Bonus Chapter: Zio & Shaien

Mulai dari awal
                                    

Teman cowok Zio hanya gue dan Daryll, sisanya cewek semua. Bahkan kakak-kakak kelas cewek pun berebutan pingin gosip sama Zio. Walau beberapa dari mereka ada juga sih yang memendam rasa pingin jadi pacarnya hahaha.

Tapi walau lucu, seru, baik, ganteng, ternyata enggak semua orang suka sama Zio. Seperti hukum alam yang udah berlaku lama, apa yang disukai cewek-cewek biasanya dibenci cowok-cowok. Contoh, boyband korea, justin bieber, dessert lucu yang enggak ngenyangin, dan Zio.

Waktu itu, gue lagi cuci tangan di wastafel toilet, sementara Zio lagi boker di salah satu bilik. Tiba-tiba, Aldi dan Fauzi, dua teman seangkatan kami masuk ke toilet untuk kencing. Sambil menunaikan panggilan alam, mereka ngobrol-ngobrol, "Eh, gue pingin ngedeketin si Della, tapi gue curiga dia udah pacaran sama cowok anak 10-4 itu." kata Aldi.

"Cowok anak 10-4? Maksud lo si Zio?" Fauzi ngakak, "Yakali, deh. Bentukannya aja kaya gitu. Lo yakin dia naksir cewek?" Cowok itu mencuci tangan setelah menyelesaikan bisnisnya, "Lagian menurut lo aja Della naksir si Zio. Sama aja kaya naksir buchi hahahahaha."

Gue diam aja melihat dua cowok itu keluar dari toilet, sambil harap-harap cemas menunggu Zio selesai boker. Enggak mungkin Zio enggak dengar percakapan singkat tadi. Cowok itu kan drama banget. Kalau nanti dia keluar dengan wajah penuh air mata tersinggung, gue harus gimana?

Tapi waktu keluar dari bilik, Zio kelihatan biasa aja. Cowok itu malah mengeluh karena bokernya kurang puas. Ia mencuci tangan di wastafel, lalu keluar dari toilet dengan langkah santai.

Yang langsung terlintas di kepala gue adalah, bagaimana bisa? Gimana caranya lo bisa sesantai itu setelah mendengar omongan kaya gitu, Yo? Jujur, waktu mendengar obrolan Aldi dan Fauzi tadi, keringat dingin gue keluar sedikit. Episode SMP yang berusaha gue kubur dalam-dalam tiba-tiba menyeruak kembali. Gue teringat sakit hati waktu dibilang 'sissy'. Sementara kalau dibandingkan dengan apa yang baru Aldi dan Fauzi bilang tentang Zio, panggilan 'sissy' enggak ada apa-apanya. Tapi Zio yang selalu drama, Zio yang pernah bikin sekelas heboh karena ada kecoa malah biasa aja.

I've never seen this side of him. I didn't even know this side existed.

Gue pernah ngajak Zio buat nongkrong bareng anak-anak basket di pangkalan sekolah. (Semenjak sok-sokan daftar ekskul basket pas SMP, gue jadi jatuh cinta beneran sama olahraga ini) terus biasalah kalau udah nongkrong di sana pasti ditawarin rokok, dan Zio dengan tegas menolak. I don't know man... mungkin gue aja yang lebai. Tapi suasana ini selalu ngingatin gue sama masa-masa SMP. Gue teringat Shaien yang sok-sokan ngerokok biar kelihatan keren padahal udah batuk-batuk waktu hisapan pertama. Jadi waktu melihat Zio dengan tegas menolak tanpa mempertimbangkan akan dianggap cupu, gue terkesan juga.

Gue pikir Zio enggak ngerokok karena punya asma, tapi waktu gue tanya, cowok itu malah memutar bola mata, "Buat apa bunda gue rajin makain gula sama madu ke bibir gue kalau ending-nya gue ngerokok?"

"Ngapain lo pakai madu sama gula di bibir? Lo mau nangkap semut, Yo?" tanya gue.

Zio menatap gue seakan gue manusia paling kampung sedunia, "Ya, buat scrub bibir lah, Shailendraaaaaa. Masa lo mau sih bibir lo pecah-pecah gitu? Ewwww! Nanti kalau ke rumah gue, gue minta bunda pakain ke lo juga ya!"

..

..

..

..

..

Oke, Yo.

Zio juga pernah sekali bolos pelajaran olahraga. Tumben banget loh ini. Cowok itu kan super duper ambisius kalau soal nilai. Atau lebih tepatnya.... Kalau soal Daryll.

The Name of The Game [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang