Rendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...
Pengennya update cepat...tapi apa daya fasilitas dan kondisi tang tidak mendukung. Maafin ya man-teman 😥
HAPPY READING 📖📖📖📖
🐻🐻🐻🐻🐻
Rendy melajukan motor menuju sekolahnya layaknya pembalap di sirkuit. Tidak peduli jalanan sedang padat-padatnya karena jam pulang kerja. Bahkan beberapa kali ia mendapat umpatan dari pengendara lain yang ia salip atau ia serobot jalannya. Ia kini hanya memikirkan nasib Tania.
Seperti yang diinfokan oleh Arya. Yang tak sengaja melihat gerombolan genk Gladys membawa Tania ke sana. Dan entah mengapa, feeling Arya mengatakan kalau ia harus memberitahu Rendy. Dia berpikiran kalau Gladys dan teman-temannya itu sedang mengerjai Tania, yang Rendy duga ini ada hubungannya dengan dirinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dengan sembarangan Rendy memarkirkan motornya di halaman utama sekolah. Yang kalau ia lakukan di kondisi biasa mungkin dia bakal langsung kena hukuman dari pihak sekolah. Namun sekolahnya sekarang sudah sepi, kemungkinan anak-anak ekstrakurikuler pun sudah pulang semua karena memang hari sudah mulai gelap.
Rendy berlari menuju ke pekarangan di belakang sekolah yang ternyata tak ada tanda-tanda kehidupan. Lahan kosong itu tampak sepi dan gelap. Lalu ia berlari menuju ke lantai dua, di mana kelasnya dan kelas Gladys berada. Dia berlari pontang-panting seperti orang gila. Namun sekali lagi ia tak menemukan tanda-tanda kehidupan. Lorong kelas yang hanya diterangi beberapa lampu itu tampak sunyi. Pun begitu dengan ruang kelas yang berderet, Rendy menjulurkan kepalanya ke tiap jendela kelas demi melihat bagian dalam kelas. Namun sama sekali tak ada jejak manusia di sana.
Di mana? Lo dibawake mana?
Rendy kembali berlari menuruni tangga. Kepalanya menoleh ke segala arah bangunan sekolah. Ia sedang memikirkan kemungkinan di mana Gladys membawa Tania.
"Lho? Sedang apa Ren?"
Rendy berbalik. Tampak satpam sekolah dengan secangkir kopi di tangannya sedang berdiri di ambang pintu ruang guru. Beliau memang mengenal Rendy karena keaktifan Rendy di organisasi sekolah.
"Eh? Pak, lihat Gladys sama teman-temannya?" Tanya Rendy dengan napas ngos-ngosan.
"Oalah, mau jemput Neng Gladys? Tadi ijin ke ruang Seni sama anggota Cheerleaderslainnya deh."
"Makasih Pak."
Rendy langsung melesat lari ke ruangan yang disebut oleh Satpam sekolah. Letaknya berada di belakang gedung utama, sederet dengan gudang sekolah, ruang aula dan kamar mandi siswa yang letaknya di paling ujung deretan bangunan.
Gladys gila! Culikanak orang kesekolah!
Rendy sudah sampai di deretan bangunan di belakang gedung utama. Suasananya memang sepi tapi sangat terang karena bangunan itu untuk kegiatan siswa, maka lampu penerangan di sekitarnya sengaja diberi lebih banyak.