#46 Ayo Bahagia

2.8K 535 30
                                    

"Ehm, gue ke toilet dulu."

Baru saja Eunha berbalik, hal lain kini menimpa dirinya lagi. Otaknya yang masih belum bisa memahami Yugyeom, kini diisi lagi dengan pemandangan di depannya.

Jungkook dan seorang cewek berseragam SMA yang berbeda dari sekolahnya.

Keduanya tertawa, kemudian hati Eunha benar-benar hancur ketika melihat Jungkook mengacak gemas rambut cewek itu.

Eunha tidak berani melanjutkan jalannya ke toilet. Ia kemudian kembali duduk, membuat Yugyeom mengernyit bingung.

"Kenapa? Gak jadi?" tanya Yugyeom sambil mengunyah makanannya.

Eunha menunduk, kemudian menggeleng pelan.

"Kenapa, sih? Takut? Gak tau letak toiletnya?" tanya Yugyeom lagi.

"Jungkook...," cicit Eunha.

Yugyeom semakim bingung. Apakah maksud Eunha adalah, Jungkook ada di tempat ini?

"Jungkook disini?" tebak Yugyeom yang kemudian diangguki oleh Eunha. "Terus, kenapa lo malah balik? Takut? Malu? Kesel sama dia?"

Eunha menggeleng, kemudian mendongakkan kepalanya. "Jungkook sama cewek lain," cicit Eunha sambil kembali menunduk.

"Mana dia?" tanya Yugyeom sambil menengok ke arah samping.

Eunha menunjuk ke arah belakangnya. Awalnya Yugyeom masih tidak menemukan, tapi kemudian ia benar-benar melihat Jungkook di meja ujung bersama cewek lain.

Baru saja Yugyeom bersiap untuk menghampiri Jungkook, Eunha langsung menahannya.

"Jangan," cicit Eunha.

"Jangan gimana? Dia lagi sama cewek lain!" kata Yugyeom yang kini jadi emosi sendiri.

Eunha terus menggeleng. "Enggak papa. Kami lagi break, jadi gue gak punya hak buat larang dia deket sama cewek lain, kan?"

"Ck, jangan bego deh, Na," kata Yugyeom. "Break itu seharusnya jadi waktu untuk introspeksi diri, bukannya jadi peluang buat deket sama orang lain."

Eunha hanya bisa menunduk. Apa yang Yugyeom katakan itu benar.

"Sekarang, lo mau gue yang nyusul dia, atau lo sendiri yang menyelesaikannya?" tawa Yugyeom.

Sesaat, Eunha hanya menatap sekilas Jungkook yang masih asik bersama cewek itu, kemudian ia menatap intens Yugyeom.

"Gue akan urus ini sendiri."

Setelah mengatakannya, Eunha langsung beranjak, kemudian berjalan ke arah meja Jungkook.

Saat tersisa beberapa langkah, Eunha menghentikan jalannya.

Ia menarik napasnya beberapa kali. Ia gugup, takut, marah, dan bingung di waktu yang bersamaan.

Eunha tidak tahu, apa yang harus ia lakukan.

Apakah ia harus melabrak cewek itu? Atau dia datang kemudian memarahi Jungkook? Atau justru menangis-nangis meminta Jungkook meninggalkan cewek itu?

Eunha tidak tahu harus beraksi seperti apa di depan Jungkook nanti.

Intinya, Eunha marah, tapi tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Tanpa menyiapkan rencana apapun, Eunha berjalan mendekat ke arah meja Jungkook.

Sangat jelas terlihat bahwa Jungkook dan cewek itu sedang tertawa-tawa.

"Iya, aku kaget pas tau dia ternyata juga gak sadar sama yang dia lakuin." Samar-samar Eunha mendengar ucapan cewek itu.

Melihat kedua sejoli itu, membuat Eunha menciut dan ingin berbalik arah saja. Tapi, ini sudah terlanjur sampai.

"Kook," panggil Eunha.

Tawa dua orang itu luntur seketika, ketika mereka lihat Eunha berdiri di dekat tempat mereka.

