Part 25 : Cinta belum terbalaskan

2K 75 2
                                    

~Happy Reading~

Laki-laki itu berdiri dengan tegas, tegap namun terkesan angkuh. Wajahnya nampak kekecewaan yang mendalam.

Dion.

Dia berdiri tidak jauh dari tempat Adrian dan Salsa tadi. Dion melihat dan mendengar semua yang mereka bicarakan tanpa terkecuali.

*****
~Aku memberikan cinta yang semakin bertambah ini setiap hari. Tapi dia tidak pernah menerima sama sekali.~

Akmu - Give Love

"Om, sebenernya kita ngapain kesini sih?"

"Udah kamu duduk aja jangan banyak tanya. Okay?"

"Kayaknya susah banget jawab pertanyaan gue." Salsa bersedekap tanpa mengedipkan mata.

"Bukannya susah jawab sayangnya aku. Tapi pertanyaan kamu itu nggak perlu dijawab." Jawab Adrian dengan senyum yang nampak tulus.

'Ngapain pake senyum sih. Sok ganteng banget.'

'Emang ganteng sih.'

'Ehh-'

Adrian mendekat, "Kamu lihat kalau aku pake apron kan?"

"Gue nggak buta kali."

"Itu dia. Kalau ada orang pakai apron berarti dia mau masak."

Salsa menghela napas. Sebenernya yang salah disini siapa sih?

"Gue tahu om. Maksud gue ngapain sih pakai acara masak-masak segala. Situ bisa masak?"

Tanpa menghilangkan senyum yang masih tercetak jelas itu Adrian menangkup kedua tangan Salsa dengan tangan kokohnya itu.

Dengan mengelus surai hitam Salsa, Adrian berujar, "Kamu nggak bisa masak ya?"

"Siapa yang bilang gue nggak bisa masak? Gue bi-bi-bisa masak kok." Jawab Salsa dengan gagap yang menambah kesan kalau dia berbohong.

"Masak apa sayang?"

"Ma-ma-masak anu itu anu anu itu lho anu."

"Anu apa? Anu-anuan." Adrian berkerling jahil.

Melihat kedipan mata Adrian yang euhhhhh 'menggoda' sejenak Salsa hanya diam tanpa bergerak ataupun menghindar.

'Salsa lo beruntung punya pacar kayak Adrian. Dia sempurna buat lo.' Bayangan peri baik hati di pundak kanannya.

'Sadar Salsa. Lo harus sadar lo gak suka sama Adrian. Lo cuma mau manfaatin Adrian aja dan itu nggak lebih' Sang Iblis di sisi kiri menimpali.

Tangan Salsa mencubit pinggang Adrian, "Dasar om-om mesum. Nggak sadar umur."

"Yang penting kamu suka kan?"

"Enggak suka."

"Suka ah?"

"Cerewet ih."

"Yang penting kamu suka!"

"Enggak."

"Suka Sayang."

"BOMAT. Udah sana masak aja sono-sono hust." Usir Salsa mendorong baru Adrian supaya lekas kembali kedapur.

"Siap sayang."

Dengan cekatan Adrian mulai menyiapkan bahan masakannya. Kebetulan dia hari ini pakai kemeja putih dengan lengan panjang. Adrian mulia melipat lengan kemejanya.

My Prosecutor CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang