•SIXTEEN•

185K 12.9K 533
                                    

Kamu itu ibarat pena yang mengisi kekosongan kertas. Bedanya, kamu mengisi kekosongan hati ini.
—Vinka
________________

Tok tok tok.

Kamila membuka matanya perlahan saat mendengar suara ketukan yang berasal dari luar kamarnya.

"Non Mila, ada temannya dibawah," suara Mbok Nur terdengar membuat Kamila bangkit dari tidurnya. Gadis itu melangkah ke arah pintu lalu membukanya.

"Hm, siapa Mbok?" tanya Kamila dengan suara serak khas orang baru bangun tidur sambil mengucek matanya.

"Mmm, siapa ya tadi namanya? Aduh lupa Mbok Non. Pokoknya cowok, ganteng." ucap Mbok Nur membuat Kamila mendengus geli.

"Ada-ada aja sih Mbok,"

Cowok? Siapa?

                    —•••—

"Yaelah, elo Vo. Gue kira siapa!" ujar Kamila sambil menghampiri Revo yang tengah duduk di sofa ruang tamunya.

"Emang lo kira siapa, hm? Doi?" tanya Revo tepat sasaran.

"Maunya sih gitu, hehe." celetuk Kamila sambil cengengesan.

"Katanya Davin udah ngomong suka sama lo?" tanya Revo bingung.

Kamila mengedikkan bahunya.

"Cuma ngomong doang, nembak kagak," ucapnya miris.

Revo menahan tawanya membuat Kamila mendelik kesal.

"Yang sabar ya mblo,"

Kamila menepak pundak cowok itu keras membuat Revo meringis.

"Sadis banget sih Mil, sensi gitu kalo gue udah bawa-bawa nama Davin." tutur Revo.

"Kenapa? Masalah?"

"Enggak kok, hehe."

"Btw lo baru bangun?" tanya Revo.

Kamila mengangguk kecil sambil mencomot cookies yang tersedia di meja tamu lalu memakannya.

"Belom mandi?" tanya Revo lagi.

Dan Kamila mengangguk untuk yang kesekian kalinya.

"Jelas lah gue belum mandi. Liat dong gue masih unyu unyu gini pake piyama bebek," ucap Kamila seraya melirik Revo.

"Unyu darimananya, gembel iya." ucap Revo pelan namun masih terdengar oleh Kamila. Gadis itu menatap tajam Revo membuat cowok itu tertawa konyol.

Namun didalam lubuk hati Revo, cowok itu mengiyakan bahwa Kamila terlihat imut dengan piyama bebeknya. Untung udah move on, pikirnya.

"Kenapa dateng pagi-pagi?" tanya gadis itu.

"Mau minta tolong," ucap Revo.

Kamila menatap Revo bingung.

"Tolong apa?"

"Gue mau nembak Difa."

Kamila refleks bangkit dari duduknya.

"Anjir nge-gas banget lo Vo!" serunya, "Ayo gue bantu!"

Revo menganga saat melihat betapa antusiasnya Kamila.

Cowok itu berdeham,

"Jadi gini..." Revo mulai menjelaskan rencananya.

                       —•••—

"Lis! Ish, lo mah jangan diberantakin!" seru Difa jengkel melihat Lisya mengobrak - abrik meja riasnya.

"Makanya gue ajakin lo kerumah Kamila lo gak mau! Yaudah gue berantakin," ucap Lisya ringan.

Vinkaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن