Revisi: 01042022
Selamat idul fitri 1443 H/2022, Mohon maaf lahir dan batin, taqabballahu minna waminkum, minal aidin wal faidzin kullu amin wa antum bikhoir.
HAPPY READING📖📖📖
"Kok lo datar banget sih Niyong nanggepinnya? Gak ada ekspresi terkejut atau syok atau apa gitu biar gue rada senang." Protes Bianca sambil menyesap es teh di hadapannya. Wajahnya yang awalnya sumringah berubah kusut karena berita besar yang ia kabarkan ke Tania tidak mendapatkan respon sesuai dengan harapannya.
Tania melirik Bian. Benar sekali, sahabatnya itu merengut. Tapi dia malah jadi lucu gemesin gitu. Tangan Tania terulur dan meremas wajah Bian dengan gemas.
"Niyooong! Astaga, muka gue dikira squishy kali ya. Sakit tauk!"
Tania terkekeh. Wajah Bian berubah merah. Gak mungkin karena malu, pasti karena hasil tangan jahilnya. "Ya gimana sih Bi? Lo aja yang kelewat gak peka. Gemes kan gue jadinya. Dikodein gak paham. Dicolek gak peka. Emang sudah bener itu Dimas langsung tembak lo. Gue itu sudah lama tau kalau Dimas ada rasa sama lo. Jadi ya gue gak kaget dengar lo ditembak sama dia."
"Ya mana gue tahu? Dianya mepet lo, terus. Kirain ya dia suka sama lo. Gue kaget kemarin kok malah nembak gue. Gue sampe minta dia ngulang tiga kali. Takut-takut dia cuma jadiin gue percobaan buat nembak lo."
Tangan Tania terulur dan sekarang ganti menoyor kepala Bian dengan telunjuk.
"Kepala gue, woy!" Kali ini Bian membalas. Dia menoyor balik kepala Tania.
"Emang parah lo! Dia deketin gue karena nanya-nanya tentang lo. Bisa-bisanya lo nyangka Dimas suka gue."
Tania tertawa melihat raut wajah Bianca yang sedang kesal, dia meletakkan sendok yang dipegangnya lalu memilih bertopang dagu sambil menatap wajah sahabatnya yang sedang dongkol itu.
Bianca yang merasa sedang ditatap oleh Tania malah semakin jengkel dengan ulahnya. "Ngapain mandangin gue kayak gitu? Gue normal, sukanya sama dada yang berotot, bukan yang berbuah dada."
Tania semakin terbahak-bahak mendengar omelan Bianca. "Lah gue juga masih suka sama yang berbatang kali Bi." Jawab Tania gak kalah sarkas.
"Gue cuma lagi ngebayangin ekspresi lo saat ditembak sama Dhimas. Apa kayak kebo dungu yang cuma cengo, atau kayak kucing betina ngarep jantan yang langsung miaw..miaw."
"Rese banget lo!" Bian melempar tisu ke muka Tania yang terbahak. Habis sudah dia diejek Tania. Sepertinya Bianca salah moment.
"Hahahaha. Sayang banget gue gak ada di sana, kan gue bisa ngabadiin moment kalian itu. Dhimas--"
Bianca mendaratkan pukulan di lengan Tania, membuat Tania semakin terpingkal dan bukannya protes karena lengannya yang kini terasa panas. Sebelum Bianca kembali menyuarakan protesnya, suara laki-laki yang sedang ia jadikan bahan pembicaraan dengan Tania membuatnya bungkam dan terdiam.
"Gue denger nama gue disebut."
Dhimas tiba-tiba saja nongol dan langsung duduk di sebelah Bianca. Membuat Bianca yang daritadi bar-bar berubah anggun layaknya putri keraton.
"Udah dikasih tahu?" tanya Dhimas ke Bianca, Bianca menjawabnya dengan anggukan.
"Idih, sok manis lo Bi. Tadi udah kayak kucing garong, ada pawangnya langsung berubah jadi hello kitty."
ESTÁS LEYENDO
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMAT
RomanceRendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...
