Secuil Davin Kamila

149K 8.7K 155
                                    

"Aku bosen."

Davin yang tengah membaca koran pun menoleh ke arah istrinya yang sedang memainkan tutup toples yang berisi cookies kesukaannya.

"Baca buku aja ya?" tawar Davin.

Kamila memutar bola matanya lalu berdecak kesal.

"Kamu gak lihat, itu buku udah setumpuk gitu? Aku bosen, Dav! Masa baca buku mulu sih?" keluh perempuan itu sambil bersedekap.

Perut Kamila sudah besar, timbangan berat badannya naik drastis. Namun, perempuan itu malah semakin terlihat cantik saat mengandung seperti ini. Apalagi pipinya yang kian membesar seperti bakpao.

"Sayang, kamu udah hamil besar. Nanti kalau jalan-jalan, pasti kamu gak bisa diem. Emangnya kamu mau brojol di jalan?"

Kamila melotot.

"Ya nggak gitu jug—"

Ting nong

Davin menoleh lalu bangkit dari duduknya.
"Aku buka pintu dulu ya."

"Aku aja!" seru Kamila lalu langsung ngacir ke arah ruang tamu.

Davin hanya bisa pasrah melihat itu.

Sabar, hormon ibu hamil.

Kamila membuka pintu lalu mendapati seorang remaja laki-laki dengan tangan yang membawa rantang makanan.

Senyum perempuan itu terbit di wajah cantiknya.

"Haiii Athura!" sapa Kamila riang.

"Pagi, tante. Ini dari Mama, gak tahu apaan. Athura disuruh bawa aja, katanya bagus buat ibu hamil. Hehehe." Laki-laki itu mengusap rambutnya sambil terkekeh pelan lalu menyalami tangan Kamila.

Kamila gemas lalu mencubit pipi Athura.

"Ih, baik banget sih. Bilang makasih ya sama Mama."

"Iya, tante."

"Mau masuk dulu nggak? Yuk, masuk dulu yuk. Tante buat kue jahe, tuh. Banyak." ajak Kamila sambil meraih tangan Athura mengajaknya masuk ke dalam rumah.

"Eh, nggak usah tante. Saya abis ini mau ke rumah Aura dulu." jelas Athura.

Kamila cemberut.
"Yah, yaudah deh. Makasih ya sayang."

Davin yang tengah duduk di ruang tamu langsung mengernyitkan alisnya saat mendengar istrinya menyebut kata sayang. Ia pun bangkit dan menghampiri Kamila dan Athura.

"Oh kamu, Thur. Om kira siapa." ucap Davin saat melihat sosok Athura di depan pintu.

"Halo, om." sapa Athura lalu menyalami tangan Davin sopan.

"Haduh, kamu ganteng banget sih Athura!" seru Kamila gemas lalu mengacak rambut tebal milik Athura.

Athura hanya tersenyum manis, cengengesan.

Davin mendengus saat melihat hal itu.

"Ekhem!"

Kamila berhenti lalu menoleh.

"Apa?" tanyanya.

"Tangannya ituuu.."

"Apaan sih? Aku kan gemes."

VinkaWhere stories live. Discover now