Chapter 8 : Is it worth it?

71 14 4
                                    

Hello my fellow readers💕
Jadi hanya akan memberitahukan bahwa The Infraction Week akan tamat dalam beberapa Chapter lagi. Jadi untuk itu aku ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada readers yang telah meluangkan waktunya untuk membaca, vote dan comment. Sungguh itu adalah kebahagian terbesar seorang penulis apabila tulisannya di apresiasi. Semoga tidak bosan dengan cerita ini yaaa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cara membaca nama pemeran
Sooyoung = Suyong
Taehyung = Taehyung
.
.
.
Enjoy💕




21:37pm

2 hari, 21 jam dan 37 menit setelah acara tahunan The Infranction Week dimulai.


Sudah sekitar satu jam Taehyung melajukan mobilnya, mereka mulai jauh dari kota dan mulai memasuki kompleks perumahan kalangan atas Seoul. Rumah-rumah besar yang masih dalam keadaan lockdown berada di sisi kiri-kanan jalan.




Tidak nampak orang berkeliaran disini. Pemburu pun nyaris tidak pernah masuk ke daerah ini. Hal itu dikarenakan semua rumah disini memiliki sistem keamanan terbaik dan untuk menembusnya diperlukan bahan peledak.


Dan ya. Bahan peledak dilarang pada minggu penyucian ini.


Pemerintah melindungi orang-orang kaya. Merekalah yang membayar pajak terbesar. Membangun gedung-gedung, mendukung perkembangan negara lebih cepat.


Sedangkan orang miskin hanyalah beban bagi pemerintah. Mereka hanya menghabiskan uang anggaran karena pemerintah harus menyediakan subsidi kesehatan, pendidikan, perumahan, dan masih banyak lagi.


Karena itu mereka memutuskan bahwa diperlukan malam penyucian.


Jadi minggu ini, si kaya bersorak gembira, sedangkan si miskin berteriak ketakutan.


Itulah salah satu alasan Taehyung menyebut minggu ini minggu terkutuk, bukannya minggu penyucian.



Tapi kini Taehyung menemukan orang yang suci di minggu terkutuk ini. Orang yang bergetar hebat setelah membunuh orang, meski itu hanya untuk melindungi dirinya.


Orang yang berlari untuk menolong orang lain yang berteriak meminta tolong, meski akhirnya hanya untuk mendapati dirinya dibohongi.


Sooyoung tidak pernah mengeluh tidak sekalipun. Bahkan setelah mendapati dirinya tertipu.

Tapi setelah Taehyung bercanda mengenai orang tua Sooyoung yang membunuh orang tuanya, Sooyoung tidak mengatakan sepatah kata pun.


Taehyung rasa dia salah bicara.



"Kenapa... kenapa kita disini?" Suara Sooyoung terdengar bergetar.


Taehyung menolehkan kepalanya memandang Sooyoung yang juga sedang menatapnya dengan panik.



"Itu.. aku mau mengintai. Kenapa? Kenapa kamu.. panik?perlu inhaler?biar ku ambilkan."


Taehyung mengulurkan tangannya ke kursi penumpang belakang, mengambil tas Sooyoung dan berusaha mengambil inhaler yang kemarin mereka curi di klinik besar.



"KENAPA KITA DISINI?!" Sooyoung berseru kesal. Suaranya meninggi.


Taehyung menatap Sooyoung bingung dan khawatir. Ini pertama kalinya Sooyoung meledak. Ini pertama kalinya Sooyoung meninggikan suaranya.



"Aku.. aku mau mengintai rumah Choi Minho. Aku sudah bilang kan? Tadi kami hanya diam. Jadi kukira—"


"Pergi dari sini sekarang! Pergi! Aku tidak mau berada disini. Pergi. Kumohon, Kim Taehyung. Pergi"


The Day of InfractionWhere stories live. Discover now