•TWELVE•

229K 14.3K 324
                                    



🎼ku bahagia, kau telah terlahir di dunia, dan kau ada, di antara milyaran manusia 🎼
______________

Kamila menyuapkan bakso kedalam mulutnya. Kini, ia dan sahabat sahabatnya sedang berada di kantin. Seperti biasa, suasana kantin saat ini padat. bahkan sangat padat. Beruntung, Kamila dan teman temannya mendapatkan bangku yang masih kosong untuk di tempati.

"Mil, si Davin beneran jadi tutor lo?" tanya Lisya.

Kamila mengangguk pelan.

"Kenapa?" tanyanya.

"Dia masih cuek ngeselin gitu?" tanya Difa.

Kamila terdiam dan mencoba mengingat dirinya ketika sedang bersama Davin.

Tunggu...

Cowok itu sama sekali tidak cuek seperti dulu. Justru..

"Mil!" panggil Difa.

"Mmm..Gak tau ah! Udahlah, gak usah di bahas." ucap Kamila.

Sungguh, Kamila sudah benar benar mencoba menghilangkan nama Davin di hatinya. Ia tak ingin merasakan sakit yang lebih dalam.

Ia juga berusaha untuk tidak mudah luluh dengan segala perlakuan Davin padanya.

                              -•••-

"Kamila, kamu tolong ke ruang guru ya. Ambilkan daftar nama anak anak di kelas kamu. Ada di meja ibu, oke?" Bu Irma menyuruhnya disaat jam pelajaran biologi berlangsung.

Kamila menghela napasnya agak kesal. Padahal, dikelas ini ada ketua kelasnya. Namun, malah Kamila yang disuruh mengambil absen di ruang guru. Memang nasib kalau duduk di bangku paling depan. Dekat dengan guru.

"Iya, Bu." ucap Kamila kemudian ia beranjak keluar kelas.

Ia tak memperhatikan langkah langkahnya dengan baik. Kakinya terus bergerak melangkah menuju ruang guru. Tanpa ia sadari beberapa laki-laki tengah berjalan berlawanan arah dengannya.

GEDEBUK!

"Aww! Emaak tolongin anak kesayanganmu ini! Aduh, gila pantat gue sakit banget!" pekikan seseorang membuat Kamila meringis.

"Yaampun! Gian! Astaga gue ga sengaja sumpah," ucap Kamila panik.

"Gila Mil, tenaga lo oke juga. Gian ampe ke jungkal gitu ketabrak lo." ucap Farhan sambil berdecak kagum.

"Ah, itu mah emang Giannya aja yang letoy," celetuk Rafi.

"Buset dah, bukannya di bantuin temen jatoh malah di hujat. Salah apa gue punya temen kayak lo pada," tutur Gian memasang tampang seolah ia yang paling tersakiti.

"Oh, jadi lo gak mau temenan sama kita? Fine!" seru Rafi yang tentunya hanya bergurau.

"Cabut. Udah tinggalin aja ni orang," ucap Farhan dan Rafi lalu berjalan meninggalkan Gian.

"Dadah neng geulis!" seru Rafi pada Kamila yang dibalas senyuman kaku dari cewek itu.

"Bangke!" seru Gian lalu menatap Davin yang masih berdiri "Eh masih ada Davin tho? Uh, emang lo temen gue yang paling setia Dav!"

Davin tak menghiraukan ucapan Gian. Cowok itu justru menatap gadis dihadapannya ini.

"Yaudah ayo gue bantuin deh Gi," ucap Kamila sambil mengulurkan tangannya.

"Gausah. Udah biar aja dia bangun sendiri," ucap Davin seraya menepis uluran tangan Kamila dengan pelan.

Gian bangkit dari jatuhnya.

VinkaWhere stories live. Discover now