•TWENTY EIGHT•

169K 11.2K 1.7K
                                    

what is stronger than the human heart which shatters over and over and still lives
- rupi kaur
________________

Davin sudah siap dengan sebuket bunga di tangannya. Rencananya ia akan menembak Bella sekarang juga.

"Ini apa sih Dav?" tanya Bella saat melihat orang- orang sudah mengerumuni dirinya dan Davin di tengah- tengah lapangan.

"Bell," panggil Davin.

Bella menatapnya dengan penuh tanda tanya.

Davin meneguk salivanya. Siap tidak siap, ia harus melakukan ini.

"Gue..Sayang lo Bell. Jadi cewek gue ya?" pernyataan itu keluar dengan begitu mulus dari mulut Davin.

Bella terpaku mendengarnya.

"Dav..Lo-"

BUGH!

"BRENGSEK!"

Davin sudah terjatuh di lapangan seraya memegang rahangnya yang berdenyut nyeri karena tonjokan dari Revo.

"Apaan sih lo?!" Davin tak terima.

"Apaan lo bilang?! Woy, ngotak bego! Lo nembak Bella di depan Kamila! Gak capek lo nyakitin dia?!" seru Revo penuh amarah.

Saat Davin hendak bangkit, satu buah pukulan kembali mendarat di rahangnya membuatnya kembali tersungkur.

"Dav!" Bella memekik panik.

"Otak tuh dipake tolol! Jangan pernah salahin gue kalau Kamila gak bakal pernah mau balik lagi sama lo!" seru Revo sebelum berlalu meninggalkan Davin yang tengah mencerna ucapannya.

                     -•••-

"Awh! Sakit Bell." ringis Davin saat Bella menyentuhkan kapas yang sudah diberi alkohol ke rahangnya yang lebam.

"Iya sori! Elah, lemah amat." ledek Bella.

Davin berdecak.

"Dah, selesai." ujar Bella.

"Thanks." ucap Davin.

Lalu hening.

"Bell, gimana jawabannya?" tanya Davin memecah keheningan.

Bella menatap Davin antara kesal dan heran.

"Lo...Sumpah ya gue gak abis pikir sama lo." ucap Bella tak sesuai oleh pertanyaan Davin.

"Apa?" tanya Davin bingung.

"Gue tau kali Dav lo gak punya perasaan sama gue." tutur Bella santai.

Davin melebarkan matanya.

"Gue sayang sama lo Bell." ucapnya.

"Stop jadi munafik Dav! Gak tahan deh gue sama lo. Apa lo pikir selama ini gue gak tau kalo lo care sama gue karena gue penyakitan?" mata Bella berkaca- kaca.

"Bell.."

"Bukan itu yang gue butuhin! Gue emang sayang sama lo lebih dari temen. Tapi itu dulu! Dan gue tau lo masih sayang sama Kamila." tutur Bella.

"....."

"Gue bukan orang yang suka dikasihanin. Berhenti buat pura- pura sayang sama gue, Dav!"

"....."

"Gue tau, lo nembak gue kayak gini cuma biar gue seneng kan? Karena gue penyakitan kan?"

"Gak gitu Bell," ucap Davin lirih.

"Kalo gitu apa?!" sentak Bella.

Davin diam.

"Iya." cowok itu akhirnya mengaku.

VinkaWhere stories live. Discover now