#27 Aku-kamu-lo-gue

3.4K 576 42
                                    

Setelah pulang sekolah, Jungkook mengajak Eunha untuk ke rumahnya. Alasannya, karena mamanya merindukan Eunha. Tapi, itu hanya modus semata. Mamanya Jungkook sekarang justru sedang sibuk di butiknya.

Sebelum ke rumah Jungkook, mereka berdua pergi ke rumah Eunha terlebih dahulu untuk mengganti pakaian Eunha, kemudian saat di perjalanan menuju rumah Jungkook, mereka berhenti sebentar di supermarket. Eunha ingin membeli Samyang, katanya.

Hingga akhirnya, mereka kini sudah berada di rumah Jungkook.

"Kook, gue mau masak mie, ya," kata Eunha memnta izin.

"Yaudah, gue ganti baju. Kalau temen-temen gue yang kemarin di pos ronda dateng, suruh aja masuk." Eunha hanya mengangguk, meski sebenarnya dia kaget jika teman-teman Jungkook akan kesini.

Jungkook masuk ke kamarnya, dan Eunha memasak makanannya.

Saat sedang mencari mangkuk, namun ia justru fokus dengan handphonenya, alhasil ia tidak sengaja ia menabrak seseorang. "Eh, maaf."

Orang tersebut hanya tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya. "Iya, gak papa."

Eunha melihat penampilan orang tersebut. Kemudian ia mengernyit bingung. Siapa dia?

"Saya pembantu di sini," jelasnya yang mengerti jika Eunha pasti penasaran dengannya.

"Oh iya-iya. Yaudah, saya mau ambil mangkuknya," kata Eunha dengan canggung.

Pembantu itu kemudian mempersilahkan Eunha dan melanjutkan pekerjaannya.

---

Jungkook sudah mengganti bajunya, dan Eunha juga kini tengah menyantap makannnya. Mereka berdua kini duduk di meja makan, dengan Jungkook yang sedari tadi melihat Eunha makan. Sedangkan teman-temanJungkook masih belum datang sampai sekarang.

"Kenapa? Mau?" kata Eunha yang sadar jika cowok itu terus menatapnya. 

Jungkook menggeleng. "Gue baru tau kalau beli samyang dapat tusuk lidi dua buah."

Eunha mengernyit bingung, kemudian dia memandang ke arah tangannya yang sedang memegang sumpit.

"Ini sumpit, bego," kata Eunha terkikik geli.

Jungkook hanya terkekeh. "Lo kalau lagi makan, lucu ya. Pipinya naik turun, kayak jaringan di atas gunung."

"Iyain," kata Eunha. "Btw, ajarin gue main game dong, Kook."

"Game apa?" tanyanya sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Yang sering lo mainin. Yang Natalia itu," kata Eunha memperjelas.

"Oh, mobile legend? Yaudah nanti."

"Sekarang aja, gue udah selesai makan." Eunha kemudian beranjak untuk membereskan tempat makannya.

Setelah selesai, dia menyusul Jungkook yang kini berpindah ke sofa.

"Duduk." Jungkook menepuk-nepuk tempat di sampingnya. Eunha langsung mengikuti kemauan Jungkook.

Jungkook membuka aplikasinya di handphoennya, kemudian tangannya naik menjadi merangkul Eunha, kemudian menyambungkannya dengan tangannya yang lain yang sedang memegan handphone.

Jadilah dia seperti memeluk Eunha dari samping.

Mungkin ekspresi Eunha terlihat santai, tapijantungnya padahal mau lepas rasanya.

Jungkook mulai menjelaskan tentang gamenya. Dari jenis-jenis hero, skill, rank, bahkan teknik bermain. Tapi Eunha justru menatap wajah Jungkook yang kini berjarak beberapa cm darinya.

"Total ada 6 divisi yang ada di Mobile Legends, yaitu Warrior, Elite, Master, Grand Master, Epic, dan Legend. Setiap pemain akan mendapatkan bintang saat memenangkan game dan kehilangan bintang saat kalah. Kalau bintang pada divisi tersebut sudah penuh, maka pemain tersebut akan mendapatkan promosi ke divisi selanjutnya. Saat bintang pemain sudah habis maka-" Jungkook menghentikan ucapannya, ketika menyadari bahwa Eunha justru sedang menatapnya.

"Eunha?" katanya yang membuat Eunha jadi tersentak. "Cie liatin gue. Iya tau ganteng. Udah cukup bersyukurnya, sekarang dengerin gue jelasin. Katanya mau belajar."

Eunha terkikik ketika ketahuan Jungkook sedang menatap wajahnya.

"Langsung main aja," kata Jungkook.

"Gue sekarang pakai Layla, dia gunner . Skillnya fokus kepada damage aja. Layla tuh hero jenis marksman dengan skill nuke yang cukup menyakitkan, apalagi skill ultimate-nya, Destruction Rush. Gue jamin kita pasti menang. Nih." Jungkook menyodorkan handphonennya ke arah Eunha yang sekarang kebingungan dengan kata-kata Jungkook tadi.

Siap tidak siap, Eunha mulai memainkannya dengan kaku, dibantu Jungkook yang kini seolah mengatur pergerakkan Eunha.

Keduanya kini sedang sangat fokus memainkan game. Eunha sedari tadi tidak memainkannya, ia hanya memegang handphonennya, sedangkan tangan Jungkook memainkannya.

Mata Eunha membelalak ketika melihat salah satu karakter mencoba menyerangnya.

"Lari, Kook!" kata Eunha yang kini mulai mengambil alih mainan.

"Jangan lari! Kamu lebih kuat daripada dia!" Terjadilah perdebatan kecil.

"Ck, sayang! Kalau itu kita udah mau mati! Minta pertolongan!" Eunha terdengar histeris.

"Diem, yang. Terus pencet yang ini, biar gak mati," kata Jungkook yang jadi ikutan panik.

"YES!!!" Jungkook refleks memeluk Eunha ketika mereka berhasil mengalahkan lawan.

Keduanya tiba-tiba terdiam. Jungkook perlahan melepaskan pelukannya dari Eunha. Mereka baru menyadari jika sedari tadi mereka melakukan hal kecil yang biasa orang lakukan saat pacaran.

Memanggil sayang, menggunakan aku-kamu, dan lainnya.

Disaat keadaan mulai canggung, tiba-tibapembantu Jungkook datang. "Temen-temennya udah datang."

"Oh, yaudah. Suruh masuk, sekalian bikinin mereka minuman ya, Bi," pinta Jungkook.

Eunha kemudian membenarkan posisi duduknya.

---

iya tau feelnya gak ngena :(, ini ngetiknya pas lagi badmood, tapi suasana chapter ini mengharuskan yang happy happy TT

Coba deh dengerin lagu:

1. EXO CBX - Someone like you

2. Dokyeom - I should've first 

3. Shawn Mendes - Memories

4. Davichi - Forgetting you

5. Yang Yeseob - cries without sound

6. Yoon Jongshin - like it ft. Minseo - Yes (fyi, like it sama yes itu satu lagu dengan lirik berbeda. Like it itu dari sudut pandang cowok, kalau yes dari sudut pandang cewek. Disaranin nonton yang di Yu Huiyeol's Sketchbook, karena disana mereka duet, jadi liriknya lebih masuk, kayak sahut-sahutan gitu)

buat yang lagi galau atau hatinya lagi sakit, dijamin makin sakit pffttt.

GAES AKU LAGI JATUH CINTA SAMA SUARA DOKYEOM. GAK NYANGKA SUARANYA SEBAGUS ITU TT

Hidden Player | Eunkook Where stories live. Discover now