Part 14 : Again!

5.9K 225 28
                                    

Happy Reading

*****
Author POV

Rasanya Salsa merasa malas sekali walaupun hanya untuk menjawab telepon Adrian. Mendengar namanya saja sudah membuat kepalanya itu terasa sebentar lagi akan meledak.

'Sebenarnya apa sih yang diinginkan Adrian? Kenapa om-om tua brengsek itu nggak berhenti ganggu gue, sih? Apa itu rutinitasnya? Jangan-jangan dia ngga punya pekerjaan selain itu!'

Salsa menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab Adrian. "Kalau lo ngomong kayak gitu lagi. Gue sumpahin hidup lo hancur sehancur-hancurnya. Mulai saat ini nggak usah ganggu gue lagi apalagi dengan ngikutin gue kemana-mana dan telepon gue dengan kata-kata menjijikan itu. Gue nggak sudi. Ngerti nggak? Dasar penguntit, BYE."

Sambungan teleponpun terputus karena Salsa yang mematikannya duluan tanpa menunggu jawaban Adrian. Untuk Salsa apa yang dijawab Adrian sama sekali tidak penting baginya. Yang sekarang Salsa inginkan Cuma terbebas dari Adrian kekangan Adrian, itu saja sudah cukup.

'Apa hanya karena gue nggak mau tandatanganin 'kontrak pacaran' itu Adrian sampai berbuat senekat
dan sejauh ini. Pasti semua cewek nggak ada yang bakalan mau kalau nasibnya sama kayak gue. Mana ada cewek yang diajak tanda tangan di kontak kayak gitu apalagi perjanjiannya pakai materai. Ngga masuk akal banget. Udah bakalan skat mat duluan kali. Adrian juga ngga tahu atau pura-pura ngga tahu kalau gue itu masih 16 tahun dan dia nggajak gue bikin penjanjian kontrak kayak gitu. Yah, walaupun itu cuma 'pacaran kontrak'. Dan juga kalau sampai nenek tahu apa yang harus gue jelasin. Gue bisa diusir dari rumah.'

*****

SMA N 17 Jakarta

Hari ini adalah hari Senin yaitu hari yang paling dibenci oleh para siswa.

Kenapa?

Terkadang kesal kenapa habis minggu pasti Senin apa nggak ada hari yang lain apa? Misalnya habis hari minggu itu hari sabtu sekalian biar besoknya libur ngalong dirumah. Hhhh, baru aja libur sehari masa harus sekolah lagi. Selain itu hal lain yang dibenci siswa yaitu harus ikut upacara bendera. Siapa coba yang nggak kesel kalo kayak gini.

Apalagi kalo semua siswa panas-panas keringetan tapi ada beberapa guru yang berlindung dibawah pohon.

Abis upacara rasanya pasti pingin ngumpat tapi sewaktu sampe di tenggorokan ngga bakalan jadi keluar.

Kenapa???

Karena masih inget sopan santun.

Katanya sih gitu tapi waktu sampe si kelas semua umpatan langsung keluar semua.

Alias bermuka double ...

Tapi ada juga jenis siswa yang lain.

Sebenarnya bukannya mereka benci dengan upacara bendera tetapi mereka itu benci harus panas-panasan dipagi hari. Sia-siakan yang sudah mandi apalagi pakai kembang 7 rupa, dan yang kemarin minggu udah luluran. Pasti sia-sia karena ujung-ujungnya nanti keringetan juga. Tapi jenis siswa kayak gini masih inget tata krama sopan santun lah.

Saat ini upacara sudah selesai.

"Sumpah pegel banget kaki gue." Keluh Salsa kepada Dhea.

"Sama njerr. Gara-gara tadi ada petugas upacara yang salah yakali harus diulang. Pijetin Sal!" Pinta Dhea sambil menaikan kalinya ke arah Salsa.

"Gue pijitin pake gergaji mau ngga?"

"Psikopat lo."

"A*ji**."

My Prosecutor CEOWhere stories live. Discover now