•TWENTY FOUR•

164K 11.4K 621
                                    

🎼Lebih baik kita usai di sini, sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati🎼
______________

Setelah sampai di Mall, mereka ber-empat segera memesan tiket bioskop.

"Makan dulu ya?" ajak Bella.

Semuanya setuju. Mereka segera menuju salah satu restoran rekomendasi Kamila.

Setelah memesan makanan, mereka mengobrol. Oh tidak, hanya Bella dan Kamila yang berbincang.

Davin dan Alden asik dengan dunianya sendiri.

"Iyaa gila gue suka banget dia di film itu. Ganteng banget sih parah." ucap Kamila sibuk mengomentari salah satu karakter favoritnya di sebuah film.

"Iya iya! Setuju gue. Gantengnya cool gitu kan? Aaa pacar gue!" Bella tak kalah antusias.

"Dih? Hahaha!"

Alden meletakkan ponselnya di atas meja.

"Ceilah, gantengan juga gue." celetuknya.

Kamila menoleh lalu menatapnya datar.

"Bodo amat. Pede!" ledek Kamila.

Bella tertawa pelan.

"Eh, tapi gue jujur nih ya. Alden tuh emang ganteng tau Mil." ucap Bella.

Kamila pun mengakui itu.

"Jangan digituin Bell, kepedean dia." ucap Kamila membuat Alden memicingkan matanya lalu merangkul Kamila erat.

"Apa, hm? Ngaku aja gue ganteng kan?"

Kamila terhimpit lengan Alden yang merangkulnya erat.

"Eh? Hehehe iya lo ganteng kok. Lepas ya, Atha yang jelek, eh salah ganteng maksudnya." rayu Kamila.

Alden justru mempererat rangkulannya lalu mencubit pipi Kamila membuat gadis itu meringis.

Davin yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka hanya bisa diam dan menatap Kamila tajam.

Namun yang ditatap tak menyadari itu.

"Ampun elah, Tha." Kamila berucap dengan nada memelas.

"Iya bilang dulu gini, lepas ya Atha yang ganteng dan imut." perintah Alden.

"Lepas ya Atha yang ganteng dan imut. Udah lepas, sesek napas anjir gue!" rintih Kamila.

Alden tertawa melihatnya. Tangannya terulur mengacak rambut Kamila gemas.

"Uluh uluh, lucu amat si lo berdua. Jadi iri," ucap Bella.

Davin tiba-tiba berdeham membuat seisi meja menatap ke arahnya.

"Kenapa?" tanya cowok itu seraya mengangkat alisnya.

Bella hampir saja tertawa saat melihat gelagat cemburu yang ditunjukkan Davin.

Beberapa saat kemudian, pesanan mereka pun datang. Setelah mengucapkan terimakasih dan berdoa, mereka langsung melahap makanan masing-masing.

Saat Bella ingin menyuap makanannya, suapan itu malah masuk ke mulut Davin.

Bella sempat terkejut sesaat lalu menatap kesal Davin yang kini terkekeh.

"Punya makanan sendiri juga! Dasar!"

"Elah, pelit amat sih Bell. Nih gue ganti. Aaaaa" Davin mengarahkan sendoknya ke mulut Bella hendak menyuapi gadis itu.

Bella menggeleng menolaknya.

Davin berdecak lalu menekan pipi Bella dengan tangannya agar mulut gadis itu terbuka. Segera ia menyuapi Bella selagi mulut itu terbuka.

"Tinggal mangap, susah amat lo."

VinkaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora