25. Risca ngambek

2.6K 115 5
                                    

Hallo reades!
Part 26 aku privat jadi follow dulu sebelum baca!
Happy Reading!

******

Hari ini, waktu terasa sangat lambat dari biasanya. Sejak pagi hari sampai jam istirahat pertama, gue sama Risca saling diam seakan-akan kami gak saling kenal. Alhasil gue berasa kayak anak kelas 10 yang sedang masa MOS. Gue udah berkali-kali ngajak Risca ngomong, tapi dia tak merespon. Gue mencoba mengingat-ngingat kesalahan apa yang telah gue perbuat sama dia sampai-sampai dia ngambek begituh.

"Oh, iya," gumam gue pelan ketika gue ingat dengan kejadian kemarin. Sepertinya dia ngambek gara-gara kemarin gue tinggalin.

Gue mencoba mikir, mencari cara untuk membuat dia gak ngambek lagi. Akhirnya gue ingat kalau teman gue yang satu ini hoby banget ditraktir. Tapi ternyata cara gue gak mempan, Risca nolak dengan alasan kenyang. Tapi, perasaan dari tadi pagi dia gak makan apa-apa, istirahat aja diam di kelas. Jadi kenyang kenapa, makan angin atau makan hati?

Sekarang gue bingung mau ngapain. Semua cara udah gue lakukan, tapi tak ada yang mempan satu pun. Bukannya gue gak punya teman lagi selain dia, tapi gue masih punya rasa kasihan, takutnya dia gak mau jauh-jauh dari gue. Kalau soal kemarin, bukannya gue gak kasihan, tapi kan gue gak minta dia untuk nungguin gue. Jadi bukan salah gue kan? Niatnya gue mau bilang sama pacarnya, Irsyad. Tapi, ketua kelas yang sengklek itu entah ke mana hilangnya, katanya sih mau ke toilet tapi udah hampir 15 menit belum balik juga.

"Woi!"

Panggilan sekaligus tepukan pelan di pundak membuat gue dengan terpaksa menolehkan kepala gue ke belakang.

"Apaan sih? Gak tahu orang lagi kesel aja," ketus gue.

"Ke kantin yuk, laper," ajaknya.

"Nggak," tolak gue.

"Ayo ah!" ucapnya sambil menarik tangan gue. Berhubung gue gak tegaan masa pacar sendiri dibikin kelaperan yang akhirnya gue nurutin kemauan Fahrul dan membiarkan badan gue diseret-seret sama dia karena gue udah biasa digituhin.

Setiba kami di kantin, dia menyuruh gue duduk di salah satu bangku yang kosong sedangkan dia memesan Bakso untuk kami. Tidak lama menunggu, akhirnya dia kembali dengan membawa 2 mangkong bakso sedangkan minumnya nanti diantar sama penjualnya.

Berhubung kami sama-sama kelaperan, akhirnya tak butuh waktu lama buat kami menghabiskan bakso itu dan kebetulan penjual bakso itu juga pengertian, tepat setelah kami menghabiskan bakso itu si penjual bakso datang dan memberikan minuman kami.

"Ra!" panggil Fahrul.

Gue yang sedang asyik menyeruput Teh manis yang ada di hadapan gue dengan terpaksa menghentikan dulu aktifitas itu dan mencoba menatap dia.

"Apa?" sahut gue.

"Kamu sama Risca kenapa? Kok kayak marahan gituh?"

"Bentar," jawab gue lalu mencoba menghabiskan Teh manis yang tinggal tersisa sedikit.

"Jadi kenapa?" tanyanya lagi.

"Dia lagi ngambek gara-gara kemarin aku tinggalin,"

Fahrul yang sedari tadi nampak serius tiba-tiba tawa dia pecah sampai-sampai mengundang perhatian seluruh pengunjung kantin termasuk juga penjual yang ada di kantin. Patut kalian ketahui pacar gue ini emang malu-maluin.

"Berisik, malu tahu," tegas gue.

"Teman kamu kayak bocah tahu gak? Gituh aja ngambek," godanya.

"Itu juga teman kamu, pacar temanmu malah," ujar gue mencoba membela diri.

"Terus aku harus gimana?" lanjut gue.

BENDAHARA VS BAD BOY 2 [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin