51. 借你体温暖手-Menghangatkan Tangan Dengan Tubuhmu

1.2K 109 3
                                    

Pada hari-hari kedepannya, Gu Hai merasa seolah-olah diberkati oleh kesialannya.

Kakinya yang tertimpa jam tua ternyata tidak menyebabkan hal yang serius, hanya ada memar di bagian lututnya, tapi menyebabkan dia sulit untuk berjalan. Untuk meringankan penderitaannya, maka Bai Luoyin harus rela merawat Gu Hai di rumahnya, berangkat dan pulang sekolah Bai Luoyin selalu setia membonceng Gu Hai, setiap hari selalu mengantar sarapannya, memapahnya untuk membantu berjalan, sampai urusan kamar mandi tidak lepas menjadi tugas Bai Luoyin juga, sampai membantu memegang burungnya.

Setelah kaki Gu Hai mengalami cedera, dia benar-benar menjadi sangat tidak tahu malu, setiap malam dia akan pergi ke rumah Bai Luoyin untuk makan, setelah makan dia akan menahan dirinya sampai langit cukup gelap, kemudian dengan memakai alasan kakinya, merengek akan menginap, seolah-olah dia sudah menjadi bagian dari keluarga Bai.

Apalagi Bai Luoyin yang tahu kebisaan buruk Gu Hai.

Dia suka memeluk orang.

Setiap malam saat sedang tidur, disetengah kesadaran Bai Luoyin selalu merasa ada lengan terentang dan memeluknya. Karena tempat tidur yang sempit dan ruang gerak yang kecil, Bai Luoyin tidak peduli, dia hanya bisa pasrah. Tapi disaat bersepeda, Gu Hai masih saja melakukannya, tanpa ada alasan tertentu dia selalu memeluk Bai Luoyin.

Bai Luoyin benar-benar kesal. Kamu bilang sudah dewasa, tapi kenapa masih terus melakukan hal ini?.

Hari ini sebelum berangkat, Bai Luoyin menegaskan satu kalimat.

"Kuberi tahu ya, jangan memelukku!".

Gu Hai menatapnya secara mendalam. "Kenapa tidak boleh?".

Kenapa masih harus bertanya sih?!. Bai Luoyin selalu menemukan kalau Gu Hai selalu membuatnya kesal setengah mati, sembilan dari sepuluh perkataannya, selalu tidak pernah masuk akal!

Pada akhirnya, Bai Luoyin membalas dengan dua kata.

"Sangat menjijikan!".

Jika ditempatkan di masa lalu, kalau Gu Hai melihat ada laki-laki yang saling berpegangan. Dia juga akan merasa canggung dan merasa kesal, tetapi ada pengecualian untuk semua itu, dan Bai Luoyin adalah pengecualian itu. Sebenarnya bukan pinggang Bai Luoyin yang menjadi daya tarik Gu Hai, karena Bai Luoyin yang dingin, pemarah, selalu merasa canggung, dan selalu ada rasa malu kalau ada sesuatu yang harus dibahas...

Di paruh pertama begitu damai dan nyaman, tapi setelah melewati jalanan yang berkelok. Gu Hai mulai berulah, dia mulai mengulurkan tangannya, bedanya kali ini dia tidak memeluk Bai Luoyin, tetapi memasukkan tangannya kedalam pakaian Bai Luoyin dan berusaha memeluknya dari dalam.

Seketika tangannya langsung menyentuh kulit perut dan berakhir di kulit punggung Bai Luoyin.

Bai Luoyin merasa seluruh rambut di sekujur tubuhnya terasa berdiri, dan tempat duduknya seperti ada aliran listrik yang menyengat mulai dari pantat sampai menyebar ke seluruh tubuhnya.

"Gu Hai... Gu Hai... Apa yang kamu lakukan?".

Bai Luoyin berteriak.

Gu Hai yang sedang menggosok-gosokan telapak tangannya pada punggung Bai Luoyin, kemudian menggantinya dengan punggung tanganya dengan tenang.

"Saya sedang menghangatkan tanganku dengan tubuhmu!".

Tiba-tiba wajah Bai Luoyin berubah hijau, padahal tangannya terasa lebih hangat dariku. Apanya yang perlu dihangatkan lagi ? Tunggu sampai kakimu pulih, aku akan membalasmu!.

.......

"Gu Hai, ada seseorang yang mencarimu di luar".

Gu Hai segera melirik Bai Luoyin dengan tatapan melas.

Bai Luoyin langsung melambaikan tangannya dan berkata, "Kali ini saya tidak akan membantumu jalan, tidak akan peduli".

Gu Hai kesal, sambil terpincang-pincang dia berusaha berjalan menggunakan satu kakinya menuju pintu belakang kelas, setelah di luar kelas dan melihat Bai Luoyin benar-benar tidak mengikutinya, langkah kakinya menjadi normal, dapat digambarkan kakinya begitu ringan seperti angin, jalannya begitu tegap bagai seorang pahlawan.

Ajudan Sun yang melihat Gu Hai, segera menghampirinya sembil tersenyum dan menepuk bahunya, "Tuan muda, akhirnya saya bisa menemukanmu".

"Apa yang kamu lakukan di sini?".

"Ada sedikit sesuatu, mari masuk ke dalam mobil".

Gu Hai mengernyitkan alisnya, menunjukkan rasa perlawanan yang mendalam.

"Katakan saja di sini. Saya tidak punya waktu untuk pergi denganmu".

Ajudan Sun berdiri tegap di depan Gu Hai. "Masalahnya adalah orang yang ingin berbicara denganmu itu bukan saya!".

Gu Hai melonjak.

"Kalau begitu kau kembalilah".

"Komandan telah memperingati saya, kalau saya tidak bisa membawamu, maka saya dilarang kembali".

Gu Hai segera menghentikan langkahnya. Matanya sekilas melihat kendaraan militer dan ajudan Sun yang tampak gagah. Kemudian dia melihat ke atas, jendela di lantai tiga terbuka, jika Bai Luoyin keluar dari kelas, dia bisa melihat dirinya di sini.

"Ayo Pergi".

Gu Hai masuk ke dalam mobil dengan ekspresi kosong.

KECANDUANWhere stories live. Discover now