terbang menghiasi taman. Bukan tetap menjadi kepompong yang terus menggantung didahan pohon.

Jackson tak menjawab, ia hanya bisa mengulas senyum keraguan sembari mengelus punggung tangan adiknya. Tak ada yang bisa ia janjikan saat ini. Keadaan Jihyo yang belum dapat ia prediksi kedepannya. Sungguh, sejujurnya ia juga ingin bisa mengubah keadaan ini menjadi sebuah kebahagiaan, tapi apa boleh buat, ia hanya seorang manusia biasa dan bukan Tuhan. Ia tak akan pernah bisa mengubah takdir yang begitu menyakitkan ini.

"Sudahlah, jangan pikirkan apapun saat ini." Jackson berujar pelan, tak tahu harus berkata apalagi agar bisa mengurangi kesedihan adiknya. Mungkin bagi Jackson, kembalinya Jihyo merupakan keajaiban terbesar dalam hidupnya. Tapi bagi wanita itu, kembali bangun merupakan kesalahan terbesarnya. Percuma saja ia bisa merasakan kembali ke dunia ini namun berubah menjadi sosok yang begitu lemah. Sosok yang selalu bergantung pada genggaman tangan orang lain.

"Kau ingin keluar? Hari ini cuaca sangat cerah, aku rasa kau akan senang melihatnya." Jihyo mengerjap tatkala Jackson tiba-tiba saja berucap. Memutus lamunan akan penyesalan diri yang menyelimuti batinnya.

"Hm..." Jihyo bergumam seraya mengangguk pelan. Menyetujui usul Jackson yang mengajaknya untuk sedikit melihat bahwa indah dunia itu masih ada. Membiarkan kakak sepupunya itu mulai mengangkat tubuh mungilnya menuju kursi roda. Hingga sebuah dorongan pelan membawanya menuju balkon kamarnya. Menyajikan sebuah pemandangan pagi yang menyejukkan mata. Tetesan air yang menggantung di ujung dedaunan membuat taman di belakang mansion itu tampak begitu indah.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt