Part 15 : Apa itu cinta?

5.1K 235 30
                                    

Sorry for typo guys

*****

Author POV

Dengan cepat Adrian segera berjalan kearah Dion dan Salsa yang sedang berpelukan. Dadanya terasa panas dan bergemuruh melihat pemandangan didepannya itu. Adrian kesini bukan untuk melihat kejadian menyakitkan ini tapi apa yang dia lihat sekarang sangat berbeda. Menyakitkan, 'Aku pikir tidak ada yang salah dengan kata 'menyakitkan'.

'Sialan'

'Untuk sekarang memang itu yang aku rasakan. Seharusnya melihat Salsa dan Dion berpelukan tidak masalah untukku. Toh, memang aku yang memulai permainan konyol ini. Tapi kenapa aku harus merasakan rasa sakit ini? Dadaku terasa sangat sakit dan sesak seperti tebing curam yang dihantam ombak besar. Sangat sakit, lebih dari setengah hatiku merasa tidak rela dan marah. Apa aku tidak berhak merasakannya? Apa aku mulai mencintai Salsa?'

 Namun hilang sudah kesabaran Adrian.

BUK...

Satu pukulan tepat mengenai pipi mulus Dion. Adrian sudah hilang kendali. Diraihnya kerah kemeja putih yang Dion pakai. Tangannya mengepal kuat. Dirasanya satu pukulan saja tidak cukup untuk Dion. Rasanya Adrian ingin sekali memukul Dion dengan beribu pukulan bahkan kalau sampai Dion matipun tak masalah untuknya.

Buk... Satu kali

Buk... Dua kali

Buk... Tiga kali

Adrian memukul Dion dengan ganasnya. Entah apa yang Adrian pikirkan sekarang? Dia bahkan tidak peduli dengan jeritan Salsa yang menyaksikannya sedari tadi. Hanya tangisan yang bisa Salsa lakukan. Barang sedikitpun dia tidak berani untuk melerai 2 laki-laki didepannya itu. Salsa terlalu takut menghadapi mereka berdua, terutama Adrian. Salsa tidak ingin berurusan lagi yang lebih rumit dengan Adrian. Tapi melihat Adrian yang memukul Dion secara membabi buta Salsa tidak bisa membiarkannya. Ia tahu yang menjadi objek masalah disini semuanya berawal dari Salsa.

BUK...

BUK...

BUK...

Adrian tertawa puas melihat kondisi Dion yang sudah lemah sekali bahkan diwajahnya sudah penuh dengan darah segar. "Apa kau tahu kesalahanmu sekarang?" tanya Adrian masih tetap memukul Dion.

Dion menyeka darah segar disudut bibirnya, "Apa gue ngelakuin kesalahan?"

"Kauu...."

BUK...

BUK..

BUK...

"Adrian gue mohon hentikan, please!" Salsa memohon dengan menangis ketika melihat keadaan Dion.

"Tidak, aku tidak akan berhenti memukul anak kecil ini sampai dia tahu kesalahannya." jawan Adrian sambil menunjuk Dion.

Diperlakukan seperti itu membuat Dion yang tersungkur ditanah berusaha untuk berdiri. Tentu saja dia marah dan kesal. Bukannya Dion takut untuk membalas tapi Dion mengurungkan niatnya karena sadar bahwa Salsa ada disamping mereka. Kalau mau, mungkin disini Dionlah yang akan menjadi juaranya. Dulu Dion dikenal siswa yang bandel karena suka sekali berbuat onar dan berkelahi. Diusap darah segar yang mengalir disudut bibirnya.

"Lo siapa? Kenapa tiba-tiba mukul gue tanpa sebab? Lo pikir gue tembok yang bisa lo pukul seenak yang lo mau?" Tanya Dion dengan geraman kecil.

Sepertinya Dion mulai terpancing emosi. Dilonggarkannya dasi abu-abu yang dia pakai.

Salsa tidak ingin diam saja melihat semua ini. Bagaimanapun juga yang menyebabkan Adrian dan Dion saling pukul adalah karena dirinya?

"Hentikan Adrian." bentak Salsa dengan lantang.

My Prosecutor CEOजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें