43: Longing

521 43 7
                                    

Melihat bagaimana masalah di dunia manusia selesai setelah pernyataan maaf Mingyu juga Wonwoo, sesuatunya tidak semudah itu di dunia penyihir.

Hari ini merupakan hari di mana seorang Hong Jisoo harus bertolak ke dunia manusia dan memenuhi kewajibannya sebagai seorang petugas perpustakaan.

"Hey, jangan melamun!" serunya pada Hyungseob ketika mengantar kepergiaannya.

Seharusnya itu menjadi momen mengharukan namun perkataan Jisoo barusan membuyarkannya.

"Aku tidak melamun," bela Hyungseob.

Sudah beberapa minggu berlalu sejak kepergian Xu Minghao, duka yang dirasakannya sedikit demi sedikit mulai terangkat.

Jisoo tersenyum jahil sambil mengacak-acak surai adik non biologisnya itu. Ia memang menganggap Hyungseob sebagai adiknya karena Jisoo sendiri memang dekat dengan Xu Minghao.

Namun Hyungseob enggan memanggilnya dengan sebutan hyung.

Melihat sisi positifnya, Jisoo kedengaran lebih muda.

"Memikirkan acara besok?" goda Jisoo dan hal itu membuat kedua pipi Hyungseob merona merah.

"Hyungseob-hyung, aha!" ganggu Seonho yang menyusul di sebelahnya.

"Diam!" bentak Hyungseob kemudian memukul bahunya keras-keras.

Seonho memang terlihat sangat cengeng ketika dijaga Sewoon dan Haknyeon. Namun berbeda dengan Hyungseob. Mereka sudah dekat sejak lama karena Minghao sering menitipkan Seonho pada Hyungseob.

Saling menggoda seperti itu tidak akan membuatnya menangis.

"Aku ingin melihat calon kakak iparku," celetuk Seonho.

Kedua mata Hyungseob melotot mengerikan, "Siapa yang kau sebut kakak ipar?"

"A-a kemarin, bukankah hyung sendiri yang mengatakannya pada Haknyeon-hyung kalau sudah merelakannya dengan Euiwoong-hyung dan bilang sudah bahagia bersama yang lain?"

Hyungseob kesal setengah mati pada adik Xu Minghao yang satu ini. Ia memaparkan semuanya tanpa sensor.

"Tidak usah terlalu jelas begitu," ujar seseorang yang muncul lagi di belakang mereka.

Yang membuat Hyungseob tambah malu sekarang adalah fakta bahwa yang barusan muncul itu adalah Joo Haknyeon.

Ditambah Lee Euiwoong.

Lengkap sudah!

"Maaf merepotkanmu yang sedang bertugas di dunia manusia," ujar Haknyeon pada Jisoo.

Sebenarnya Jisoo bisa membaca situasinya. Ia juga mengerti situasinya.

"Ngomong-ngomong, kau hebat karena bisa mendatangkan surat undangan dari area vampir. Itu sangat langka, bahkan orang tuaku mungkin belum pernah melihatnya," puji Haknyeon secara tersirat.

Tentunya untuk Hyungseob.

"Tidak usah dibesar-besarkan. Lagipula itu hanya undangan pengangkatan," remeh Hyungseob, sebenarnya untuk membuat dirinya sendiri tetap tenang.

"Hey, kemarin aku membaca novelmu yang tentang vampir itu," celetuk Jisoo.

Sontak Euiwoong tertawa mengingat konten novel yang juga ia baca itu.

"Bukankah mereka berciuman di akhir cerita? Apa kau— aakkh!"

"Hentikan! Jisoo bodoh!" umpatnya tidak peduli umur sambil menendang kaki Hong Jisoo.

"Ampun, ampun!"

Haknyeon ikut tertawa sementara Seonho yang masih polos hanya terdiam di tempatnya tanpa ekspresi.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Where stories live. Discover now