24: Truth

358 54 2
                                    

Lagi niat updet ini wkwk...

***

Guanlin membuka kedua matanya lalu menoleh sekelilingnya perlahan.

Sudah pagi.

Dan yang terpenting adalah Seonho masih tertidur, orang— entah sejenis manusia, penyihir, atau apapun itu —yang membuat hari-harinya terasa menyebalkan.

Guanlin tidak terbiasa mengurus anak kecil, terlebih remaja yang berkelakuan seperti anak kecil.

Ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Seonho, memastikan masih ada nafas di sana dan ia tidak terusik dengan pergerakan tangannya.

Guanlin menghembuskan nafas pelan dan beranjak dari sana, mengendap-endap keluar kamar.

Ada satu agenda yang telah direncanakannya sejak berada di rumah Jisoo.

Mencari ponselnya.

Sekarang Guanlin sibuk membongkar laci kamar guru atau lebih tepatnya pegawai perpustakaan sekolahnya itu, berharap menemukan benda berbentuk persegi panjang yang bisa menghubungkannya dengan dunia luar.

Guanlin menemukan sebuah kotak hitam yang tampak mencurigakan.

Ukurannya cukup pas untuk menyembunyikan ponselnya.

Cklek!

Guanlin menoleh ke belakang panik.

"Apa yang sedang kau lakukan di sana, hyung?"

Oh, tidak.

"Aku mencari barang yang kutitipkan pada hyung-mu," kelitnya.

Seonho mengangguk paham.

Alasan Guanlin berhasil.

Tapi bukannya pergi, ia justru berjalan menghampiri Guanlin.

Kenapa?

Seonho merebut kotak hitam di tangan Guanlin dan membukanya tanpa bertanya.

"Kok tidak bisa?" tanyanya bingung.

"Apa dikunci, ya?" tanya Seonho lagi pada dirinya sendiri.

"Kotak apa ini?" tanya Guanlin justru bingung.

"Minghao-hyung sering menggunakannya untuk menyimpan tongkat sihirnya."

Mulai lagi tentang sesuatu yang fiksi.

Sihir

"Aku serius," celetuk Seonho melihat tampang meragukan Guanlin.

"Ah, iya. Aku paham. Lantas bagaimana cara membukanya?"

"Bukankah Jisoo-hyung sedang menjalankan misi? Jelas ia membawa tongkatnya. Ini tidak ada isinya. Untuk apa membukanya?" protes Seonho.

Ah, benar juga.

Tapi Guanlin tetap mencurigai kotak itu saat Seonho tiba-tiba membantingnya ke lantai.

Sepertinya ada sesuatu di dalamnya.

"Kau mendengarnya?" ribut Guanlin.

"Apa?"

Guanlin meraih kotak yang baru saja dibanting Seonho tadi.

"Ada isinya," ujarnya sambil menggoyangkan kotak itu di sebelah telinganya.

Seonho mengrenyitkan dahinya dan merebut kotak itu dari tangan Guanlin. Ia melakukan hal yang dilakukan Guanlin di telinganya sendiri.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang