13

22 3 0
                                    

₩₩₩


Satu minggu berlalu dan aku mulai bersekolah kembali. Disekolah aku melakukan kegiatan seperti biasa, dan sangat membosankan.

Saat ini aku sedang berada di perpustakaan dengan Ana, karena aku mengajaknya. Aku sedang mencari buku novel, lalu mataku tak sengaja melihat buku yang sangat menarik perhatianku. Sampulnya terlihat mulai lapuk, aku mencium harum buku tersebut yang enak dicium, khas bau kayu. Ya, itulah kebiasaan ku jika membaca buku, menghirup baunya terlebih dahulu dan melihat gaya tulisan buku tersebut.

Aku membawa buku pilihanku dan duduk dimeja dan kursi yang memang untuk tempat membaca, disampingku sudah ada Ana yang sedang membaca buku tentang anatomi manusia. Buku yang sangat membosankan.

Ana yang melihatku duduk disampingnya melirik ke arah buku yang ku letakkan di atas meja.

"Lagi-lagi werewolf, Mika," Ucapnya pelan.

Aku mengedikkan bahu acuh, dan segera membuka buku yang terlihat menarik tersebut. Walaupun kebanyakan cerita tentang werewolf sama, tetapi menurut Mika jika melihat buku bergenre werewolf ini merupakan kesenangan tersendiri untuknya.

Saat membaca tentang mate, dia jadi teringat akan keinginannya yang menjadi mate seorang werewolf. Dia teringat Richard, kenapa dia tiba-tiba muncul dihadapannya dan apakah aku adalah matenya? Jika iya, mengapa ia tak membertitahukanku dan mengenal lebih dekat denganku? Mengapa sifatnya sangat dingin dan tatapan matanya tajam? Dan jika tidak, aku pikir dia hanya mengawasiku supaya aku tak membocorkan rahasia kaumnya itu.

Ya tuhan.. mengapa aku harus menghadapi situasi seperti ini, membuatku bingung dan frustasi. Tanpa sadar aku menghela nafas dengan keras. Ana yang ada disampingku mengerutkan dahinya bingung. Dia menanyakan ada apa dengan ku, tapi ku jawab dengan gelengan. Ana yang memang tak terlalu penasaran hanya mengedikkan bahu dan kembali membaca.

Tak lama bel berbunyi dan waktunya kami kembali ke kelas. Aku yang belum sempat membaca buku tersebut, bermaksud untuk meminjamnya dan ku baca di rumah.

***

Didalam kamar aku tidak melakukan aktivitas apapun, diluar hari semakin petang menandakan hari akan berganti malam. Dan ini membuat keadaan semakin senyap. Ayah dan ibu sedang pergi karena urusan kantor, sedangkan kakakku berada dirumah sih.. tapi, palingan dia sedang mengerjakan pekerjaan kantor seperti biasanya.

"Huh.. Sangat bosan," Gumamku.

Kemudian mataku tak sengaja melihat sebuah flashdisk yang terletak di atas meja belajarku, aku jadi teringat bahwa didalamnya terdapat beberapa film terbaru yang Ana berikan kepada ku. Baiklah, aku sudah memutuskan kegiatan apa yang akan aku lakukan. Yaitu menonton film sampai puas, lagian juga besok libur.

Dengan semangat aku keluar dari kamar dan menuju kamar kakakku yang berada di sebelah kamarku. Aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dan ini sudah kebiasaan ku jika masuk ke dalam kamarnya. Disanalah dia, sedang asik sambil mengerjakan pekerjaan kantornya tanpa menyadari kehadiranku.

"Kakak," Panggilku sambil berjalan kearahnya.

Dia tak menjawab panggilanku, beberapa langkah mendekatinya dia baru sadar. Jess menaikkan sebelah alis nya, tatapan matanya seakan-akan bertanya 'ada apa?'.

"Kak, pinjam laptop boleh?" Tanya ku dengan sedikit memelas.

Dia memutar kedua matanya dengan malas, pasti dia sudah hafal karena aku memanggilnya dengan sebutan kakak yang sangat jarang aku ucapkan, karena kalau aku berkata seperti itu maka pasti aku akan meminta sesuatu kepadanya.

Her Imagination Gets The Best Of HerWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu