03: the Reason

740 86 10
                                    

Update kilat 😁😁

***

PRANG!!

Sosok vampir yang sedang berdiri di sana tersentak kaget. Tidak hanya vampir itu, tapi semua orang di sana juga.

"Kau memberikanku air mineral sementara kau sudah meminum ramuannya?" tanya Junhui dengan nada marah.

Vampir di hadapannya itu menggeleng takut.

"Aku tidak menyentuh setetespun isi botol itu," akunya.

Junhui menatap vampir itu lekat-lekat.

"Penggal kepalanya! Biar kulihat aku melihat seberapa banyak kau meminumnya," perintah tuannya itu tanpa ampun.

"Tidak! Jangan, Tuan! Ampunilah hambamu ini!!"

Sekeras apapun vampir itu meronta, Junhui diam saja.

Sampai ia melihat kepala vampir itu terpisah dengan badannya, ia mengangguk lega.

"Kubur mayatnya di makam prajurit!" suruhnya pada para pengawal istana yang mengelilingi sosok vampir yang sudah tak bernyawa itu.

"Sepertinya aku yang harus turun tangan mencarinya."

***

Sejak kejadian di gudang itu, Wonwoo jadi sering menempeli Mingyu.

Ia penasaran. Hanya itu alasannya.

"Bagaimana bisa kau melakukannya?" tanya Wonwoo suatu istirahat.

"Aish, aku tidak tahu," ujar Mingyu mengabaikan Wonwoo sambil pura-pura membolak-balikkan buku pelajarannya.

"Yak! Jawab aku! Aku tahu kau tidak suka belajar," ujar Wonwoo menarik buku pelajaran di tangan Mingyu.

"Aku tidak tahu. Itu terjadi tanpa kusadari," balas Mingyu tampak kesal sekaligus bingung.

"Apa kau makan atau minum sesuatu yang mencurigakan sebelum ini?" interogasi Wonwoo.

"Aku tidak ingat," balas Mingyu masih dengan wajah bingung.

"Kita harus mencari tahu penyebabnya," cetus Wonwoo.

Mingyu hanya menatapnya bingung.

"Kau mungkin bisa melakukan sesuatu yang dinamakan dengan sihir."

"Yak! Kurasa orang di sampingku ini sudah gila," timpal Mingyu.

"Aku serius. Tidak ada dinding yang bisa mengecat dirinya sendiri."

Mingyu berpikir sejenak. Teori Wonwoo memang tidak ada salahnya. Tapi terlalu mustahil untuk jadi nyata.

"Mana ada penyihir di dunia ini? Ayah ibuku manusia normal," tegas Mingyu.

"Aku tidak tahu soal itu. Mungkin aku akan mengeceknya di perpustakaan," ujar Wonwoo.

Mingyu hanya memandangnya tidak tertarik.

"Kau ikut?" tawar Wonwoo.

Mingyu langsung menggeleng.

"Baiklah. Kalau kau berubah pikiran. Aku akan ada di perpustakaan sampai jam 5 sore," ujar Wonwoo lalu kembali ke bangkunya.

Mingyu tidak habis pikir. Ia menengok ke luar jendela dan melihat beberapa temannya sedang bermain basket.

"Sedikit lagi," gumamnya dari atas ketika seorang pemain melemparkan bolanya ke dalam ring namun gagal.

"Aish," keluh Mingyu sambil menunjuk ring basket dengan jarinya.

Aneh.

Tiba-tiba bola basket yang berada di tangan pemain lain berpindah kembali ke pemain sebelumnya.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Where stories live. Discover now