•TWENTY SEVEN•

178K 10.8K 931
                                    

"Aku jatuh cinta, dan aku patah hati."
___________

Pagi ini Kamila berangkat ke sekolah dengan perasaan yang ceria. Alasannya karena ia sudah berbaikan dengan Davin.

Miris memang hanya dianggap sahabat, namun itu sudah lebih dari cukup bagi Kamila. Berada di dekat Davin saja sudah membuatnya bahagia.

"Mil liat PR Biologi dong. Lupa gue, ketiduran semalem." suara Edo terdengar saat Kamila baru saja masuk kelas.

"Yeh, itu mah derita lo. Si dodol." ledek Difa.

"Brisik lu. Bilang aja mau ikutan nyontek lu nyet."

Difa mencebik.

"Gue mah rajin."

Kamila berdecak.

"Berisik amat lo berdua. Nih Do ambil aja di tas gue, gue mau ke toilet bentaran." ucapnya.

"Yuuhuii! Makasih Kamila, gue traktir dah entar." balas Edo dengan senyuman senangnya.

"Bener ya lo? Awas lo ngibul." ancam Kamila yang dibalas acungan jempol dari Edo.

"Eh, btw Lisya mana?" tanya Kamila.

"Hai guys!" suara Lisya tiba- tiba terdengar, gadis itu baru datang rupanya.

"Eleh, cewe gue panjang umur bener ya." ujar Edo.

Lisya mengernyitkan alisnya.

"Abis ghibahin gue yaaaa?" tanyanya penuh selidik.

"Iya yang, hehe." kekeh Edo membuat Difa menggeplak kepala cowok itu.

Edo meringis.

"Kagak ada yang ngomongin elo, elah." ucap Difa.

"Udah ah gue ke toilet dulu ya, bye!" pamit Kamila lalu berlari kecil menuju toilet.

Hening.

"Napa tu anak?" tanya Lisya.

"Kebelet boker kali." balas Edo.

                     -•••-

Kini, Kamila dan para sahabatnya tengah berada di kantin yang suasananya sangat padat.

Kamila menagih janji Edo untuk mentraktirnya di kantin hari ini. Tentu saja Edo tidak bisa menolaknya.

"Jangan banyak- banyak ya Mil beli makannya!" peringat Edo pada Kamila.

"Dih, gak ada perjanjian kayak gitu ya tadi." balas Kamila cuek.

Edo mengerucutkan bibirnya.

"Kan gue lagi nabung buat masa depan gue ama Lisya, Mil. Tega amat lo." tutur Edo.

Kamila mengernyit jijik. Begitu pula dengan Difa. Sedangkan Revo sudah menabok punggung Edo.

"Uang jajan aja masih minta emak lo, elah." ucap Revo yang dibalas cengiran dari Edo.

"Gue cuma beli dikit kok Do." timpal Kamila sambil tersenyum tanpa dosa.

"Iya sedikit kok, sedikit banget. Cuma Bakso satu mangkok, ketoprak, aneka macam gorengan, sama dua gelas es teh ya Mil. Ho-oh dikiiit banget, hehehe." Edo tersenyum kecut.

Kamila tersenyum manis.

"Haiiii!" suara Bella terdengar membuat seisi meja menatapnya bersama Davin dan kawan- kawannya.

"Eh, elo." ujar Kamila, "Sini duduk bareng."

"Hehe, kembaran gue peka amat sih." ucap Bella.

Bella, Davin, serta kawan- kawannya pun duduk di satu meja yang sama dengan Kamila dan yang lainnya.

VinkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang