8

29 5 0
                                    


₩₩₩

"I.. ituu-" Ucap Mika tercekat, tak bisa melanjutkan ucapannya.

Melihat tingkah laku keduanya, membuat mereka yang melihat penasaran sebenarnya apa yang Mika dan Ana lihat.

Respon mereka juga sama seperti Mika dan Ana sebelumnya, bahkan ada yang teriak. Dan itu membuat sesosok makhluk di depannya itu melihat ke arahnya.

"Quinzy, lihat! Kau membuatnya menjadi melihat ke arah kita!" Geram Ana sambil melihat ke arah Quinzy.

Quinzy yang sadar langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Kemudian beralih menatap ke arah makhluk tersebut yang masih menatap mereka juga. Makhluk tersebut terlihat takut, dan dia berusaha untuk berdiri.

"Sepertinya dia terluka!" Ucap Mika, tanpa sadar dia mendekati makhluk tersebut perlahan-lahan.

"Apa yang kau lakukan!" Ucap Rey, kemudian menarik Mika untuk jangan mendekati makhluk tersebut.

"Kau tak lihat? Dia terluka, kita harus menolongnya. Bukan begitu, Ana?" Ana membalas setuju dengan Mika.

"Apa kau tak tahu hewan itu? Dia terlihat buas, kau ingin di makannya? Dia itu karnivora, Mika! Pemakan daging!" Protes Rey tak mau kalah.

"Aku tahu, tapi bukankah dia terluka, mana berani dia akan mencelakai kita. Aku yakin itu," Balas Mika.

"Itu benar, kita harus mencoba dulu. Mungkin dia memang terlihat menakutkan, tapi belum tentu dia akan menyerang kita." Bela Ana.

Mereka hanya terdiam mendengar perkataan Ana dan Mika, bingung harus menjawab apa. Dan akhirnya dengan ragu-ragu mereka menyetujuinya.

Mika dan Ana berjalan terlebih dahulu, di ikuti dari belakang oleh Quinzy, Rey dan teman-teman yang lain. Padahal mereka laki-laki tetapi terlihat takut dengan hewan yang akan di hampiri mereka saat ini, ya walaupun itu memang benar. Siapa coba yang tak takut dengan 'Serigala', pasti kebanyakan dari orang takut dengan hewan buas itu.

Mika semakin mendekat, dia mengulurkan tangannya untuk memegang kepala hewan itu.

'Grrr..'

Seketika Mika menghentikan tangannya saat mendengar hewan itu menggeram, Ana yang ada disamping Mika menjadi ragu atas tindakan yang mereka lakukan sekarang ini. Mereka benar-benar melawan bahaya persis di hadapan  mereka.

"Mmm.. Mika, apa kau yakin ingin menolongnya?" Mika terlihat ragu, tapi hatinya bertolak belakang dan keinginannya yang kuat untuk menolong hewan tersebut.

Sekali lagi Mika mencoba mendekati makhluk didepannya itu, makhluk yang selalu dia impi-impikan dalam fikirannya. Kalian tahu kan nama makhluk tersebut.

"Tenanglah, aku tak ingin melukaimu. Aku hanya ingin mengobati lukamu yang cukup parah itu," Ucap Mika dengan yakin.

Akhirnya dia berhasil menyentuh kepala serigala itu dan mengelusnya dengan pelan. Serigala itu juga terlihat tak ingin melawan dan menjadi sedikit lebih tenang, terlihat dari tubuh hewan itu yang semulanya tegang dan kaku berubah menjadi biasa.

"Quinzy, apa kau punya perban? Kalau ada tolong berikan kepadaku," Pinta Mika.

Quinzy melepaskan tas medis yang dia bawa dan membukanya, mencari benda yang sedang di butuhkan. Setelah mendapatkan benda yang dicari, segera dia menyerahkannya ke Mika. Walaupun dia tak menyukai Mika, tetapi jika ada yang terluka dan membutuhkannya, Quinzy sangat cepat tangkas dan bertanggung jawab.

"Terima kasih," Ucap Mika, dibalas anggukan oleh Quinzy.

Selesai mengobati kaki serigaka yang terluka itu, Mika dan yang lainnya kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk kembali ke tenda. Tak lama kemudian mereka sampai, begitu juga dengan Mitha, Alexa, dan Zee. Mereka hanya dapat mengumpulkan empat jenis bunga saja.

Her Imagination Gets The Best Of HerWhere stories live. Discover now