20. Fall In Love?

12.5K 1.1K 73
                                    

Yoongi mengusap lembut rambut gadis yang tengah tertidur diatas tubuhnya. Ini sudah kedua kalinya Jihyo tidur dalam posisi ini. Yoongi sedikit heran, apa gadis ini memang punya kebiasaan tidur menindih tubuh orang? Sungguh kebiasaan yang aneh tapi juga membahayakan.

Bagaimana tidak, posisi seperti ini mirip dengan orang yang sedang bercinta. Bahkan Yoongi dari tadi mati-matian menahan hasratnya untuk tidak menyentuh gadis ini. Yoongi ingin memindahkan posisi tubuhnya. Tapi dia takut membuat pergerakan yang membuat Jihyo terbangun. Hal hasil ia tetap mempertahankan posisinya seperti semula.

Pikiran Yoongi melayang pada ucapan Jihyo tadi. Setelah membuat Jihyo mabuk, akhirnya dia mendapat jawaban jujur dari mulut gadis ini. Hatinya merasa bersalah telah membuat Jihyo bersedih. Gadis ini melihatnya bercinta dengan Momo? Sungguh sekarang hal itu terdengar menjijikan. Dulu, dia tidak akan ambil pusing jika Jihyo melihat ataupun mendengar aktivitas bercintanya. Tapi tidak untuk sekarang.

"Maafkan aku. Maaf telah membuatmu sedih." Tangan kanan Yoongi terulur memeluk pinggang Jihyo, sementara tangan kirinya masih sibuk mengelus puncak kepala gadis ini.

Jihyo menggeliat pelan saat merasakan ada tangan yang memeluk tubuhnya. Matanya perlahan terbuka. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Yoongi dengan senyum terukir dibibirnya. Jihyo tersentak, matanya membulat seketika. Jihyo buru-buru bangkit dari tempat tidur dan menjauhkan tubuhnya dari Yoongi.

"Ap.. Apa yang kau lakukan PD-nim? Kenapa aku bisa tidur disini?" Tanya Jihyo dengan raut wajah yang panik. Dia mengedarkan seluruh pandangannya kesetiap sudut kamar Yoongi.

"Kenapa kau bertanya Jihyo? Kau lupa apa yang kita lakukan tadi malam? Hem?" Yoongi menunjukkan menyeringai tipis, berusaha menggoda Jihyo.

"Apa? Semalam? Semalam kita berbuat apa?" Mata Jihyo membulat seketika saat melihat Yoongi dalam keadaan telanjang dada.

"Yak!! Min Yoongi apa yang kau lakukan padaku!!" Jihyo mengalihkan pandangan kearah dirinya. Dia meraba dan mengecek setiap inci tubuhnya. Jihyo bisa bernafas lega saat mengetahui tidak ada hal yang janggal ditubuhnya.

Ingatannya kembali melayang pada kejadian tadi malam. Ingatan terakhir yang dia ingat adalah saat dia menenggak minuman kaleng yang diberi Yoongi. Setelah itu dia tidak ingat apapun. Matanya memicing kearah Yoongi.

"Kau menjebakku PD-nim? Minuman apa yang kau berikan tadi malam?" Jihyo memandang Yoongi dengan tatapan marah.

"Hanya minuman isotonik. Tapi aku tidak menyangka jika kau malah mabuk setelah meminumnya." Jawab Yoongi sambil terkekeh.

"Kau!! Sungguh licik PD-nim. Kau pasti menjebakku bukan? Apa maksudmu melakukan semua ini?" Jihyo menatap Yoongi nyalang. Sungguh dia sangat kesal dengan pemuda ini.

Yoongi tersenyum tipis. Dia bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati Jihyo. Jihyo yang merasa terancam terus bergerak mundur hingga langkahnya terhenti pada meja yang menghalangi pergerakannya.

"Jika saja kau mau berkata sejujurnya padaku, aku tidak akan melakukan ini padamu Jihyo." Yoongi makin mempersingkat jarak diantara mereka hingga berhenti saat merasakan tubuh gadis itu sudah berada sangat dekat dengannya.

Jihyo susah payah menelan salivanya yang terasa kering. Jantungnya berdetak sangat kencang. Rasa aneh sialan itu muncul lagi. Padahal ia sudah mati-matian menahannya.

"Ma.. Maksudmu apa PD-nim? Berkata jujur? Aku sudah jujur padamu." Kata Jihyo dengan suara tercekat.

"Benarkah? Tapi mengapa aku menemukan jawaban lain saat kau mabuk? Hem?" Yoongi melingkarkan tangannya di pinggang Jihyo dan menarik tubuh gadis itu mendekat kearahnya.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDWhere stories live. Discover now