"Eunha? Kamu disini? Sama-"

"Let's break up," potong Eunha dengan segera.

Jungkool seketika menutup rapat mulutnya. Cewek tadi juga ikut membeku dengan ucapan Eunha.

"Kamu..., pengen putus?" tanya Jungkook memastikan.

Eunha mengangguk ragu.

"Enggak. Aku nggak mau kita putus," tolaknya. "Aku sayang kamu, Na."

"Gue juga sayang sama lo, Jungkook," sela Eunha. "Tapi kalau hubungan ini dipaksa, yang ada kita jadi sama-sama sakit."

"Aku gak perduli. Aku gak mau putus sama kamu. Kenapa kamu minta putus?"

"Gue rasa, hubungan ini makin lama makin berantakan," jawab Eunha. "Ini bukan hubungan yang normal, Jungkook. Kita saling menyakiti disini. Terlalu banyak rasa sakit daripada kebahagiaan disini."

"Eunha, kita bisa perbaiki semuanya," kata Jungkook yang kini sudah berdiri menghadap Eunha.

"Perbaiki apa lagi? Sifat kita juga masih kayak anak-anak. Lo ingat, pas kita baru jadian aja, kita udah bertengkar. Terus, semakin lama kita sering berdebat, sampai akhirnya pada puncaknya lo ngilang tanpa alasan saat itu, meski lo udah kasih tau alasannya," jelas Eunha.

"Tapi-"

"Makasih udah jadi pacar gue selama kurang lebih sebulan ini," kata Eunha memotong ucapan Jungkook. "Kita terlalu sebentar banget ya, pacarannya. Semoga rasa sakitnya juga cuman sebentar."

"Na," lirih Jungkook.

"Sekarang, lo bebas deket sama cewek lain, dan gue juga bisa nyepik cowok lain."

Eunha kemudian tersenyum kecil, dan berbalik untuk ke meja Yugyeom.

Disana, sudah ada Yugyeom yang sedari tadi menatap ke arah meja Jungkook.

Sesampainya Eunha di mejanya, Eunha langsung mengambil tas dan pergi begitu saja, meninggalkan Yugyeom yang penasaran.

"Eh? Mau kemana woy?" tanya Yugyeom yang hanya diabaikan Eunha.

Yugyeok segera melepaskan sendok dan garpu yang ia pegang, kemudian berjalan menuju kasir untuk membayar tagihan.

Setelah sesaat mengantri kemudian bayar, Yugyeom berlari untuk keluar dan mencari Eunha.

Tidak jauh, ternyata Eunha sedang berjongkok di samping kendaraan Yugyeom dan kedua tangan yang menutup wajah dengan bahu bergetar.

"Sok kuat," gumam Yugyeom sambil menghampiri Eunha.

"Heh, bangun. Kayak anak ilang aja," celetuk Yugyeom.

Eunha merenggangkan jarinya, supaya bisa melihat eskpresi menyebalkan Yugyeom, kemudian kembali merapatkannya.

"Ck, jangan nangis lagi," kata Yugyeom ikut mensejajarkan dirinya dengan Eunha. "Emang tadi lo ngomongin apa sama dia?"

"Gue putus," jawabnya sambil menangis.

Yugyeom menghela napas pelan. "Lo udah denger penjelasan dia?"

Eunha menggeleng pelan.

"Ck, harusnya lo dengerin dia dulu," kata Yugyeom. "Yaudah, karena lo berdua udah putus, seharusnya lo bisa bahagia, dong, karena udah lepas dari dia."

Eunha masih terisak, belum bisa menenangkan dirinya.

Yugyeom kemudian menarik pelan tubuh Eunha dan memeluknya. "Udah, jangan nangis lagi. Ayo hidup dengan bahagia."

---

YEAY! NEXT ENDING. Mari kita liat seberapa banyak readers yanh tersisa.  Kalau sisa sedikit, berarti kalau sad ending, gak banyak yang kecewa dong?

Becanda hehe. Aku tidak suka sad sad an :v

Hidden Player | Eunkook Where stories live. Discover now